9 Alasan When Life Gives You Tangerines Wajib Ditonton

When Life Gives You Tangerines menyoroti kuatnya patriarki di Korea Selatan pada 1950-an. Ae Soon mengalami tekanan sosial yang membatasi kebebasannya sebagai perempuan.

Keluarga tidak mendukung impiannya dan justru mengarahkan Ae Soon untuk menikah dengan laki-laki kaya. Ia harus berjuang melawan norma yang menempatkan perempuan hanya sebagai penopang keluarga.

Latar waktu dalam When Life Gives You Tangerines membawa penonton ke era 1950-an yang penuh tantangan. Nuansa nostalgia dan kehidupan masyarakat Pulau Jeju tergambar dengan kuat. Ae Soon dan Gwan Sik harus beradaptasi dengan keadaan sosial serta ekonomi yang sulit.

Kehidupan di Pulau Jeju saat itu tergambarkan dengan pemandangan alam yang memikat. Selain menyajikan cerita yang inspiratif, drama ini juga membuat penonton ikut merasakan perjuangan Ae Soon. Sebagai perempuan, ia menghadapi berbagai tekanan sosial yang menghambat impiannya.

When Life Gives You Tangerines bukan sekadar romcom biasa. Drama Korea ini mengeksplorasi perjuangan hidup Ae Soon dan Gwan Sik di Pulau Jeju pada 1950-an.

Mereka tumbuh dalam kondisi ekonomi sulit, tetapi tetap berusaha meraih impian. Ae Soon bercita-cita menjadi penyair, sedangkan Gwan Sik adalah laki-laki pendiam yang selalu setia mendukungnya.

Drama ini menggambarkan hubungan antara Ae Soon dan anaknya dengan sangat emosional. Sejak kecil, Ae Soon telah kehilangan mamanya dan harus menghadapi kehidupan seorang diri.

Ketika ia menjadi seorang mama, ia menghadapi tantangan dalam memahami dan mendukung anak perempuannya. Percakapan mereka menjadi salah satu momen paling menyentuh dalam When Life Gives You Tangerines.

Drama ini disutradarai oleh Kim Won Seok yang dikenal dengan karya-karya mendalam dan emosional. Beberapa karyanya yang terkenal adalah Misaeng, My Mister, dan Signal.

Skenarionya ditulis oleh Lim Sang Choon yang telah menciptakan banyak narasi kompleks. Ia sebelumnya menulis drama When the Camellia Blooms dan Fight for My Way.

Chemistry antara IU dan Park Bo Gum terasa begitu natural serta emosional. Mereka berhasil membangun hubungan yang kuat sebagai Ae Soon dan Gwan Sik.

Interaksi mereka membuat penonton ikut tertawa, terharu, bahkan menangis. Ikatan emosional yang mereka tampilkan semakin menghidupkan cerita.

Gwan Sik adalah salah satu karakter yang paling menarik dalam drama ini. Ia dijuluki sebagai laki-laki paling "green flag" karena pengorbanannya.

Ia bekerja keras sebagai nelayan demi memastikan kehidupan keluarganya tetap stabil. Bahkan di masa tua, ia tetap menjadi sosok papa yang selalu mendukung anaknya.

Drama ini menampilkan bagaimana cinta dapat menjadi sumber kekuatan dalam menghadapi kesulitan. Ae Soon dan Gwan Sik tetap setia satu sama lain meskipun banyak cobaan yang datang.

Gwan Sik selalu mendukung impian Ae Soon meskipun orang lain meremehkannya. Mereka saling menguatkan dan berjuang bersama dalam berbagai situasi sulit.

Teknik penceritaan dalam drama ini menggunakan plot maju-mundur yang menarik. Penonton diajak melihat perjalanan Ae Soon dan Gwan Sik dari masa muda hingga saat mereka telah berkeluarga.

Menariknya, IU memerankan dua versi Ae Soon sekaligus, yaitu saat muda dan ketika sudah tua. Hal ini membuat penonton semakin terhubung dengan perkembangan karakter mereka.

Itulah rangkuman terkait deretan alasan When Life Gives You Tangerines wajib ditonton. Jangan lupa untuk menonton drama Korea yang satu ini ya, Ma.