5 Alasan Mengapa Makanan Cepat Saji Buruk untuk Kesehatan

Terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh

17 Februari 2021

5 Alasan Mengapa Makanan Cepat Saji Buruk Kesehatan
Pixabay/Fotorech

Makanan cepat saji kini telah menjadi sebuah gaya hidup manusia modern dalam pola konsumsi makanan, terutama masyarakat perkotaan.

Biasanya orang-orang yang hidup di perkotaan terbiasa dengan arus hidup yang cepat. Mereka harus bangun lebih cepat, berangkat kerja lebih cepat, dan beradaptasi lebih cepat dengan perubahan yang ada.

Hal ini berpengaruh pada kebiasaan makan yang menuntut kecepatan. Itulah mengapa, makanan cepat saji menjadi makanan yang sangat diminati saat ini. Selain bisa dengan cepat dikonsumsi, rasa makanan cepat saji pun sangat lezat.

Walaupun makanan cepat saji memiliki keunggulan dalam penyajian makanan yang cepat dan rasa yang lezat, ternyata dari segi kesehatan dapat memberikan dampak buruk bagi tubuh.

Popmama.com merangkumkan beberapa alasan mengapa makanan cepat saji buruk bagi kesehatan. Simak informasi selengkapnya ya!

1. Mengandung sodium yang sangat tinggi memicu darah tinggi

1. Mengandung sodium sangat tinggi memicu darah tinggi
Freepik/Tontoey2531

Tidak bisa dipungkiri makanan cepat saji memiliki rasa yang sangat lezat. Rasa gurih dari makanan cepat saji akan mudah membuat seseorang ingin terus menerus memakannya.

Ketahuilah kalau makanan cepat saji menjadi sangat lezat karena menggunakan sodium yang cukup tinggi. Sodium akan membuat rasa makanan menjadi lebih gurih.

Walaupun tubuh membutuhkan sodium, tetapi jumlah yang berlebihan akan menyebabkan masalah kesehatan, salah satunya adalah memicu darah tinggi. Sebab, sodium akan mengentalkan darah.

Jika darah mengental maka kerja jantung akan meningkat. Itulah mengapa makanan cepat saji buruk bagi kesehatan.

Editors' Pick

2. Mengandung penyedap rasa, pewarna, pengawet, hingga pengemulsi

2. Mengandung penyedap rasa, pewarna, pengawet, hingga pengemulsi
Pexels/Rawpixel.com

Jika Mama mengetahui bahan yang digunakan di balik dapur restoran cepat saji pasti akan terkejut. Sebab, restoran cepat saji biasanya menggunakan bahan-bahan instan yang mengandung penyedap rasa, pewarna buatan, pengawet, hingga pengemulsi. 

Hal tersebut dilakukan untuk menghemat waktu dalam proses pemasakan namun tetap memiliki hasil rasa dan bentuk yang membuat orang ingin menyantapnya.

Bahkan, dengan bahan-bahan tersebut hasil makanan bisa menjadi lebih baik daripada masakan yang dibuat secara natural.

Namun, penggunaan bahan buatan dalam makanan cepat saji buruk untuk kesehatan dalam jangka panjang.

Bahan-bahan tersebut dapat menyebabkan iritasi pencernaan, muncul alergi yang tidak pernah terjadi sebelumnya, keluhan jerawat, dan sebagainya.

3. Meningkatkan risiko terkena penyakit diabetes tipe 2

3. Meningkatkan risiko terkena penyakit diabetes tipe 2
Freepik/Mayakruchankova

Kandungan gula dan karbohidrat dalam makanan cepat saji sangat tinggi. Apalagi, karbohidrat pada makanan cepat saji termasuk ke dalam golongan karbohidrat sederhana. Hal ini membuat kadar gula dalam darah menjadi meningkat pesat. 

Saat kadar gula darah meningkat, maka pankreas akan bekerja keras untuk menghasilkan hormon insulin yang dapat membantu mengolah gula menjadi energi.

Tetapi, jika pola makan ini terus menerus dilakukan, tubuh akan kelelahan sehingga terjadi resistensi insulin, yaitu kondisi dimana tubuh tidak dapat mengubah gula menjadi energi sehingga terjadi penumpukan kadar gula di dalam darah.

Hal inilah yang menyebabkan risiko terkena penyakit diabetes tipe 2. Itulah mengapa makanan cepat saji buruk bagi kesehatan.

4. Menjadi salah satu penyebab kerusakan gigi

4. Menjadi salah satu penyebab kerusakan gigi
Freepik

Alasan makanan cepat saji buruk bagi kesehatan juga dikarenakan dapat menyebabkan kerusakan gigi.

Makanan cepat saji biasanya menggunakan adonan tepung sebagai bahan baku pembuatan roti, pizza, burger, pasta, dan sebagainya.

Sedangkan tepung merupakan sumber karbohidrat sederhana dimana terdapat kandungan gula di dalamnya.

Kandungan gula yang tinggi pada makanan cepat saji tersebut yang dapat merusak email gigi. 

5. Minim kandungan serat yang memicu masalah pencernaan

5. Minim kandungan serat memicu masalah pencernaan
Freepik

Seseorang yang terbiasa mengonsumsi makanan cepat saji biasanya memiliki masalah pencernaan.

Mereka pasti akan mudah mengalami sembelit. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya sumber serat yang baik bagi pencernaan.

Makanan cepat saji cenderung tinggi karbohidrat dan lemak namun sangat minim serat. Sehingga usus kerja usus menjadi lebih berat karena harus mengolah tepung dan lemak.

Walaupun memiliki rasa yang sangat lezat, tetapi makanan cepat saji buruk bagi kesehatan. Hal juga disepakati oleh para pakar kesehatan. Dokter maupun ahli gizi akan menyarankan untuk menghindari makanan cepat saji untuk menjaga kesehatan tubuh.

Baca juga:

The Latest