Clara Shinta mengakui rumah tangganya sulit dipertahankan.
Komunikasi buruk dan saling menahan ego masing-masing menjadi kendala utama dalam pernikahan Clara Shinta.
Clara Shinta memilih untuk menunda kesepakatan pra-nikah yang disepakati, sehingga berujung konflik.
Baru dua bulan menikah, rumah tangga selebgram Clara Shinta dan Muhammad Alexander Assar dikabarkan sedang tidak baik-baik saja. Hal ini telah dikonfirmasi langsung oleh Clara Shinta.
Melalui akun media sosialnya, Clara mengatakan bahwa pernikahan yang telah belangsung sejak 30 Agustus 2025 itu sedang retak akibat persoalan masa lalu belum selesai.
Berikut Popmama.com siap membahas lebih lanjut mengenai fakta masalah rumah tangga Clara Shinta secara lebih detail.
Pada Senin (20/10/2025), Clara Shinta membagikan curhatan mengenai kehidupan rumah tangganya di Instagram Story. Clara mengaku bahwa dirinya sudah berada di titik menyerah dengan pernikahan yang kondisinya sulit untuk dipertahankan.
“Butuh waktu panjang untuk menulis ini, namun dengan berat hati aku harus menyampaikan bahwa sepertinya rumah tangga kami kecil kemungkinan untuk bisa dipertahankan lagi,” tulis Clara Shinta.
Ungkapan menyerah yang Clara Shinta katakan bukan berarti ia dan sang suami resmi bercerai. Hanya saja, Clara menegaskan kalau saat ini dirinya merasa tidak sanggup bertahan dengan kehidupan rumah tangganya sekarang.
Clara merasa lelah secara emosional dalam mempertahankan hubungan yang terlalu banyak masalah di dalamnya. Ia menyebut bahwa masalah itu tidak besar, namun komunikasi yang buruk dan ego masing-masing menjadi kendala.
“Banyak masalah kecil yang sulit kami selesaikan karena komunikasi yang sangat buruk, satu sama lain saling menahan ego masing-masing,” ungkapnya.
Baik Clara maupun suaminya sama-sama tidak mau mengalah, sehingga berujung permasalahan yang semulanya kecil perlahan menjadi besar dan menumpuk.
Clara Shinta mengakui secara jujur bahwa letak masalah terakhir yang dialami ada pada dirinya. Namun, tetap saja dirinya merasa bingung untuk menyelesaikannya lantaran sang suami memilih untuk diam atau silent treatment yang mana kian memperkeruh suasana.
“Meskipun letak kesalahan terakhir ada diriku, namun aku bingung untuk menyelesaikannya dengan cara apalagi. Karena semuanya silent, silent treatment,” cerita Clara Shinta.
Sebelum menikah, Clara Shinta dan suaminya menerapkan kesepakatan pra-nikah yang mana mengharuskan mereka untuk menghapus foto mantan dari ponsel masing-masing. Namun, kesepakatan tersebut dilanggar oleh Clara karena jumlah foto di ponselnya sangat banyak.
“Sebelum menikah aku dan dia (suamiku) buat kesepakatan untuk menghapus foto mantan satu sama lain. Beliau menghapus sedangkan aku tidak, karena folder foto aku ada sekitar 77.000 dan aku menunda,” tulis Clara Shinta.
Clara menegaskan bukan berarti dirinya selingkuh, melainkan ia hanya menunda. Sayangnya, hal tersebut menyebabkan konflik pada kehidupan pernikahan pasangan ini.
“Tidak ada foto baru apalagi selingkuh or berzina dengan laki-laki lain. Murni kesalahanku yang lupa karena keseringan menunda,” lanjutnya.
Clara Shinta secara terang-terangan mengakui kesalahannya. Namun, menurut Clara, masalah seperti ini bisa diselesaikan secara baik-baik. Tetapi, suaminya itu memilih untuk pulang ke rumah asalnya dan menutup akses komunikasi.
“Murni kesalahanku yang lupa karena keseringan menunda. Sebenarnya masalahnya bisa diselesaikan dengan baik, namun beliau memilih untuk pulang ke rumahnya dan tidak berkomunikasi dengan aku,” ungkapnya.
Terungkap pula bahwa kejadian ‘pisah rumah’ ini tidak hanya terjadi sekali. Clara Shinta merasa rasa sabarnya sudah habis akibat sifat sang suami yang selalu memilih untuk meninggalkan rumah ketika ada masalah.
“Kejadian pisah rumah ini sudah terjadi berulang kali, sampai yang kedua aku sudah habis sabar. Aku merasa capek kalau setiap masalah diselesaikan dengan pisah rumah terus menerus,” lanjutnya.
Situasi seperti ini membuat Clara Shinta merasa frustasi dan lelah. Sebab, ketika salah satu pihak menolak untuk berkomunikasi, maka sama saja menunda solusi dari permasalahan yang ada.
Ia menyebut pola penyelesaian masalah dalam rumah tangganya selalu berujung pada pisah rumah atau silent treatment.
“Aku benar-benar lelah dengan cara menyelesaikan masalah yang modelan pisah-pisah rumah dan silent treatment seperti ini,” tulisnya.
Sebagai seorang istri, Clara hanya ingin disayangi dan dilindungi. Jika ke depannya kondisi rumah tangganya akan terus seperti ini dan berujung dirinya yang lagi-lagi mengalah, Clara merasa tidak sanggup karena sama saja seperti menjanda.
“Sebagai seorang wanita aku memiliki kebutuhan ingin disayangi, dijaga, dan dilindungi. Jika dia tetap pulang terus ke rumahnya, dan harus aku yang mengalah terus, i’m enough. Aku sama saja seperti menjanda lagi dan lagi. Aku tetap janda meskipun berstatus istri orang,” ungkapnya.
Demikian informasi mengenai fakta masalah rumah tangga Clara Shinta. Mari kita doakan semoga permasalahan rumah tangga yang dialami Clara Shinta bisa cepat selesai, ya.