6 Fakta Keluarga Personel Barasuara, Tumbuh di Keluarga Musisi

Vokalis Barasuara ini ternyata berasal dari keluarga sastra. Papanya adalah Yudhistira ANM Massardi, sastrawan ternama Indonesia. Sejak kecil, Iga sudah terbiasa mendengar puisi dan cerita dari sang papa, bahkan di momen-momen sederhana seperti di kamar mandi.

Warisan sastra ini sangat memengaruhi gaya penulisan Iga yang puitis dan penuh makna. Tak heran jika lirik Barasuara sering dianggap sarat filosofi.

Kehilangan sang papa pada 2024 juga menjadi momen emosional yang memperkuat semangat Iga dalam berkarya. Ia seolah meneruskan jejak sang papa lewat medium musik.

Drummer Barasuara ini mengalami perubahan besar sejak menjadi seorang papa.

Marco mengakui bahwa kelahiran sang anak membuat hidupnya berubah 180 derajat. Marco kini lebih memikirkan masa depan, lebih bijak dalam mengambil keputusan, dan menjadikan keluarga sebagai prioritas utama.

Ia bahkan menyebut dirinya dulu sebagai orang yang cukup egois, tetapi sekarang lebih mementingkan energi positif untuk orang-orang di sekitarnya. Momen pulang ke rumah dan melihat senyum sang anak jadi hal yang sangat ia syukuri, meski baru selesai manggung tengah malam sekalipun.

Vokalis bersuara khas ini menjalani peran ganda sebagai musisi dan mama dari dua anak. Ia memiliki keluarga kecil yang hangat bersama pasangannya, Rio, serta dua buah hatinya, Carma Haily Tisha (lahir Januari 2018) dan Derimo (lahir 27 Agustus 2022).

Lewat media sosial, Puti sering membagikan potret keluarga, termasuk perayaan Hari Raya bersama. Meski menjadi mama dari dua anak, ia tetap aktif bermusik baik bersama Barasuara maupun dalam proyek solo.

Puti adalah contoh nyata bahwa perempuan bisa tetap berkarya, kreatif, dan produktif di tengah tanggung jawab sebagai mama.

Bakat musik Puti Chitara ternyata berasal dari darah keluarga. Sang mama, Dina Megawardani, adalah drummer dari band perempuan asal Surabaya bernama Pretty Sisters, yang aktif di tahun 1970-an. Sebagai anak dari musisi perempuan, Puti tumbuh dalam lingkungan yang mendorong kebebasan berekspresi dan kreativitas.

Ia bahkan menyebut sang mama sebagai sosok panutan, khususnya karena di era tersebut, tidak mudah bagi perempuan untuk aktif bermusik. Warisan semangat itu membuat Puti tumbuh menjadi musisi yang idealis dan konsisten berkarya hingga hari ini.

Gitaris Barasuara, TJ Kusuma, juga menjalani peran sebagai papa dari seorang anak perempuan. Meski tak terlalu mengekspos kehidupan keluarganya di media sosial, beberapa unggahan menunjukkan interaksi manis antara dirinya dan sang anak.

Ia dikenal sebagai pribadi yang kalem dan penyayang, dan menjalani keseimbangan antara dunia panggung dan rumah. Kehadiran sang anak perempuan jadi pelengkap kehidupan TJ, dan menjadi alasan utama di balik semangatnya bermusik hingga kini.

Dua personel lainnya, Gerald Situmorang (bassist) dan Asteriska (vokalis), dikenal cukup tertutup soal kehidupan pribadi mereka. Meski begitu, diketahui bahwa keluarga Gerald sangat mendukung karier bermusiknya.

Dalam beberapa kesempatan penting seperti konser solonya, ia kerap menyebut kehadiran keluarganya termasuk orangtua dan kakaknya sebagai dukungan moral yang sangat berarti dalam perjalanan kariernya.

Sementara itu, Asteriska juga dikenal sangat dekat dengan keluarganya. Ia pernah membagikan momen bersama mamanya yang selalu mendukung apa pun pilihan hidupnya, termasuk saat memutuskan untuk menekuni dunia musik.

Walau tidak sering mengekspos kehidupan keluarga ke publik, keduanya menunjukkan bahwa harmoni dan dukungan keluarga adalah pondasi yang penting dalam perjalanan para musisi.

Itulah tadi beberapa fakta keluarga personel Barasuara. Di balik eksplorasi musikal dan lirik-lirik kuat Barasuara, para personelnya hidup dalam keseharian yang penuh makna. Dari Iga yang mewarisi semangat sastra papanya, Puti yang menyeimbangkan peran mama dan musisi, hingga Marco dan TJ yang menjalani papa baru dengan cinta, semuanya menunjukkan bahwa keluarga adalah fondasi penting bagi perjalanan berkarya.