Dengan nama lengkap Andanu Prasetyo, yang akrab disapa Tyo, ia merupakan lulusan Universitas Prasetiya Mulya dan kini dikenal sebagai CEO sekaligus Pendiri Kopi Tuku.
Asal mula Kopi Tuku, awalnya Tyo menemukan ketertarikannya pada bisnis kopi saat melakukan penelitian untuk tugas kuliah.
Fakta menarik bahwa butuh sekitar 2,5 tahun bagi Tyo untuk menemukan formula kopi Tuku yang benar-benar pas dan mudah diterima masyarakat.
Kopi Tuku berada di bawah naungan PT Makna Angan Karya Andanu (MAKA) dikenal sebagai salah satu pionir kopi susu gula aren yang jadi favorit banyak orang.
Dengan popularitas yang terus meningkat, banyak orang mulai penasaran siapa sosok yang membangun Kopi Tuku hingga sebesar sekarang. Bagaimana perjalanan brand ini dimulai dan siapa yang berada di balik kesuksesannya?
Dirangkum Popmama.com, inilah profil dari pemilik Kopi Tuku yang berhasil membawa brand lokal ini dikenal luas.
Nama lengkap: Andanu Prasetyo
Nama panggilan: Tyo
Tempat, tanggal lahir: Jakarta, 27 Juli 1989
Zodiak: Leo
Agama: Islam
Pendidikan: S1 Bisnis, Universitas Prasetiya Mulya
Pekerjaan: CEO dan Pendiri Kopi Tuku
Andanu sudah mengenal dunia bisnis sejak masa kuliah. Dia menemukan ketertarikannya pada bisnis kopi saat melakukan penelitian untuk tugas kuliah.
Pada 2010, ia mendirikan kafe bernama Toodz House yang mengusung konsep comfort food, kopi, dan hidangan ringan.
Baru pada 2015, Andanu merintis Kopi Tuku dengan tujuan mengenalkan kopi lokal Indonesia melalui konsep kopi susu yang terjangkau dan mudah dinikmati oleh banyak orang.
Andanu melihat konsumsi kopi masyarakat Indonesia masih rendah, tidak sebanding dengan besarnya produksi kopi dalam negeri. Kondisi ini menarik perhatiannya.
Berbekal analisis pasar dan eksplorasi yang ia lakukan, Andanu akhirnya mantap memulai bisnis kopi pada 2015. Dari sinilah perjalanan Kopi Tuku dimulai.
Nama “Tuku”, yang dalam bahasa Jawa berarti “beli”, dipilih sebagai ajakan agar lebih banyak orang membeli dan menikmati kopi lokal Indonesia.
Visi Kopi Tuku:
Menjembatani penikmat kopi di Jakarta.
Menghadirkan kopi terbaik dengan harga terjangkau.
Mendukung petani dan roaster lokal.Bukan sekadar bisnis, tapi gerakan untuk memajukan ekosistem kopi Indonesia.
Sejak dibuka pada 2015 di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, gerai pertama Kopi Tuku langsung berkembang pesat dan dikenal sebagai salah satu pionir kopi susu gula aren di Indonesia.
Menu andalannya, Kopi Susu Tetangga, menjadi favorit banyak orang dan bahkan mampu terjual ribuan gelas per hari di beberapa gerai.
Tak berhenti di situ, Kopi Tuku terus memperluas jangkauannya dengan membuka banyak gerai di berbagai kota di Indonesia, bahkan merambah ke pasar internasional seperti Korea Selatan dan Eropa.
Awal wirausaha sejak remaja: Andanu sudah terjun ke bisnis sejak muda. Sebelum fokus ke kopi, ia sempat membuka usaha distro pakaian dengan konsep semi-kafe.
Kopi Tuku bermula dari tugas kuliah: Ide mendirikan Kopi Tuku muncul saat ia kuliah di Universitas Prasetiya Mulya. Lewat tugas akhir dan penelitian, ia melihat potensi besar kopi lokal Indonesia.
Menolak waralaba demi kualitas konsisten: Tak seperti banyak brand F&B yang ekspansi lewat franchise, Tuku memilih tetap non-waralaba agar rasa, kualitas, dan pengalaman pelanggan tetap terjaga.
Formulasi kopi yang tak instan: Butuh sekitar 2,5 tahun bagi Tyo untuk menemukan formula kopi Tuku yang benar-benar pas dan mudah diterima masyarakat.
Itulah profil Andanu Prasetyo, sosok di balik Kopi Tuku yang sukses membawa kopi lokal makin dikenal.