Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Ciri-Ciri Anjing Sakit
Unsplash/Celyn Bowen

Intinya sih...

  • Perubahan perilaku, nafsu makan, dan tingkat energi sering menjadi tanda awal bahwa anjing sedang mengalami gangguan kesehatan.

  • Gejala fisik seperti muntah, diare, perubahan pada mata, telinga, kulit, serta bulu perlu segera diwaspadai karena bisa menandakan infeksi atau penyakit tertentu.

  • Deteksi dini dan pemeriksaan rutin ke dokter hewan sangat penting untuk mencegah kondisi anjing semakin parah dan mempercepat proses pemulihan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Anjing tidak bisa mengungkapkan rasa sakit atau ketidaknyamanan yang dirasakannya dengan kata-kata. Oleh karena itu, pemilik perlu lebih peka terhadap perubahan perilaku maupun kondisi fisik anabul kesayangan. Banyak kasus anjing sakit yang terlambat ditangani karena tanda-tandanya dianggap sepele atau hanya perubahan sementara.

Padahal, mengenali ciri-ciri anjing sakit sejak dini sangat penting untuk mencegah kondisi yang lebih serius. Dengan memahami sinyal yang ditunjukkan tubuh dan perilaku anjing, Mama dan Papa dapat mengambil tindakan yang tepat, termasuk membawa anjing ke dokter hewan sebelum penyakitnya semakin parah.

Nah, dalam artikel ini Popmama.com telah merangkum deretan ciri-ciri anjing sakit.

Yuk Ma, disimak!

Deretan Ciri-Ciri Anjing Sakit

1. Nafsu makan menurun atau tidak mau makan

Pexels/pixabay

Salah satu tanda paling umum dari anjing yang sedang sakit adalah perubahan pola makan. Anjing yang biasanya lahap tiba-tiba menjadi pilih-pilih makanan atau bahkan menolak makan sama sekali.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh gangguan pencernaan, infeksi, nyeri pada gigi, atau masalah kesehatan lainnya. Jika penurunan nafsu makan berlangsung lebih dari satu hingga dua hari, hal ini tidak boleh dianggap remeh.

Kekurangan asupan nutrisi dapat memperburuk kondisi kesehatan anjing dan memperlambat proses pemulihan.

2. Terlihat lesu dan kurang aktif

Freepik/rawpixel

Anjing yang sakit umumnya menunjukkan penurunan energi secara signifikan. Ia mungkin lebih sering tidur, enggan bermain, atau tidak merespons ajakan berjalan-jalan seperti biasanya.

Perubahan ini terjadi karena tubuh anjing sedang berusaha melawan penyakit atau rasa sakit yang dialaminya. Anjing yang tampak murung dan tidak bersemangat juga bisa menjadi indikasi adanya gangguan kesehatan tertentu.

Jika kondisi lesu ini berlangsung terus-menerus, sebaiknya segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

3. Perubahan perilaku yang tidak biasa

Unsplash/Markus Winkler

Perubahan perilaku sering menjadi tanda awal bahwa anjing sedang tidak dalam kondisi sehat. Anjing yang biasanya ramah bisa menjadi lebih agresif, sensitif, atau justru menarik diri dari lingkungan sekitarnya.

Beberapa anjing juga menjadi lebih sering bersembunyi atau tidak ingin disentuh. Perilaku ini umumnya muncul sebagai respons terhadap rasa tidak nyaman atau nyeri yang dialami tubuhnya. Oleh karena itu, perubahan sikap yang drastis patut menjadi perhatian serius bagi pemilik.

4. Muntah dan diare

Pexels/Alejandro Mendoza

Muntah dan diare merupakan ciri anjing sakit yang cukup sering terjadi, terutama yang berkaitan dengan sistem pencernaan. Meski sesekali muntah bisa disebabkan oleh makanan yang tidak cocok, muntah atau diare yang terjadi berulang kali dapat menandakan infeksi, keracunan, atau penyakit tertentu.

Kondisi ini juga berisiko menyebabkan dehidrasi jika tidak segera ditangani. Jika anjing muntah atau diare disertai lemas dan tidak mau makan, segera konsultasikan ke dokter hewan.

5. Perubahan pada mata, hidung, dan telinga

Unsplash/Bharathi Kannan

Mata anjing yang tampak merah, berair, atau mengeluarkan cairan tidak normal bisa menjadi tanda infeksi. Begitu pula dengan hidung yang terlalu kering atau justru mengeluarkan lendir berlebihan.

Pada telinga, bau tidak sedap, kemerahan, dan anjing sering menggaruk atau menggelengkan kepala bisa mengindikasikan infeksi telinga. Perubahan pada bagian-bagian ini sering kali menjadi petunjuk awal adanya gangguan kesehatan yang memerlukan penanganan khusus.

6. Gangguan pada kulit dan bulu

Unsplash/Ryan Stone

Kulit dan bulu anjing juga dapat mencerminkan kondisi kesehatannya. Anjing yang sakit sering mengalami kerontokan bulu berlebihan, kulit kemerahan, luka, atau munculnya ruam. Bulu yang sebelumnya mengilap bisa terlihat kusam dan kering.

Gangguan ini dapat disebabkan oleh alergi, infeksi kulit, parasit, atau masalah hormon. Jika Mama dan Papa melihat perubahan signifikan pada kulit serta bulu anjing, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan.

7. Perubahan pola buang air

Unsplash/REGINE THOREN

Perubahan frekuensi atau kebiasaan buang air juga termasuk ciri anjing sakit yang penting untuk diperhatikan. Anjing bisa menjadi lebih sering buang air kecil, kesulitan buang air, atau justru jarang buang air sama sekali.

Warna dan bau urine maupun feses yang tidak biasa juga bisa menjadi tanda adanya gangguan pada organ dalam. Kondisi ini dapat berkaitan dengan masalah ginjal, saluran kemih, atau pencernaan yang membutuhkan penanganan medis.

Itulah deretan ciri-ciri anjing sakit. Mengenali ciri-ciri anjing sakit sejak dini dapat membantu mencegah kondisi yang lebih serius dan meningkatkan peluang kesembuhan. Dengan perhatian, observasi rutin, serta pemeriksaan ke dokter hewan secara berkala, Mama dan Papa dapat memastikan anabul kesayangan tetap sehat, nyaman serta bahagia setiap hari.

FAQ Seputar Ciri-Ciri Anjing Sakit

Kapan anjing harus segera dibawa ke dokter hewan?

Anjing sebaiknya segera dibawa ke dokter jika menunjukkan gejala berat seperti tidak mau makan lebih dari dua hari, muntah atau diare terus-menerus, dan terlihat sangat lemas.

Apakah perubahan perilaku selalu menandakan anjing sakit?

Tidak selalu, namun perubahan perilaku yang terjadi secara mendadak dan berlangsung lama bisa menjadi tanda anjing mengalami gangguan kesehatan.

Bagaimana cara memantau kesehatan anjing di rumah?

Mama dapat memantau kesehatan anjing dengan memperhatikan pola makan, aktivitas harian, kondisi bulu dan kulit, serta kebiasaan buang air secara rutin.

Editorial Team