Apa Itu Flu Burung pada Kucing dan Bagaimana Penyebabnya?

Flu burung merupakan infeksi virus yang dapat menyebar secara luas kepada berbagai spesies burung. Meski demikian, virus tersebut ternyata tidak hanya bisa menginfeksi burung saja, tetapi juga dapat menginfeksi mamalia lain.

Flu burung dapat menginfeksi sapi dan hewan ternak lainnya, serta hewan liar seperti singa, anjing hutan, dan bahkan rubah.

Tak sampai di situ, flu burung kabarnya juga dapat menginfeksi kucing dengan angka kematian mencapai 67 persen menurut laporan University of Maryland's School of Public Health.

Berangkat dari fenomena itu, flu burung pada kucing merupakan keadaan darurat medis. Apabila kucing kamu di rumah mulai menunjukkan beberapa gejala, maka janganlah ragu untuk membawa kucingmu ke dokter hewan.

Tidak sedikit orang bertanya penyebab flu burung pada kucing. Perlu kamu ketahui, memang ada beberapa penyebab yang membuat kucing terjangkit flu burung.

Kucing dapat tertular flu burung melalui paparan burung dan produk makanan yang terinfeksi. Penyebab ini juga termasuk ada burung liar yang mungkin berinteraksi dengan kucing, hingga kucingmu minum susu mentah yang terkontaminasi.

Selain itu, mengonsumsi makanan kucing mentah yang terbuat dari bagian burung yang terinfeksi juga dapat menyebabkan kucing terkena flu burung. Kemudian, adanya hewan ternak di dekat kucing juga berpotensi dapat menyebabkan flu burung pada kucing.

Mengenali kucing yang terjangkit flu burung dapat diketahui dari beberapa gejalanya. Berikut gejala flu burung pada kucing, antara lain:

• Kelesuan
• Demam
• Kehilangan nafsu makan
• Sulit bernapas
• Mata merah
• Kotoran mata
• Pilek
• Kejang
• Kematian

Penyakit flu burung pada kucing kabarnya susah untuk didiagnosis. Dokter hewan mungkin akan memulai pemeriksaan dengan mengamati riwayat secara lengkap untuk menentukan apakah kucing telah bersentuhan atau berinteraksi dengan burung atau susu/unggas mentah yang berpotensi membuat kucing terinfeksi flu burung.

Selain itu, dokter hewan nantinya juga akan melakukan pemeriksaan fisik secara terperinci untuk mencari tanda-tanda klinis yang mengarah pada flu burung.

Jika nantinya kucing diduga terkena flu burung, dokter hewan kemungkinan akan mengambil sampel untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain atau untuk memastikan kucing benar-benar terinfeksi H5N1.

Sampel ini dapat diambil dari hidung atau tenggorokan, maupun pemeriksaan darah untuk mendeteksi antibodi atau virus itu sendiri. Sayangnya, flu burung biasanya didiagnosis pasca-mortem (setelah kucing mati) karena virus itu.

Di tengah maraknya penyebaran virus, kabarnya belum ada obat untuk mengobati flu burung pada kucing atau hewan mana pun. Alhasil, perawatan lebih difokuskan untuk mengelola gejala dan mencegah terjadinya komplikasi pada kucing.

Kucing yang diduga terjangkit flu burung akan ditempatkan dalam isolasi untuk meminimalkan penyebarannya. Tak hanya itu, kucing tersebut juga diberikan cairan infus, terapi oksigen, dan antibiotik, tergantung pada tingkat keparahannya.

Kemungkinan kucing tertular flu burung memang terbilang rendah. Namun, apabila kamu khawatir, ini dia beberapa cara melindungi kucing dari penyebaran flu burung yang wajib kamu ketahui. Adapun caranya, antara lain:

Menjaga kucing di dalam rumah menjadi salah satu langkah yang bisa kamu lakukan untuk melindungi dia dari penyebaran flu burung.

Perlu kamu ketahui, membiarkan kucing berkeliaran di luar rumah tanpa pengawasan begitu saja dapat menimbulkan banyak risiko bagi kesehatannya, termasuk adanya ancaman penyebaran flu burung.

Menurut American Bird Conservancy, kucing yang berkeliaran di luar rumah dapat membunuh sekitar 2,4 miliar burung setiap tahun. Apabila mereka memakan burung yang terjangkit flu burung, kucing itu dapat terinfeksi penyakit tersebut.

Berikutnya, hindari memberikan susu mentah kepada kucing. Di sini, susu mentah mengacu pada susu yang belum dipasteurisasi.

Itu berarti, bakteri dan virus berbahaya, seperti salah satunya flu burung, tetap ada dan dapat menimbulkan risiko kesehatan serius. Risiko itu tak hanya membahayakan kucing, tetapi juga diri kamu sendiri.

Jadi, itulah rangkuman informasi yang perlu kamu ketahui tentang flu burung pada kucing. Semoga informasi ini dapat membuka wawasan kamu lebih dalam mengenai penyakit ini.