Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Kasus Kanker Payudara pada Anak Muda Terus Meningkat
pexels.com/Anna Tarazevich

Saat ini terdapat 400 ribu kasus kanker baru yang tedeteksi setiap tahunnya, dengan angka kematian mencapai 240 ribu kasus. Bahkan kemkes.go.id, memprediksi akan ada pelonjakkan kasus kanker di tahun 2050 sebanyak lebih dari 70%. 

Di Indonesia deteksi kanker dini masih menjadi tantangan. Banyak pasien yang baru mengetahui Ia terkena kanker pada stadium lanjut, sehingga tingkat keberhasilan pengobatan menurun dan meneluarkan biaya pengobatan cukup banyak.

Salah satu jenis kanker yang meningkat drastis pada kelompok usia muda adalah kanker payudara analisis dari Global Burden of Disease mengungkapkan antara tahun 1990-2021, insden kanker payudara meningkat rata-rata 0,82% per tahun di kalangan perempuan usia 20-39 tahun secara global.

Di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, kasus kanker payudara pada usia 15-39 tahun juga melonjak signifikan.

Pada artikel ini Popmama.com akan memberikan informasi mengenai kasus kanker payudara pada anak muda terus meningkat. Yuk, disimak!

1. Kanker pada usia muda lebih agresif

flickr.com/Joint Base Lewis McChord

Kanker payudara pada perempuan di bawah usia 40 tahun lebih mungkin memiliki ciri-ciri yang lebih buruk, seperti ukuran tumor yang lebih besar, stadium lanjut, status reseptor hormon negatif, dan ekspresi protein HER2 yang berlebihan. 

Dalam laporan American Cancer Society, menjelaskan bahwa kanker payudara yang terhadap pada perempuan di bawah 40 tahun umumnya lebih agresif dan cenderung memiliki prognosis yang lebih buruk dibandingkan di usia tua.

Kanker pada usia muda lebih mungkin bersifat triple-negative atau tidak merespons terapi hormonal, dan berkembang lebih cepat. Karena hal itulah, deteksi dini sangat krusial.

2. Perawatan kanker di usia muda menyebabkan menopause dini

freepik.com/freepik

Para penderita kanker di usia muda memiliki tantangan yang cukup berat, karena waktu tersebut merupakan keadaan dimana seseorang akan memulai atau sedang mambangun keluarga.

Menurut bcrf.org, sekitar setengah perempuan muda saat mendapatkan diagnosis, mengkhawatirkan tentang infertilitas akibat pengobatan.

Perawatan kanker payudara seperti kemoterapi dan terapi hormon tertentu dapat menyebabkan menopause sementara atau permanen. Gejala menopause setelah perawatan dapat memengaruhi kesehatan seksual dan mental penderitanya.

3. Penyebabnya bisa karena faktor gaya hidup yang tidak sehat

youthincmag.com

Menurut webmd.org, gaya hidup seseorang bisa memengaruhi kesehatan dan gaya hidup yang tidak sehat akan meningkatkan resiko kanker, termasuk kanker payudara. 

Faktor-faktor tersebut meliputi:

  • Berat badan berlebih

    Resiko ini bisa meningkatkan terjadinya kanker payudara seiring bertambahnya berat badan, terutama setelah mengalami menopause. Hal ini disebabkan oleh penumpukan jaringan lemak, yang bisa memproduksi hormon estrogen dalam jumlah lebih besar. Menurut American Cancer Society, estrogen dalam kadar tinggi dapat mendorong pertumbuhan sel kanker payudara, terutama tipe kanker yang sensitif terhadap hormon.

  • Alkohol

    Mengonsumsi terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan kadar estrogen dan hormon lain yang terkait dengan kanker payudara.  Selain itu alkohol juga bisa merusak sel DNA. Terlebih jika mengonsumsi lebih dari tiga minuman beralkohol perminggu, resikoya akan meningkat sebanyak 15%.

  • Hormon

    Penggunaan terapi pengganti hormon dalam jangka panjang seperti terapi pengganti hormon (HRT) selama menopause atau kontrasepsi hormonal jangka panjang, dapat meningkatkan kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh.

  • Radiasi

    Paparan radiasi di area dada, terutama saat remaja atau dewasa muda, misalnya untuk terapi kanker lainnya seperti limfoma, dapat menyebabkan mutasi genetik pada jaringan payudara. Risiko ini tetap ada hingga bertahun-tahun setelah paparan awal.

  • Vitamin D rendah

    Beberapa penelitian menyebutkan bahwa rendahnya kadar vitamin D di dalam tubuh berkaitan dengan meningkatnya risiko kanker, termasuk kanker payudara. Vitamin D diketahui memiliki peran dalam mengatur pertumbuhan sel dan memperkuat sistem imun.

  • Pola makan buruk

    Pola makan tinggi lemak jenuh, rendah serat, dan minim sayuran juga berkontribusi pada peningkatan risiko kanker.  Terlalu banyak konsumsi makanan olahan, gorengan, atau minuman manis dapat memicu inflamasi dan ketidakseimbangan hormon. Sebuah studi di jurnal Nutrients menyebutkan bahwa pola makan yang dominan berbasis tanaman (plant-based diet) terbukti lebih protektif terhadap kanker payudara dibandingkan diet Barat modern.

4. Memperbaiki gaya hidup menjadi lebih sehat bisa menjadi perlindungan dari kanker

pexels.com/Nathan Cowley

Meski banyak faktor di luar kendali, kamu tetap bisa mengurangi risiko kanker payudara dengan:

  • Makan lebih banyak sayur dan buah

  • Mengurangi makanan olahan

  • Rutin berolahraga

  • Menjaga berat badan ideal

  • Hindari rokok dan alkohol

  • Tidur cukup dan kelola stres

Mulailah juga untuk lebih mengenali tubuhmu dan tidak malu memeriksakan diri jika ada gejala yang janggal.

Nah, itu dia informasi mengenai kasus kanker payudara pada anak muda terus meningkat. Kanker payudara kini tak hanya menyerang usia lanjut, tapi juga makin banyak ditemukan pada perempuan muda. Menurut berbagai penelitian, tren ini benar adanya dan perlu diwaspadai.

Editorial Team