5 Fakta Ariel Tatum Jadi Pelakor di Film La Tahzan

Dalam film La Tahzan, Ariel Tatum memerankan Asih, seorang asisten rumah tangga yang tampaknya lemah lembut, rajin ibadah, dan sangat taat kepada majikannya. Namun di balik penampilan religiusnya, ia justru menyimpan niat jahat.

Asih menjalin hubungan terlarang dengan Reza (Deva Mahenra), suami dari Alina (Marshanda), yang telah mempercayainya sebagai orang terdekat di rumah.

Plot ini menyoroti bagaimana pengkhianatan bisa datang dari orang yang tampaknya paling tidak mencurigakan, sebuah ironi yang membuat penonton geram sekaligus penasaran.

Konflik dalam film La Tahzan tidak hanya terhenti pada hubungan gelap antara ART dan majikan, tetapi juga dibumbui dengan unsur mistis yang semakin memperkeruh suasana. Karakter Asih digambarkan menggunakan ilmu spiritual atau ilmu hitam untuk mempertahankan hubungan gelapnya dengan Reza.

Unsur ini memberi dimensi baru dalam narasi, menggabungkan drama psikologis dengan elemen supranatural, dan memperkuat sisi gelap dari karakter Asih. Hal ini juga menunjukkan bagaimana Asih tidak segan melanggar batas moral maupun spiritual demi ambisinya.

Peran sebagai Asih begitu berat dan menguras emosi, sampai-sampai Ariel Tatum mengaku kerap beristighfar selama proses syuting.

"Aku benar-benar nggak pernah sebanyak Istighfar ini selama syuting film. Tiap adegan itu rasanya aku sebagai Ariel ikut deg-degan dan murka," ungkap Ariel.

Ia merasa karakter yang ia mainkan terlalu intens, penuh konflik batin, dan memiliki sisi jahat yang bertentangan dengan nuraninya sendiri. Ungkapan ini menjadi refleksi bahwa berakting bukan hanya soal menghafal dialog, tetapi juga menyelami serta merasakan karakter hingga ke akar emosinya.

Menariknya, Ariel tak menyukai karakter Asih meskipun ia menikmati proses syutingnya.

"Jujur selama proses syuting bahkan sampai detik ini aku merasakan sangat bahagia, tapi selama proses jadi Asih saja aku pribadi sangat membenci Asih ini. Susah untuk menjelaskan lebih detail kalau nggak spoiler," katanya.

Kebencian Ariel terhadap karakter Asih menandakan betapa mendalam ia menyelami peran tersebut. Ia tidak berusaha membela karakter yang diperankannya, justru dengan jujur menolak sikap dan tindakan Asih.

Ini membuktikan profesionalisme dan kejujuran emosional Ariel dalam membawa karakter dengan nuansa kompleks.

Tokoh Asih ternyata memang dipersiapkan secara khusus oleh produser Manoj Punjabi untuk Ariel Tatum.

"Ketika Pak Manoj menawarkan karakter Asih ini ke saya, saya ingat banget Pak Manoj ngomong 'karakter ini untuk kamu'. Aku kayak, 'such an honour', aku baca skripnya 'what? what do you mean?'" ungkap Ariel

Ariel sempat kaget karena peran tersebut begitu berani dan berisiko secara moral dan citra. Namun pada akhirnya ia menyadari bahwa karakter Asih menawarkan banyak lapisan emosi yang menantang untuk dieksplorasi.

"Tapi positifnya ya memang karakternya banyak layer kompleks yang bisa dieksplor," lanjutnya.

Hal ini menunjukkan bahwa Ariel tak hanya berani mengambil risiko dalam peran, tetapi juga memiliki kemampuan akting untuk mendalaminya dengan nuansa yang tepat.

tulah fakta Ariel Tatum jadi pelakor dalam film La Tahzan. Dengan karakter Asih yang penuh manipulasi, kelicikan hingga unsur mistis, Ariel menunjukkan sisi lain dari kemampuan aktingnya yang makin matang dan berani.

Reaksi emosional Ariel selama proses syuting, termasuk rasa muak dan istighfar yang tak henti-henti, membuktikan bahwa karakter ini benar-benar berat secara psikologis.

Film La Tahzan tak hanya menjanjikan drama rumah tangga yang intens, tetapi juga menyuguhkan pesan moral yang kuat tentang kepercayaan, pengkhianatan, dan konsekuensinya. Bagi penonton yang tertarik pada kisah nyata dengan alur yang menggugah, film ini tentu layak masuk daftar tonton.