7 Fakta Menarik Serial Keluarga Cemara, Zara dan Euis Makin Mirip

Serial Keluarga Cemara dibuat begitu dekat dengan kehidupan nyata, lho

28 September 2022

7 Fakta Menarik Serial Keluarga Cemara, Zara Euis Makin Mirip
Youtube.com/Disneyplushotstarindonesia

Setelah fokus dengaan terpaan konflik di dua film layar lebar, kini Keluarga Cemara akan menempuh cerita hidup baru di layar gawai para pencinta film. Sebenarnya, Keluarga Cemara tidak asing dalam format serial karena produk layar lebar tersebut memang adopsi dari sinetron lawas. 

Namun, kali ini alur cerita akan sedikit berbeda. Jika di layar lebar plot utama dibawa oleh Abah, Emak, dan anak-anak. Maka kali ini, Geng Kampung yang terdiri dari Euis (Adhisty Zara), Rindu (Yasamin Jasem), Ima (Kawai Labiba), Deni (Kafin Sulthan), dan Andi (Joshia Frederico) akan memandu penonton memahami alur cerita. 

Geng Kampung dipilih menjadi penanggung jawab utama jalan cerita karena menurut Sutrada Ismail Basbet kehidupan remaja merupakan sebuah topik yang menggugah. Penasaran tentang hal-hal menarik dalam serial Keluarga Cemara

Kali ini Popmama.com telah merangkum fakta menarik Keluarga Cemara The Series secara lebih detail.  

Disimak ya, Ma!

1. Tak hanya mengangkat tema keluarga

1. Tak ha mengangkat tema keluarga
Popmama.com/AndreiWilmar

Setelah dua film yang tayang di bioskop, cerita Keluarga Cemara selanjutnya mengangkat tema persahabatan dalam bentuk serial. 

Keluarga Cemara The Series membawa nilai-nilai persahabatan, cinta, dan keluarga. Serial ini berawal dari Euis dan teman-temannya yang harus bekerja sama untuk memenangkan kompetisi cerdas cermat nasional.

Tidak hanya dipenuhi persoalan tentang keluarga dan ilmu pengetahuan, namun perjalanan lima sahabat ini juga akan diisi dengan berbagai tantangan yang akan menguji persahabatan mereka.

2. Tak fokus hanya pada satu keluarga saja

2. Tak fokus ha satu keluarga saja
Youtube.com/Disneyplushotstarindonesia

Dipilih sebagai pembawa alur utama dalam spin off ini, serial Keluarga Cemara tidak akan berfokus pada masalah satu keluarga saja, tetapi akan menceritakan masing-masing hidup keluarga Geng Kampung.

Sutradara Ismael Basbeth mengungkap bahwa plot ini dipilih dan dijadikan serial karena ingin menyajikan masalah keluarga yang lebih beragam. 

"Karena kan di film mereka tampil hanya sebentar-sebentar doang. Kita ingin mengerti kalau masalah keluarga itu adalah masalah yang sangat bervariasi dan cerita remaja ini menarik untuk dikembangkan," pungkas Ismail saat ditemui pada Junket Press Keluarga Cemara The Series, Jumat (23/9/2022).

Editors' Pick

3. Menjaga kewarasan di tengah situasi syuting yang mencekam

3. Menjaga kewarasan tengah situasi syuting mencekam
Popmama.com/Andreiwilmar

Para pemeran serial Keluarga Cemara bercerita kalau mereka menghabiskan waktu syuting selama 2 bulan penuh.

Selama syuting pun, Ismail Basbeth menyebut suasananya masih mencekam, apalagi pada saat itu angka Covid-19 masih tinggi. Dia juga mengungkap bahwa menjaga kewarasan adalah hal yang harus mereka lakukan. 

"Kita harus tetap menjaga kewarasan supaya tetap manusiawi. Ya masa buat series keluarga, tetapi nggak manusiawi," kata Ismail. 

Situasi mencekam karena pandemi pun dapat ditanggulangi dengan komunikasi satu sama lain.

"Jadi kalau ada yang sakit atau apa kita komunikasinya bagus. Itu yang menjaga proses syuting berjalan baik," lanjutnya. 

4. Cerita yang diangkat dari layar lebar ke layar gawai

4. Cerita diangkat dari layar lebar ke layar gawai
Popmama.com/AndreiWilmar

Serial ini merupakan bentuk perpanjangan cerita Keluarga Cemara.

Produser Anggia Kharisma mengatakan bahwa perubahan bentuk dari film menjadi serial ini dikarenakan banyaknya pilihan untuk mengembangkan cerita. Namun, dia memilih mengeksekusi format serial karena kurangnya tontonan yang ramah anak dan keluarga.

"Series ini bentuk dari extended universe. Ruang kita mengembangkan cerita itu tentu ada banyak sekali. Kenapa menarik menjadi series? Saya merasa tontonan untuk anak dan keluarga Indonesia itu sangat kurang. Berdasarkan riset yang pernah saya baca hanya 0,7 persen yang menarik untuk ditonton oleh anak dan keluarga," ucap Anggia. 

5. Menjaga filosofi pohon cemara

5. Menjaga filosofi pohon cemara
Instagram.com/Ruangbasbeth

Sementara itu, Anggia Kharisma sebagai produser Keluarga Cemara The Series memiliki keinginan untuk meneruskan filosofi pohon cemara, sebagai pohon yang kuat.

Anggia ingin memotret ketahanan seorang Euis di usia remaja yang tak hanya harus menghadapi masalah keluarga. Ia ingin menunjukkan bahwa Euis dan teman-temannya juga punya polemik sendiri. Meski di dua film sebelumnya, Geng Kampung ini diperlihatkan sebagai anak-anak yang bahagia dan selalu senang.

"Hal yang belum kita lihat adalah Euis dan teman-temannya yang juga sebenarnya punya polemik atau problematika terhadap apa yang ingin dicapai sebagai seorang anak. Apalagi mereka juga punya mimpi dan tujuan di hidupnya. Itu yang menggelitik kami untuk mengangkat cerita dari kacamata Euis dan teman-temannya," pungkas Anggia.

6. Kemiripan Zara dan karakter Euis

6. Kemiripan Zara karakter Euis
Popmama.com/Andreiwilmar

Siapa sangka ternyata kepribadian tokoh di Keluarga Cemara memiliki kemiripan dengan pemainnya.

Zara mengungkap bahwa Euis mengalami sedikit perubahan karakter seiring dengan pertumbuhannya menjadi remaja yang duduk di bangku SMA. Euis akan tumbuh menjadi remaja ambisius yang paham betul keinginannya. Karakter tersebut mirip dengan Zara di kehidupan nyata. 

"Pribadinya agak mirip, melekat banget (dengan Zara). Euis ini akan berubah dari anak SMP yang masih nggak tahu maunya apa, sekarang dia sudah tau maunya apa, punya target, dan punya percaya diri yang tinggi. Tapi Euis lebih semangat dan ambisius daripada Zara sih," jelas Zara. 

7. Membuka ruang diskusi dan jadi ilustrasi

7. Membuka ruang diskusi jadi ilustrasi
Popmama.com/AndreiWilmar

Anggia berharap serial ini dapat membuka ruang diskusi dan menjadi cermin bagi setiap keluarga. Dia juga ingin menekankan pentingnya peran keluarga dan sahabat dalam hidup setiap orang. Tontonan ini nantinya dapat memberi rasa hangat dan nyaman kepada khalayak. 

"Sejauh-sejauhnya kita pergi, pasti yang ingin kita peluk tuh adalah rasa hangat makanan emak di rumah, baiknya abah yang selalu bertanya 'hari ini kamu baik-baik saja?', dan pelukan dari sahabat yang kadang juga mengingatkan dengan cara-caranya yang bikin hati nggak nyaman, tapi kita tau yang dikatakan sesuatu yang jujur," kata Anggia.  

Tak hanya itu, dia juga berkrucap, lewat Geng Kampung nantinya Keluarga Cemara The Series akan memberi ilustrasi tanpa menggurui kepada para penonton. 

"Tidak hanya menjadi ruang diskusi, tetapi dapat memberikan ilustrasi tanpa menggurui hadir dalam Keluarga Cemara ini diwakilkan oleh Geng Kampung," ujarnya. 

Tertarik untuk menonton serial ini bersama anak-anak dan keluarga, Ma?

Baca juga: 

The Latest