Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Penyebab Anjing Mudah Stres
Unsplash/Bharathi Kannan

Intinya sih...

  • Anjing dapat mengalami stres akibat kurangnya aktivitas fisik, stimulasi mental, serta minimnya interaksi dengan pemilik, sehingga kebutuhan emosionalnya tidak terpenuhi.

  • Perubahan lingkungan yang mendadak, suara bising, dan kondisi sekitar yang terlalu ramai dapat memicu rasa cemas pada anjing karena mengganggu rutinitas dan rasa amannya.

  • Masalah kesehatan yang tidak terdeteksi juga dapat menjadi sumber stres pada anjing, sehingga pemeriksaan rutin dan perhatian ekstra sangat penting untuk menjaga kesejahteraannya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Anjing dikenal sebagai hewan peliharaan yang setia, ceria, dan penuh energi. Namun di balik perilakunya yang tampak aktif, anjing juga bisa mengalami stres jika berada dalam kondisi tertentu yang tidak sesuai dengan kebutuhan fisik maupun emosionalnya.

Stres pada anjing sering kali tidak disadari oleh pemilik karena gejalanya bisa terlihat seperti perubahan perilaku kecil, misalnya menjadi lebih pendiam, agresif, atau justru terlalu gelisah. Padahal jika dibiarkan terlalu lama, stres dapat berdampak pada kesehatan mental dan fisik anjing, mulai dari penurunan nafsu makan hingga gangguan sistem kekebalan tubuh.

Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk memahami apa saja faktor yang dapat memicu stres pada anjing agar kesejahteraannya tetap terjaga.

Nah, dalam artikel ini Popmama.com telah merangkum beberapa penyebab anjing mudah stres.

Yuk Ma, disimak!

Deretan Penyebab Anjing Mudah Stres

1. Kurangnya aktivitas fisik dan mental

Unsplash/Ryan Stone

Anjing membutuhkan aktivitas fisik dan stimulasi mental secara rutin untuk menjaga keseimbangan emosinya. Ketika anjing jarang diajak berjalan, bermain, atau berinteraksi, energi yang menumpuk bisa berubah menjadi rasa frustrasi dan stres.

Hal ini sering terjadi pada anjing yang terlalu lama dikurung di dalam rumah atau kandang tanpa aktivitas yang memadai. Selain olahraga, anjing juga memerlukan tantangan mental seperti permainan interaktif atau latihan sederhana agar pikirannya tetap aktif.

Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, anjing dapat menunjukkan tanda stres seperti menggonggong berlebihan, merusak barang, atau menjadi hiperaktif tanpa sebab yang jelas.

2. Perubahan lingkungan secara mendadak

Unsplash/Celyn Bowen

Perubahan lingkungan merupakan salah satu penyebab utama stres pada anjing. Pindah rumah, kedatangan anggota keluarga baru, renovasi rumah, hingga perubahan rutinitas harian dapat membuat anjing merasa tidak aman.

Anjing adalah hewan yang menyukai rutinitas dan kestabilan, sehingga perubahan mendadak bisa mengganggu rasa nyaman mereka. Ketika anjing merasa lingkungannya tidak lagi familiar, ia cenderung menjadi cemas dan waspada berlebihan.

Kondisi ini dapat memicu stres yang ditandai dengan perilaku menarik diri, gemetar, atau sering bersembunyi.

3. Kurangnya perhatian dan interaksi dengan pemilik

Unsplash/Jorge Zapata

Ikatan emosional antara anjing dan pemilik sangat berpengaruh terhadap kondisi mental anjing. Anjing yang jarang mendapatkan perhatian, sentuhan, atau waktu bermain bersama pemiliknya berisiko mengalami stres dan kesepian.

Hal ini sering dialami oleh anjing yang ditinggal terlalu lama sendirian di rumah tanpa stimulasi sosial. Kurangnya interaksi dapat membuat anjing merasa diabaikan, sehingga memicu perilaku negatif sebagai bentuk pelampiasan emosinya.

Memberikan waktu khusus setiap hari untuk berinteraksi dapat membantu anjing merasa lebih tenang dan dihargai.

4. Suara bising dan rangsangan berlebihan

Pexels/Ale Zuñiga

Anjing memiliki pendengaran yang jauh lebih sensitif dibandingkan manusia. Suara keras seperti petir, kembang api, kendaraan, atau musik dengan volume tinggi dapat membuat anjing merasa terancam.

Paparan suara bising secara terus-menerus dapat memicu kecemasan dan stres berkepanjangan. Selain suara, lingkungan yang terlalu ramai dengan banyak orang atau hewan juga bisa membuat anjing kewalahan. Dalam kondisi ini, anjing sering menunjukkan tanda stres seperti terengah-engah, bersembunyi, atau berusaha melarikan diri dari sumber suara.

5. Kondisi kesehatan yang terganggu

Pixabay/Pexels

Masalah kesehatan sering kali menjadi penyebab stres yang tidak disadari pada anjing. Rasa sakit, ketidaknyamanan, atau penyakit tertentu dapat memengaruhi suasana hati dan perilaku anjing. Anjing yang mengalami gangguan kesehatan cenderung lebih sensitif, mudah marah, atau terlihat murung.

Dikarenakan anjing tidak bisa mengungkapkan rasa sakitnya dengan kata-kata, stres menjadi salah satu cara tubuhnya bereaksi terhadap kondisi tersebut. Pemeriksaan rutin ke dokter hewan sangat penting untuk memastikan anjing dalam keadaan sehat dan terhindar dari stres akibat masalah medis.

Itulah deretan penyebab anjing mudah stres. Memahami penyebab anjing mudah stres adalah langkah awal untuk memberikan perawatan yang lebih baik. Dengan lingkungan yang nyaman, perhatian yang cukup, serta rutinitas yang seimbang, anjing dapat tumbuh menjadi hewan peliharaan yang sehat dan bahagia.

Mama dan Papa pun bisa membangun hubungan yang lebih harmonis bersama anabul kesayangan di rumah.

FAQ Seputar Anjing Mudah Stres

Apa tanda-tanda anjing sedang mengalami stres?

Anjing yang stres biasanya menunjukkan perubahan perilaku seperti menggonggong berlebihan, bersembunyi, nafsu makan menurun, gemetar, atau menjadi lebih agresif dari biasanya.

Apakah anjing rumahan bisa lebih mudah stres dibanding anjing yang sering keluar rumah?

Ya, anjing yang jarang diajak keluar rumah atau beraktivitas di luar cenderung lebih mudah stres karena kurang stimulasi fisik dan mental.

Bagaimana cara sederhana mengurangi stres pada anjing di rumah?

Memberikan waktu bermain rutin, menjaga rutinitas harian, menyediakan lingkungan yang tenang, serta memberi perhatian dan sentuhan positif dapat membantu menurunkan tingkat stres anjing.

Editorial Team