7 Fakta Vertical Garden di Rumah Titi Kamal dan Christian Sugiono

Sebelum vertical garden tersebut dibuat, terdapat konsep desain awal yang berbentuk sketsa ilustrasi dan video ilustrasi. Pembuatan desainnya sendiri dibantu oleh owner dari salah satu jasa pembuatan vertical garden yang telah dipercaya mereka berdua, yakni Sonny Gunawan. 

Menurut Sonny, bidang pada dinding rumah Titi Kamal dan Christian Sugiono tidak hanya kotak, tetapi ada beberapa bentuk yang dikombinasi dengan material bangunan lain.

Selain itu, pada dinding tersebut terdapat beberapa kolom dan nantinya kolom tersebut akan tertutup oleh tanaman dari vertical garden. 

Titi Kamal sendiri menginginkan vertical garden tersebut menggunakan beberapa tanaman dengan warna yang beragam. Selain itu, bentuknya tidak dibuat tegak lurus, melainkan dibuat seperti ombak atau bergelombang. 

"Jadi kaya dinamis, bagus, warnanya juga keren, tetapi nggak norak," ungkap Titi Kamal.

Ada sebuah dinding besar yang juga dipasang bersamaan dengan vertical garden. Dinding tersebut memang dikhususkan untuk teras kecil untuk bersantai dan bisa juga spot berfoto. Namun, sering sekali tanaman yang tumbuh akan ada beberapa serangga hidup, seperti ulat dan kutu. 

Untuk mencegah hewan tersebut hinggap di tubuh seseorang, maka Titi Kamal menanyakan terkait pencegahan adanya serangga. Menurut Sonny, ulet akan muncul di masa pancaroba dan tidak bisa dicegah.

Jadi, Sonny bersama tim yang akan membasmi beberapa hewan tersebut, menggunakan spray khusus.

Titi Kamal menginginkan berbagai tanaman hias dengan warna yang beragam untuk bagian vertical garden di rumahnya. Dalam pemilihan tanaman, ia memilih tanaman Miana untuk aksen tanaman yang berwarna merah. 

Pohon Miana sendiri memiliki warna merah dan akan lebih terlihat lebih terang lagi apabila terkena sinar matahari. Ada juga tanaman lain, yaitu philo golden, calathea multicolor, pohon kadaka, pohon lily, pohon pakis, syngonium putih, dan walisongo variegata.

Sisitem teknis penanaman vertical garden ini berawal dari dinding atau bidang yang dipasang baja ringan. Kemudian, juga dipasang sebuah kain seperti karpet yang dilubangi hingga tampak memiliki kantong. 

Jadi semua tanaman diletakkan di beberapa kantong yang tersedia. Namun, tanaman tersebut tidak menggunakan tanah, melainkan langsung pada bagian akarnya. 

Di bagian atas, diberikan alat penyiraman otomatis. Tujuannya untuk proses penyiraman tanaman karena air akan keluar setiap beberapa jam sekali.

"Jadi, karpet atau geotex-nya itu akan selalu basah dan akhirnya akan menyerap air dari situ. Selanjutnya, karpet itu dianggap seperti tanah," jelas Christian Sugiono.

Menurut Christian Sugiono, dalam memelihara vertical garden sendiri lebih mudah dan tanamannya akan selalu hijau karena terdapat sistem penyiraman dan pemupukan yang otomatis. 

"Jadi, basicly minim sentuhan tangan manusia. Namun, tetap perlu maintenance setiap saat," ungkap Tian. Vertical garden memiliki potensi untuk selalu subur, lebat, dan rimbun yang lebih mudah dicapai. 

Sonny menjelaskan bahwa penyiraman dan pemupukan otomatis tersebut menggunakan sebuah alat irigasi otomatis yang disimpan di sebuah tempat. Dengan begitu, penyiraman dan pemupukan bisa diatur secara otomatis dari alat tersebut.

Dalam pembuatan vertical garden perhitungan biayanya per meter persegi. Kisaran harganya mulai dari 1,6 juta - 2 juta rupiah per meter persegi. 

Untuk harga 1,6 juta rupiah merupakan vertical garden dengan irigasi semi otomatis, artinya hanya penyiraman yang diatur otomatis. Pemupukan dilakukan secara manual yang biasanya menggunakan alat semprot atau sprayer. 

Sonny menyarankan, jika menggunakan bidang yang besar bisa memilih vertical garden dengan irigasi full otomatis dengan kisaran harga 2 juta rupiah per meter persegi.

Titi Kamal dan Christian Sugiono memantau langsung proses pembuatan vertical garden di halaman belakang rumahnya. Hingga hasil akhirnya membuat mereka terpukau karena sesuai dengan ekspektasi dan desain yang telah dibuat. 

Vertical garden dengan luas 100 meter persegi tersebut rampung sesuai dengan kemauan Titi yang menggunakan konsep bergelombang. Perpaduan warna pada tanaman ini terlihat dengan jelas membentuk sebuah gelombang. 

Tak hanya vertical garden, di halaman tersebut juga terpasang rumput di area sekitar kolam renangnya. 

"Poin intinya adalah bahwa di halaman belakang ini semua dindingnya ditutup dengan nuansa hijau dengan tanaman, supaya halaman belakangnya segar," tutur Christian. 

Ada beberapa manfaat dari adanya vertical garden, seperti mendapat banyak oksigen di sekitar rumah, membuat pikiran lebih fresh, dan masih banyak lagi. Rumah baru pasangan ini seolah menjadi sebuah obat kerinduan dengan rumah lama mereka karena sama-sama bernuansa hijau karena penuh tanaman. 

Nah Ma, itulah keindahan vertical garden di halaman belakang rumah Titi Kamal dan Christian Sugiono. Semoga informasi kali ini bermanfaat, apabila berencana memasang vertical garden, ya!