Cerita Haru Dion Wiyoko Ditinggal Orangtuanya saat Masih Kecil

- Dion Wiyoko mengalami perceraian orangtua sejak usia 1 tahun dan hidup terpisah dari papa serta Kakaknya.
- Dion Wiyoko harus berpisah dengan sang mama untuk selamanya saat kelas 5 SD, dan kehilangan papanya di tahun 2011.
- Dion Wiyoko tinggal bersama Tante di BSD hingga lulus kuliah dan membangun kariernya dari nol.
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Dikenal sebagai aktor yang selalu tampil ramah dan rendah hati, Dion Wiyoko ternyata memiliki kisah masa kecil yang penuh perjuangan dan kesedihan.
Lewat podcast Daniel Tetangga Kamu yang tayang pada 21 Juli 2025, Dion membagikan kisah hidupnya yang mengharukan sejak usia dini seperti ditinggal oleh orangtua. Dion harus hidup terpisah dari keluarga, bahkan harus berpindah tempat tinggal karena kondisi ekonomi.
Dion sendiri saat ini tengah mencuri perhatian publik berkat perannya sebagai Jonathan di film SORE: Istri dari Masa Depan.
Akting Dion yang penuh emosi dalam film tersebut seakan mencerminkan luka batin yang pernah ia rasakan dalam kehidupan nyata. Tak heran, banyak penggemar merasa terhubung secara emosional dengan karakter yang ia mainkan.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum kumpulan cerita haru Dion Wiyoko ditinggal orangtuanya sejak kecil.
Yuk, disimak!
Kumpulan Cerita Haru Dion Wiyoko Ditinggal Orangtuanya
1. Orangtua bercerai saat Dion Wiyoko masih berusia 1 tahun

Kehidupan keluarga Dion Wiyoko berubah sejak usianya masih sangat kecil. Orangtuanya memutuskan untuk bercerai ketika Dion baru berusia 1 tahun. Sejak saat itu, ia harus menjalani hidup dengan kondisi keluarga yang terpisah.
“Kalau nenek gue cerita, katanya umur 1 tahun orangtua gue udah cerai,” ungkap Dion.
Dion tinggal bersama sang mama, sementara sang papa dan kakaknya tinggal terpisah.
Kejadian itu tentu tak dapat ia ingat secara langsung, namun dampaknya begitu terasa dalam proses tumbuh kembangnya.
Tanpa sosok papa dan kakak di rumah, Dion harus menjalani kehidupan yang berbeda dari anak-anak seusianya sejak awal. Tidak mudah, apalagi bagi seorang anak yang masih belum mengerti arti kehilangan.
2. Terpisah dari papa dan kakaknya hingga kelas 4 SD

Selama masa kecilnya, Dion Wiyoko tidak hanya harus beradaptasi dengan kondisi keluarga yang tidak utuh, tetapi juga harus menjalani kehidupan tanpa kehadiran sosok papa dan kakaknya.
“Gue tinggal sama nyokap gue sampai sekitar kelas 3–4 SD,” ucap Dion.
Sementara itu, sang papa dan kakaknya tinggal di tempat yang berbeda. Hidup dalam keluarga yang terpisah membuat Dion terbiasa menanggung kesepian. Meskipun begitu, ikatan emosionalnya dengan sang mama menjadi sangat kuat.
Dion bergantung pada mamanya sebagai satu-satunya sosok dewasa yang hadir setiap hari. Namun, kebersamaan itu pun tidak berlangsung lama.
3. Ditinggal sang mama ke luar negeri saat kelas 5 SD

Salah satu momen paling emosional dalam hidup Dion Wiyoko terjadi saat ia duduk di bangku kelas 5 SD.
Sang mama harus pergi ke luar negeri, tepatnya ke Amerika, dan tidak ada rencana untuk kembali ke Indonesia dalam waktu dekat. Keputusan ini menjadi pukulan besar bagi Dion kecil yang sangat bergantung secara emosional pada mamanya.
“Dia (mamanya) menyatakan untuk for good, untuk benar-benar pindah.” ungkap Dion
Sang mama memutuskan untuk pindah ke luar negeri bukan untuk sementara, tetapi untuk selamanya.
Keputusan itu menjadi pukulan berat. Momen perpisahan mereka di stasiun kereta Surabaya menuju Jakarta pun menjadi salah satu kenangan paling menyakitkan dalam hidupnya.
“Momennya itu benar-benar kayak di film sih,” kenang Dion.
Suasana stasiun yang sepi, tangisan seorang anak yang tak ingin ditinggalkan, hingga upayanya menahan sang mama agar tetap bersamanya, semua terasa seperti adegan dramatis yang nyata.
Sejak saat itu, Dion mengaku tak pernah lagi menangis untuk sang mama. Tangisan di stasiun itulah yang menjadi penutup sebuah bab dalam hidupnya.
4. Hidup bersama papanya yang bangkrut dan berjuang secara ekonomi

Setelah ditinggal mamanya, Dion Wiyoko pindah dan tinggal bersama sang papa dan kakaknya di Surabaya. Namun, keadaan tak kunjung membaik. Saat Dion duduk di kelas 6 SD, papanya mengalami kebangkrutan. Kondisi keuangan keluarga runtuh drastis.
Mereka harus hidup dalam keterbatasan dan berjuang dari hari ke hari. Dion yang sebelumnya hanya menghadapi luka emosional kini juga dihadapkan pada tantangan ekonomi.
Masa-masa ini membentuk Dion menjadi pribadi yang kuat, ia belajar bertahan dan tidak mudah menyerah.
5. Pindah ke BSD, lalu tinggal bersama Tante hingga lulus kuliah

Karena situasi ekonomi yang tak memungkinkan, Dion Wiyoko akhirnya dipindahkan ke rumah Tantenya di BSD, Tangerang.
“Gue tinggal sama tante gue dari SMP kelas 1 sampai lulus kuliah, 2008,” ucap Dion.
Perpindahan ini merupakan titik balik dalam hidupnya. Meskipun harus berpisah lagi dari sang papa dan kakak yang tetap tinggal di Surabaya, Dion mulai menata ulang kehidupannya di tempat baru. Ia menyelesaikan pendidikan dari SMP hingga perguruan tinggi di bawah asuhan sang tante.
Keputusan ini terbukti menjadi penyelamat bagi masa depannya, meski kembali menambah daftar perpisahan dalam hidup Dion.
Namun, duka belum berhenti menghampiri. Setelah Dion beranjak dewasa dan mulai meraih mimpi, sang papa meninggal dunia pada tahun 2011. Kepergian papanya menjadi kehilangan yang sangat besar, mengingat sang papa adalah sosok terakhir dari keluarganya yang sempat bersamanya di masa-masa sulit.
Dion harus merelakan papanya pergi, di tengah prosesnya membangun kehidupan yang lebih baik. Momen ini menjadi bagian penting dari perjalanan batinnya yang panjang dan penuh perjuangan.
Itulah cerita haru Dion Wiyoko ditinggal orangtuanya sejak kecil. Dion adalah seorang aktor yang selama ini dikenal lewat senyumnya yang hangat dan pembawaannya yang tenang. Di balik layar, Dion menyimpan kisah hidup yang penuh luka mulai dari perceraian orangtua di usia 1 tahun, perpisahan menyakitkan dengan sang mama, masa-masa sulit bersama sang papa yang bangkrut, hingga kehilangan papanya untuk selama-lamanya pada tahun 2011.
Perjalanan panjang ini membentuk Dion menjadi pribadi yang tangguh dan penuh empati. Ia tidak membiarkan masa lalunya menjadi beban, melainkan menjadikannya bahan bakar untuk tumbuh. Perannya sebagai Jonathan di SORE: Istri dari Masa Depan pun terasa begitu emosional dan nyata karena sebagian dari luka itu, pernah benar-benar ia rasakan.
Kisah Dion mengajarkan kita bahwa kehilangan dan kesedihan adalah bagian dari hidup. Namun dengan keteguhan hati, seseorang bisa bangkit dan menjadikan masa lalu sebagai kekuatan.