6 Curhatan Zarry Hendrik setelah Menikahi Raquel Larkin

Perjalanan yang tak sanggup saya hitung, berapa jumlah langkah yang saya telah dituang untuk sampai ke Sabtu, 16 Maret 2024. Namun, saya terus mencoba untuk memahami, bahwa itu bukan langkah yang sedikit.

Tidak setiap langkah mengandung tawa. Tidak satu pun langkah yang dapat saya banggakan sebagai suatu langkah yang sempurna. Di dalam keterbatasan ini, saya mengingat-ngingat bahwa saya telah berjalan menyusuri hari demi hari dengan membawa satu kalimat: "Saya tidak layak bahagia."

Cuitan Zarry Hendrik yang satu ini mengisahkan tentang bagaimana ia menuju hari yang besar dalam hidupnya. Banyak langkah yang dilakukan Zarry untuk bisa mencapai titik tersebut. Berbagai rintang dalam hubungan yang dia mulai dengan pernikahan itu bisa saja tidak layak bahagia.

Hari-hari yang berat, ketika kita tak kuasa untuk melihat betapa kecil dan kotornya diri ini.  Ada penyesalan. Kepada cinta itu sendiri, rasa malu berkibar seperti tiang bendera putih yang ditancap di tengah padang perang.

Dalam cuitannya, Zarry Hendrik mengisahkan kalau cinta adalah tentang pengorbanan. Karena cinta sendiri merupakan tiang bendara yang bendera putih di ujungnya.

Kehangatan dan keteduhan yang hanya  bisa mengalir karena kasih karunia, dan kiranya kasih itu menuntun kita berjalan semakin mengenal, cinta itu sendiri.

Zarry Hendrik mengunggah cuitannya di akun X nya tentang makna kehangatan yang menuntun untuk saling mengenal satu sama lain.

Cinta yang sama adalah cinta yang saling tahu dan paling mampu menjelajah seisi hati  setiap kita. Tidak ada satu pun celah yang terlalu kecil untuk cinta tidak bisa masuk dan menjamah, mengubah dan memperbaiki, menguatkan.

Hal ini bisa saja mengindikasikan bagaimana cinta bisa membuat Zarry dan Raquel saling mengenal. Pada dasarnya cinta bisa menjamah dan menguatkan isi hati.

Berkat diyakini, akan terus datang melimpah tak kekurangan, setiap hari bisa makan dan biar esok punya kesusahan sendiri. Keadaan yang beragam juga akan datang, dan tidak ada satu pun keadaan yang boleh membuat saya mengulang pertanyaan, "Tuhan, Kau di mana?"

Cuitan Zarry Hendrik yang satu ini menjelaskan tentang Tuhan yang selalu mencukupkan kebutuhan manusianya. Keadaan apa pun, Tuhan pasti ada di mana pun.

Saya tidak layak bahagia tapi saya janji, saya akan menerima segala hal yang harus seorang pria korbankan untuk menyiapkan selebar-lebarnya jalan bagi sebanyak-banyaknya alasan untuk senyum dan tawa masuk mewarnai kehidupan istri dan anak-anak. Dimulai dari Sabtu 16 Maret 2024.

Yup, cuitan Zarry Hendrik tersebut adalah bentuk janjinya yang akan bertanggung jawab terhadap keluarga barunya. Zarry akan berkorban layaknya seorang laki-laki dan kepala rumah tangga.

Nah, kira-kira seperti itu rangkuman terkait beberapa curhatan Zarry Hendrik usai menikahi Raquel Larkin. Curhatan tersebut pun menuai beragam komentar netizen. 

Semoga pasangan ini selalu diberikan kebahagiaan dan harmonis, ya.