5 Fakta Ending Series Ipar Adalah Maut, Banyak yang Kecewa

Berbeda dengan versi film yang memberikan penutup emosional dan cukup tuntas, ending versi serial ini justru dianggap sengaja dibuat menggantung. Banyak penonton meluapkan kekecewaannya di media sosial karena tidak ada adegan "pembalasan" yang setimpal atau hukuman tegas bagi karakter Aris dan Rani di episode ke-45.

Nasib rumah tangga Nisa (Tatjana Saphira) dan Aris (Deva Mahenra) diperlihatkan masih dalam status yang abu-abu. Hal ini membuat penonton merasa geram karena konflik batin yang terbangun selama puluhan episode seolah tidak menemukan penyelesaian yang melegakan hati.

Kejutan terbesar di akhir serial adalah konfirmasi mengenai kehamilan Rani (Nicole Parham). Jika di versi film isu ini mengarah pada akhir yang tragis dan cepat, di serial justru fakta ini menjadi pemicu konflik baru yang lebih rumit.

Nisa dipaksa menghadapi kenyataan pahit bahwa adiknya mengandung anak dari suaminya sendiri. Situasi ini memaksa Nisa mengambil keputusan sulit di menit-menit terakhir, namun adegan tersebut dipotong tepat saat ketegangan memuncak, meninggalkan tanda tanya besar bagi penonton.

Satu hal menarik di episode final adalah pengembangan karakter Nisa. Versi Tatjana Saphira digambarkan jauh lebih "dingin", logis, dan penuh perhitungan dibandingkan versi film yang diperankan Michelle Ziudith.

Perubahan ini dinilai lebih realistis dan relevan dengan perspektif perempuan Gen Z masa kini. Nisa tidak hanya digambarkan sebagai korban yang menangis, tetapi perempuan yang mulai menyusun rencana kemandirian dan fokus pada masa depan dirinya serta anaknya, daripada sekadar meratapi nasib.

Rasa penasaran penonton semakin menjadi-jadi dengan adanya post-credit scene atau adegan tambahan setelah credit title bergulir. Adegan singkat tersebut memberikan sinyal kuat bahwa kisah ini belum berakhir dan akan berlanjut ke season 2.

Produser Manoj Punjabi sendiri sempat mengisyaratkan bahwa universe Ipar Adalah Maut versi serial memang dirancang untuk jangka panjang. Konflik yang tersisa, terutama soal nasib kehamilan Rani dan gugatan cerai Nisa, tampaknya sengaja disimpan untuk babak selanjutnya.

Meskipun menuai protes karena ending yang gantung, episode final ini justru mencatatkan prestasi gemilang secara teknis. Ipar Adalah Maut the Series memecahkan rekor sebagai konten yang paling banyak ditonton dalam 24 jam pertama di platform Netflix Indonesia dan MDTV.

Tingginya angka penonton ini membuktikan bahwa antusiasme publik terhadap konflik rumah tangga Aris dan Nisa masih sangat besar. Rasa penasaran akan perbedaan cerita dengan versi film menjadi daya tarik utama yang membuat penonton setia mengikuti hingga akhir.

Itulah rangkuman dari beberapa fakta ending series Ipar Adalah Maut. Meskipun banyak pihak yang mengatakan bahwa ending Ipar Adalah Maut the Series tidak sesuai ekspektasi, serial ini tetap menjadi serial yang layak ditonton dan penuh pelajaran berharga di dalamnya.