5 Fakta Menarik Film Panggil Aku Ayah, Siap-Siap Bawa Tisu

Intan (Myesha Lin) adalah seorang gadis kecil yang tumbuh dalam kondisi serba terbatas bersama mamanya, Rossa (Sita Nursanti).

Hidup mereka jauh dari sempurna, namun cinta yang tulus membuat keduanya saling menguatkan. Sayangnya, kenyataan hidup tak selalu ramah. Ketika Rossa terlilit utang dan tak mampu membayar, dua penagih utang, Dedi (Ringgo Agus Rahman) dan Tatang (Boris Bokir), datang menagih secara langsung.

Terdesak dan kehilangan akal, Rossa akhirnya menyerah pada keadaan. Dalam keputusan yang memilukan, Dedi dan Tatang pun membawa Intan sebagai jaminan utang yang belum terlunasi. Intan, yang tak tahu apa-apa, tiba-tiba harus tinggal bersama dua orang asing yang awalnya menganggapnya hanya sebagai tanggungan.

Namun, hari demi hari, hubungan antara Intan dan Dedi perlahan berubah. Kepolosan dan ketulusan Intan menyentuh sisi kemanusiaan Dedi yang selama ini tertutup rapat. Dedi, yang hidupnya penuh kekerasan dan jarang mengenal cinta, mulai merasakan hangatnya kehadiran seorang anak.

Dedi tak lagi memandang Intan sebagai beban, melainkan sebagai anugerah yang mengubah hidupnya.

Panggil Aku Ayah merupakan adaptasi dari film Korea berjudul Pawn, yang juga mengisahkan dua penagih utang yang tanpa sengaja membesarkan seorang anak kecil akibat utang tak terbayar.

Versi Indonesia ini diolah dengan pendekatan budaya lokal tanpa mengurangi inti emosional dari cerita aslinya. Film Panggil Aku Ayah tetap mempertahankan premis kuat soal ikatan yang lahir dari keterpaksaan namun tumbuh menjadi cinta tanpa syarat.

Ringgo mengaku sangat relate dengan karakter Dedi, seorang penagih utang yang hidupnya berubah saat bertemu Intan. Sama seperti karakternya, Ringgo juga mengungkap bahwa kehidupannya menjadi lebih baik sejak kehadiran anak-anaknya.

"Sama seperti Kang Dedi, saya juga merasa hidup jadi lebih bermakna dan baik secara emosional setelah punya anak," ungkap Ringgo dalam konferensi pers.

Kesamaan ini membuat akting Ringgo terasa sangat natural dan menyentuh.

Jarang diangkat dalam film Indonesia, Panggil Aku Ayah mencoba menyelami sisi kemanusiaan sosok penagih utang. Karakter Dedi dan Tatang tidak digambarkan sebagai penjahat, melainkan sebagai individu dengan luka, masa lalu, dan ruang untuk berubah.

Cerita ini menunjukkan bahwa siapa pun bisa memiliki hati, bahkan mereka yang dianggap tak punya belas kasih.

Aktris cilik Myesha Lin menjadi pusat emosi dalam film Panggil Aku Ayah lewat perannya sebagai Intan. Ia mampu menyampaikan rasa takut, kehilangan, hingga kasih sayang dalam situasi hidup yang rumit.

Penampilan Myesha yang tulus membuat penonton mudah terhubung dengan rasa sakit dan harapan Intan.

Diproduksi oleh Visinema Studios, Panggil Aku Ayah hadir dari rumah produksi yang dikenal sukses menyuguhkan film-film keluarga berkualitas.

Visinema sebelumnya melahirkan karya-karya seperti Keluarga Cemara, Ali & Ratu Ratu Queens, dan Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Reputasi ini menjadi jaminan bahwa film ini dibuat dengan standar produksi yang tinggi dan penuh empati.

Itulah sejumlah fakta dan sinopsis film Panggil AKu Ayah. Film ini bukan hanya sekadar film drama keluarga, tapi juga refleksi mendalam tentang cinta tanpa syarat, keluarga yang dibentuk oleh keadaan, dan harapan yang tumbuh di tengah keterbatasan.

Dengan alur cerita yang emosional, akting para pemain yang menyentuh, dan pesan kemanusiaan yang kuat, film ini layak menjadi tontonan bagi siapa saja yang ingin merasakan kehangatan di balik kisah yang sederhana.

Jangan lewatkan Panggil Aku Ayah di bioskop mulai 7 Agustus 2025. Siapkan hati dan tisu karena film ini akan mengajak kamu menangis, tersenyum, sekaligus percaya bahwa keluarga bisa datang dari arah yang tak terduga.