Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Tanda Makanan Kedaluwarsa
Popmama.com/Kevin Daniel Karalo/AI

Intinya sih...

  • Indra penciuman dan penglihatan adalah alat deteksi utama, jangan ragu membuang makanan yang berbau menyengat atau berjamur.

  • Perubahan fisik seperti tekstur yang berlendir pada daging dan kemasan kaleng yang kembung menjadi tanda bahaya bakteri serius.

  • Tanggal di kemasan penting, namun kondisi fisik makanan (warna, rasa, tekstur) menjadi penentu akhir apakah makanan masih aman dimakan atau tidak.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menjaga kesehatan keluarga dimulai dari dapur, terutama dalam hal memastikan keamanan bahan makanan yang akan dikonsumsi. Sering kali, Mama mungkin merasa ragu saat menemukan bahan makanan di kulkas yang sudah lama tersimpan. Apakah masih aman dimakan atau sebaiknya langsung dibuang?

Meskipun tanggal kedaluwarsa pada kemasan menjadi patokan utama, terkadang makanan bisa rusak lebih cepat dari tanggal tersebut karena cara penyimpanan yang kurang tepat. Agar tidak bingung dan berisiko menyebabkan keracunan makanan, Mama perlu mengenali tanda-tanda fisik kerusakan pangan.

Nah, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa tanda makanan kedaluwarsa dan tidak layak konsumsi.

Yuk Ma, disimak!

Deretan Tanda Makanan Kedaluwarsa

1. Perubahan aroma yang menyengat dan tidak sedap

Popmama.com/Kevin Daniel Karalo/AI

Indra penciuman adalah alat deteksi paling alami dan efektif yang Mama miliki. Makanan yang sudah mulai rusak biasanya akan mengeluarkan aroma yang berbeda dari aslinya. Jika Mama mencium bau asam, tengik, apek, atau bau busuk yang menyengat saat membuka wadah makanan, maka itu adalah tanda peringatan yang serius.

Jangan pernah ragu untuk membuang makanan yang aromanya sudah berubah, meskipun tampilannya masih terlihat normal. Bakteri pembusuk sering kali menghasilkan gas berbau tajam sebelum tanda fisik kerusakan lainnya muncul.

2. Munculnya jamur atau bintik-bintik berwarna

Popmama.com/Kevin Daniel Karalo/AI

Tanda visual yang paling jelas bahwa makanan sudah tidak layak makan adalah kemunculan jamur. Jamur bisa terlihat seperti bintik-bintik berbulu halus berwarna putih, hijau, biru, atau hitam di permukaan makanan. Ini sering terjadi pada roti, keju lunak, buah-buahan, dan sisa makanan yang disimpan terlalu lama.

Jika Mama menemukan jamur pada makanan bertekstur lunak atau berpori (seperti roti, selai, atau daging olahan), segera buang seluruhnya. Jangan hanya memotong bagian yang berjamur, karena akar jamur (miselia) dan racunnya mungkin sudah menyebar jauh ke dalam bagian makanan yang terlihat "bersih".

3. Perubahan tekstur menjadi berlendir atau lengket

Popmama.com/Kevin Daniel Karalo/AI

Perubahan tekstur adalah indikator penting lainnya, terutama untuk produk daging dan sayuran. Daging segar, ikan, atau daging olahan seperti sosis dan bakso yang sudah tidak segar biasanya akan terasa lengket atau licin berlendir saat disentuh permukaannya.

Lapisan lendir ini menandakan adanya pertumbuhan bakteri yang masif di permukaan makanan. Begitu juga dengan sayuran potong atau buah-buahan, jika permukaannya sudah terasa berlendir dan lembek, artinya proses pembusukan sudah terjadi serta tidak aman lagi untuk diolah.

4. Warna makanan berubah pucat atau menggelap

Popmama.com/Kevin Daniel Karalo/AI

Makanan segar biasanya memiliki warna yang cerah dan alami. Perhatikan jika terjadi perubahan warna yang drastis. Misalnya, daging merah segar yang berubah menjadi kecokelatan kusam, abu-abu, atau kehijauan adalah tanda pasti bahwa daging tersebut sudah rusak.

Pada sayuran hijau, tanda kedaluwarsa terlihat ketika warnanya menguning atau menjadi cokelat kehitaman. Meskipun beberapa perubahan warna terjadi karena oksidasi alami (seperti alpukat yang kecokelatan), jika disertai perubahan bau atau tekstur, sebaiknya makanan tersebut tidak dikonsumsi.

5. Kemasan makanan menggelembung atau rusak segelnya

Popmama.com/Kevin Daniel Karalo/AI

Untuk makanan kaleng atau kemasan vakum, kondisi kemasan adalah indikator keamanan yang krusial. Jangan pernah mengonsumsi makanan dari kaleng yang kembung, penyok parah, atau berkarat. Kemasan yang menggelembung menandakan adanya aktivitas bakteri di dalamnya yang memproduksi gas beracun (seperti botulisme).

Selain itu, periksa juga segel pada kemasan plastik atau botol. Jika segel sudah terbuka, rusak, atau tutupnya melenting (pada botol selai misalnya), ada kemungkinan udara dan bakteri sudah masuk serta mengontaminasi isinya.

6. Kondisi sayuran atau buah menjadi sangat layu dan lembek

Popmama.com/Kevin Daniel Karalo/AI

Produk segar seperti sayur dan buah memiliki masa simpan yang relatif singkat. Tanda paling umum bahwa mereka sudah melewati masa terbaiknya adalah kehilangan kekerasannya. Wortel yang bisa ditekuk seperti karet atau daun selada yang menjadi sangat layu dan berair adalah tanda sel-selnya sudah rusak.

Meskipun sayuran yang sedikit layu terkadang masih bisa diselamatkan dengan merendamnya di air es atau langsung dimasak menjadi sup, jika kondisinya sudah sangat lembek, berair, atau hampir hancur (mushy), itu tandanya sudah busuk dan harus dibuang ke tempat kompos.

7. Rasa yang berubah menjadi asam atau aneh

Popmama.com/Kevin Daniel Karalo/AI

Ini bisa menjadi langkah terakhir yang hanya boleh dilakukan jika tampilan dan bau makanan masih tampak normal, namun Mama masih merasa ragu. Lakukan uji rasa sedikit saja di ujung lidah. Jika makanan yang seharusnya manis atau gurih tiba-tiba terasa asam, getir, atau ada sensasi seperti bersoda (pada jus atau susu), segera keluarkan dan jangan ditelan.

Perubahan rasa ini menunjukkan bahwa bakteri atau ragi telah memfermentasi gula di dalam makanan tersebut. Jangan memaksakan diri untuk menghabiskannya hanya karena merasa sayang, karena risiko sakit perut jauh lebih merugikan.

Itulah rangkuman beberapa tanda makanan kedaluwarsa yang perlu diwaspadai.

Rajin-rajinlah memeriksa isi kulkas dan lemari penyimpanan agar tidak ada makanan rusak yang termakan oleh keluarga tercinta.

FAQ Tanda Makanan Kedaluwarsa

Apa bedanya best before dan use by pada kemasan?

"Use By" (Gunakan Sebelum) berarti makanan tidak boleh dikonsumsi setelah tanggal ini karena berisiko. Sedangkan "Best Before" (Baik Digunakan Sebelum), setelah tanggal ini, makanan mungkin masih aman dimakan namun rasa, tekstur, atau kandungan nutrisinya sudah menurun.

Bolehkah memotong bagian roti yang berjamur dan memakan sisanya?

Untuk makanan berpori seperti roti, kue, dan keju lunak, sebaiknya jangan dilakukan. Akar jamur yang mikroskopis bisa menembus jauh ke dalam bagian yang terlihat bersih.

Apakah makanan beku bisa kedaluwarsa?

Makanan yang disimpan di freezer dengan suhu stabil -18°C sebenarnya aman dikonsumsi tanpa batas waktu karena bakteri tidak bisa tumbuh. Namun, kualitas rasanya akan menurun seiring waktu (terkena freezer burn).

Editorial Team