5 Hal yang Tanpa Disadari Bisa Membuat Jadi Bad Mood

Salah satu pemicu seseorang jadi bad mood adalah jam tidur yang kurang dan tidak teratur.

Kelelahan membuat seseorang lebih sensitif dan mudah marah. Selain itu, kelelahan juga membuat seseorang menjadi tidak bergairah dalam melakukan sesuatu.

Dalam beberapa penelitian, waktu tidur dapat memengaruhi kesehatan mental. Seseorang yang memiliki jam tidur yang kurang akan rentan terkena gangguan kecemasan, gangguan bipolar, mudah stress dan depresi, serta emosi yang tidak stabil.

Berlama-lama bermain sosial media bisa membuat seseorang menjadi depresi karena membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain. 

Kondisi yang kurang bahagia tersebut yang apabila dilanjutkan akan berujung pada rasa cemas berlebihan dan depresi.

Dalam International Journal of Mental Health and Addiction menunjukkan sebuah studi tentang pengaruh sosial media terhadap orang dewasa di Indonesia. Ternyata, sosial media dapat membuat seseorang terkena depresi.

Hal tersebut membuktikan bahwa berlama-lama di sosial media membuat seseorang jadi bad mood.

Makanan juga berpengaruh terhadap mood seseorang. Sebab, untuk menjaga otak tetap bisa berpikir waras membutuhkan nutrisi yang baik dari makanan.

Ada sebuah penelitian yang menemukan terdapat jalur yang menghubungkan antara pencernaan langsung terhadap otak.

Makan yang bergizi otomatis akan mampu menjaga mood yang baik. Sebaliknya, jika seseorang mengonsumsi makanan yang tidak sehat berisiko menjadi bad mood.

Kondisi bad mood juga bisa dipengaruhi oleh orang-orang di sekitar yang ternyata "toxic" atau beracun. Maksudnya adalah orang-orang seperti itu akan memberikan pengaruh buruk terhadap seseorang lainnya.

Biasanya orang-orang "toxic" ini tidak senang jika orang lain sukses, senang membicarakan keburukan orang lain, terjebak dimasa lalu, tidak mau dikritik, dan hal negatif lainnya.

Jangan jadikan diri Mama terjebak pada pertemanan yang "toxic" dan membuat kondisi jadi bad mood.

Menonton TV series atau drama Korea secara maraton memang menyenangkan. Kadang bisa membuat seseorang melupakan permasalahannya.

Tetapi, dalam sebuah studi oleh University of Toledo, 142 dari 408 responden yang melakukan binge-watching dilaporkan memiliki kecemasan, depresi, dan stres yang lebih tinggi dari yang bukan penggemar binge-watching.

Binge-watching bisa membuat seseorang merasa cemas atau sedih saat film yang disukainya telah selesai. Mereka menjadi cemas karena telah kehilangan hal yang disukai.

Setelah melihat lima hal di atas, kira-kira nomor berapa yang ternyata sering Mama lakukan? Jika ada salah satunya atau bahkan beberapa, cobalah untuk perbaiki agar tidak ada alasan untuk jadi bad mood.