Sejarah dan Pesona Kue Bulan: Festival, Fakta, dan Tradisi Unik

Festival Kue Bulan, juga dikenal sebagai Festival Pertengahan Musim Gugur, merupakan salah satu perayaan paling penting dalam budaya Tionghoa.

Festival ini telah dirayakan selama lebih dari 3.000 tahun, sejak zaman Dinasti Zhou.

Awalnya, festival ini merupakan bentuk rasa syukur atas hasil panen yang melimpah dan melambangkan kebersamaan serta kesatuan keluarga.

Pada malam festival, orang-orang berkumpul untuk menikmati kue bulan sambil menyaksikan keindahan bulan purnama.

Kue bulan, sebagai simbol utama, mewakili keharmonisan keluarga dan keberuntungan.

Dalam perkembangannya, festival ini terus diperingati di seluruh dunia, termasuk dalam acara-acara modern seperti "Shanghai Mooncake Festival" yang diselenggarakan di banyak tempat. 

Kue bulan yang kita kenal ternyata memiliki banyak fakta menarik. Antara lain: 

1. Simbol Keharmonisan
   Kue bulan, atau mooncake, adalah simbol dari persatuan dan keharmonisan keluarga. Bentuknya yang bulat mewakili bulan purnama, yang dalam budaya Tionghoa melambangkan kebulatan, kesatuan, dan kesejahteraan. Tradisi menikmati kue bulan dilakukan bersama keluarga sebagai tanda kebersamaan.

2. Beragam Isian Tradisional
   Secara tradisional, kue bulan memiliki beragam isian, mulai dari pasta kacang merah, biji teratai, hingga telur asin yang melambangkan bulan. Dalam perkembangannya, inovasi modern telah menghadirkan varian rasa yang lebih kontemporer, seperti cokelat, durian, es krim, hingga matcha, namun tetap mempertahankan simbolisme budaya.

3. Kue Bulan dalam Sejarah
   Kue bulan juga dikenal memiliki sejarah panjang, salah satunya terkait dengan masa Dinasti Yuan. Konon, kue bulan digunakan oleh para pemberontak sebagai media untuk menyelundupkan pesan rahasia dalam rencana menggulingkan kekuasaan Mongol. Pesan-pesan tersembunyi disisipkan di dalam kue bulan untuk menyampaikan rencana pemberontakan.

4. Dibuat dengan Teknik Khusus
   Pembuatan kue bulan menggunakan cetakan khusus yang mencetak motif tradisional, seperti karakter Tionghoa yang melambangkan keberuntungan, panjang umur, dan kebahagiaan. Proses ini menambah elemen artistik pada setiap kue, menjadikannya bukan hanya hidangan lezat tetapi juga karya seni yang bermakna.

Shanghai Mooncake Festival 2024 akan diadakan selama 10 hari, mulai dari tanggal 13 hingga 22 September 2024 di Old Shanghai, Sedayu City, Jakarta.

Festival ini menawarkan berbagai kegiatan menarik yang memadukan budaya Nusantara dan Tionghoa.

Beberapa acara yang diadakan di antaranya adalah:

• Wayang Hokkian pada 13 September

• Tari Wayang Jekdong pada 14 September

• Wushu Kids Performance pada 15 September

• Lomba Menghias Lampion pada 18 September

• Demo Cooking Class Membuat Mooncake pada 19 September Selain itu, pengunjung dapat menyaksikan pertunjukan barongsai, fashion show, dan magician show pada hari-hari terakhir festival. Pengalaman ini memberikan pengunjung kesempatan untuk menikmati perpaduan seni dan budaya yang unik. 

Seru ya, Ma? Yuk kenalkan keunikan Festival Kue Bulan kepada si Kecil.