Cerita Haru Chicco Kurniawan Urus Mamanya yang Skizofrenia

"Mama gue itu skizofrenia. Waktu itu didagnosis skizofrenia waktu gue SMP. Kejadiannya menarik, waktu itu mama ngamuk, gue kaget. Anak SMP yang sangat amat manja sama mamanya, tiba-tiba sosok mamanya hilang. Terus pas mama ngamuk tuh gue nggak merasa sedih, cuman shock doang," ucap Chicco Kurniawan.

Hidup Chicco Kurniawan berubah drastis saat mamanya didiagnosis skizofrenia ketika ia masih SMP. Perubahan perilaku mamanya yang tiba-tiba membuatnya kehilangan sosok mama yang ia kenal selama ini.

Dalam menghadapi situasi itu, Chicco merasakan ketidakpastian yang besar. Ia harus menyaksikan mamanya berhalusinasi dan mengalami perubahan emosional, yang mengajarkannya tentang pentingnya dukungan keluarga.

Chicco Kurniawan menghadapi banyak momen sulit saat merawat mamanya yang mengidap skizofrenia. Mamanya pernah bertindak tanpa sadar, mulai dari duduk di atasnya hingga berteriak hal-hal yang tidak masuk akal.

Ketika kondisi mamanya mulai membaik, Chicco mencoba memahami sejauh mana kesadarannya terhadap halusinasi yang dialami. Namun, mamanya hanya bisa mengingat sebagian kejadian, seolah menunjukkan betapa kompleksnya penyakit ini.

"Mama pernah tanpa sadar tiba-tiba dudukin gue terus ngeludahin. Pernah juga tiba-tiba teriak 'Agnes Monica adalah... Mana Agnes Monica?'. Jadi pas mendingan, halusinasinya berkurang, aku nanya 'Sadar nggak sih mama?', tapi mama itu lupa-lupa ingat," jelas Chicco.

Selain memahami kondisi mamanya, Chicco Kurniawan juga harus menghadapi stigma yang melekat pada gangguan mental. Ia menyadari bahwa banyak orang masih memiliki pandangan negatif terhadap penderita skizofrenia dan keluarganya.

"Mama dikasih obat, yang aku tahu obatnya skizofrenia itu untuk nurunin daya tangka, bener-bener turun. Sekarang mama tuh jadi diam-diam aja. Merasakan emosional bisa, tapi untuk kerja udah nggak bisa" ucap Chicco.

Dengan berbagi kisahnya, Chicco ingin meningkatkan kesadaran akan pentingnya dukungan bagi mereka yang mengalami gangguan mental. Ia berharap ceritanya bisa membantu orang lain agar tidak merasa sendirian dalam perjuangan mereka.

"Papa gue itu udah nggak bareng sejak gue SD. Intinya mama dan papa udah nggak bareng, sempat minta tolong sama papa tapi bukan secara finansial dan karena papa udah punya keluarga sendiri jadi aku reach out ke suami pertamanya mama," jelas Chicco.

Bagi Chicco Kurniawan, dukungan keluarga sangat penting dalam menghadapi situasi sulit ini. Meskipun papanya telah membangun keluarga baru, ia tetap berusaha merawat mamanya dengan penuh perhatian.

"Jadinya aku harus survive sendiri, pada saat itu kerja di warnet jadinya. Terus, nggak bisa ketemu mama, karena mama di panti karena mental hospital penuh," ucap Chicco.

Ia bekerja di warnet untuk memenuhi kebutuhannya sendiri sambil tetap mendampingi mamanya. Chicco percaya bahwa kasih sayang dan perhatian adalah kunci melewati tantangan dalam hidup.

"Mama itu skizofrenia. Tapi udah membaik selama 10 tahun terakhir," jelas Chicco Kurniawan.

Setelah bertahun-tahun berjuang, kondisi mamanya kini mulai menunjukkan perbaikan. Dengan pengobatan yang rutin dan dukungan keluarga, mamanya dapat menjalani hidup lebih baik meskipun masih memiliki keterbatasan.

Chicco merasa bersyukur atas kemajuan ini dan berharap mamanya terus mendapatkan perawatan yang dibutuhkan. Dari pengalaman ini, ia belajar tentang ketahanan dan pentingnya memahami kesehatan mental.

Selain itu, kesuksesan Chicco saat ini sebagai bintang Indonesia yang bahkan bersanding dengan aktor dan aktris papan atas menjadi karunia yang tidak pernah ia bayangkan dan tentu hal itu tidak terlepas dari kerja keras juga dukungan orang-orang sekitarnya.

Itulah rangkuman terkait cerita haru Chicco Kurniawan urus mamanya yang skizofrenia. Semoga perjalanan hidup Chicco Kurniawan dan keluarganya dapat menjadi inspirasi bagi kita semua tentang pentingnya sebuah keluarga dan menghapus stigma penyakit mental ya, Ma.