Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Cara Menyimpan Alpukat agar Cepat Matang
Freepik/jcomp

Intinya sih...

  • Alpukat bisa cepat matang dengan trik sederhana seperti kantong kertas, pisang, atau beras.

  • Simpan di suhu ruang, jangan langsung ke kulkas agar proses pematangan tidak terhambat.

  • Untuk keadaan darurat, alpukat bisa dilunakkan dengan oven atau microwave.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Alpukat adalah salah satu buah favorit keluarga yang punya banyak manfaat kesehatan. Teksturnya yang lembut dan rasanya yang gurih membuat alpukat sering dijadikan campuran jus, smoothie bowl, salad hingga camilan sehat untuk si Kecil.

Namun, ada satu masalah klasik yang sering dialami Mama yakni saat alpukat yang baru dibeli biasanya masih keras, pahit, dan belum enak dimakan. Kalau menunggu matang dengan cara alami, butuh waktu cukup lama.

Bahkan, tidak jarang alpukat justru busuk di dalam sebelum kulit luarnya terlihat matang. Tentu sayang sekali, ya, Ma. Untungnya, ada beberapa trik sederhana yang bisa dilakukan di rumah untuk mempercepat proses pematangan alpukat.

Dengan cara yang tepat, alpukat bisa matang hanya dalam 1–3 hari saja, tergantung tingkat kekerasannya.

Supaya Mama tidak bingung lagi, berikut Popmama.com telah merangkum cara menyimpan alpukat agar cepat matang.

Yuk, disimak!

Deretan Cara Menyimpan Alpukat agar Cepat Matang

1. Simpan dalam kantong kertas cokelat

Popmama.com/Dariel Dwiky Aulia/AI

Metode ini termasuk cara paling populer. Mama hanya perlu memasukkan alpukat ke dalam kantong kertas cokelat lalu lipat bagian atasnya rapat-rapat.

Kantong kertas membantu menahan gas etilen alami yang dihasilkan alpukat, sehingga proses pematangan menjadi lebih cepat.

Jika biasanya alpukat butuh waktu hampir seminggu untuk matang di suhu ruang, maka dengan cara ini alpukat bisa matang dalam waktu 2–4 hari saja. Pastikan kantong kertas diletakkan di tempat yang sejuk, kering, dan tidak terkena cahaya matahari langsung.

2. Tambahkan buah pisang atau apel

Popmama.com/Dariel Dwiky Aulia/AI

Pisang dan apel dikenal sebagai “booster” pematangan karena menghasilkan gas etilen dalam jumlah besar.

Cukup taruh alpukat bersama pisang atau apel di dalam kantong kertas. Kombinasi ini akan membuat alpukat matang jauh lebih cepat, bahkan bisa dalam semalam saja jika alpukat sudah hampir matang.

Trik ini sangat praktis jika Mama butuh alpukat matang untuk besok pagi, misalnya untuk bekal sarapan sehat keluarga. Jangan lupa periksa setiap hari supaya alpukat tidak kelewat matang.

3. Simpan di suhu ruang

Popmama.com/Dariel Dwiky Aulia/AI

Kesalahan yang sering dilakukan, salah satunya langsung menyimpan alpukat mentah ke dalam kulkas. Padahal, suhu dingin kulkas justru memperlambat proses pematangan. Jika alpukat masih keras, cukup letakkan di meja dapur atau wadah terbuka di suhu ruang.

Dalam kondisi ini, alpukat akan matang alami dalam waktu 4–7 hari, tergantung seberapa keras saat dibeli. Jadi, cara ini cocok untuk Mama yang tidak terburu-buru dan ingin mendapatkan alpukat matang dengan rasa yang lebih manis alami.

4. Bungkus dengan koran

Popmama.com/Dariel Dwiky Aulia/AI

Tidak punya kantong kertas cokelat? Mama bisa memanfaatkan koran bekas.

Caranya, bungkus alpukat dengan kertas koran satu per satu, lalu simpan di tempat kering. Metode ini bekerja hampir sama dengan kantong kertas karena koran membantu menahan gas etilen di sekitar alpukat.

Selain lebih murah, cara ini juga ramah lingkungan karena bisa memanfaatkan barang bekas. Dalam 2–3 hari, alpukat biasanya sudah mulai melunak dan siap dikonsumsi.

5. Gunakan oven atau microwave (untuk keadaan darurat)

Popmama.com/Dariel Dwiky Aulia/AI

Kalau Mama benar-benar terburu-buru ingin menggunakan alpukat, misalnya untuk membuat guacamole saat tamu sudah datang, cara cepat dengan oven atau microwave bisa dicoba. Bungkus alpukat dengan aluminium foil, lalu panaskan di oven bersuhu rendah (sekitar 90°C) selama 10–15 menit.

Untuk microwave, tusuk kulit alpukat dengan garpu lalu panaskan sekitar 30 detik–1 menit.

Memang rasanya tidak seautentik alpukat yang matang alami, tetapi trik ini bisa membuat daging alpukat jadi lebih empuk dan mudah diolah.

6. Simpan bersama beras

Popmama.com/Dariel Dwiky Aulia/AI

Cara tradisional ini sering digunakan oleh orangtua zaman dulu, dan ternyata cukup efektif. Cukup taruh alpukat di dalam wadah berisi beras hingga seluruh bagian tertutup.

Beras berfungsi seperti “penyerap gas” yang membantu mempercepat pematangan alpukat.

Selain itu, beras juga menjaga kelembapan alpukat sehingga lebih merata proses matangnya. Biasanya dalam 1–3 hari, alpukat sudah cukup empuk dan siap disantap.

7. Letakkan di dekat jendela yang terkena sinar matahari

Popmama.com/Dariel Dwiky Aulia/AI

Paparan sinar matahari dalam jumlah kecil dapat membantu mempercepat alpukat matang. Caranya, letakkan alpukat di dekat jendela dapur atau ruang tamu yang mendapat sinar matahari pagi.

Namun, Mama perlu hati-hati. Jika terlalu lama terkena sinar, alpukat bisa cepat busuk di bagian luar sementara bagian dalamnya masih keras.

Jadi cukup 1–2 jam sehari, dan selalu periksa kondisi buahnya.

8. Periksa setiap hari

Popmama.com/Dariel Dwiky Aulia/AI

Cara apa pun yang Mama pilih, jangan lupa untuk selalu memeriksa kondisi alpukat setiap hari. Caranya, tekan perlahan bagian kulitnya. Jika sudah terasa agak lembut saat ditekan, itu tandanya alpukat siap dikonsumsi.

Dengan kebiasaan memeriksa setiap hari, Mama bisa memastikan alpukat tidak kelewat matang atau busuk. Alpukat yang matang sempurna punya tekstur lembut, warna daging kuning kehijauan, serta rasa gurih manis yang nikmat.

Itulah deretan cara menyimpan alpukat agar cepat matang. Menyimpan alpukat agar cepat matang ternyata mudah dan bisa dilakukan dengan bahan-bahan sederhana yang ada di rumah.

Mulai dari kantong kertas, pisang, beras, hingga trik darurat dengan oven, semua bisa membantu Mama mendapatkan alpukat matang sempurna sesuai kebutuhan.

Dengan begitu, keluarga bisa lebih sering menikmati manfaat alpukat tanpa harus menunggu lama.

Editorial Team