15 Film Dewasa Jadul Tahun 90-an, Menggairahkan untuk Foreplay

Erotic Ghost Story adalah film yang mengisahkan tentang tiga roh rubah yang telah mencapai bentuk manusia. Setelah membantu seorang laki-laki malang, ketiga manusia rubah itu mulai memiliki hasrat seksual kepadanya.

Adegan dalam film pun dilanjutkan dengan berbagai scene erotis. Antara ketiga manusia rubah itu dengan sosok laki-laki yang mereka idamkan. Namun, terdapat misteri buruk mengenai laki-laki tersebut. 

Film ini disutradarai oleh Lam Ngai Kai dan dibintangi oleh Amy Yip, So Man, Hitomi Kudo dan Manfred Wong, dan dirilis pada tahun 1990. Film ini cukup sukses dan menjadi box office di Hong Kong hingga kelanjutannya dibuat hingga tiga series.

Film Sex and Zen bercerita tentang seorang pemuda terpelajar yang penuh nafsu berani untuk menantang ajaran-ajaran moral Monk Sack. Suatu hari seorang penguasa menikahkan putrinya dengan pemuda tersebut.

Setelah melalui malam pertama yang penuh bencana dan kelucuan, kedua pengantin baru tersebut memulai pengalaman seks mereka. Mereka dibantu dengan ilustrasi buku yang dimiliki oleh pemuda itu sebelumnya. 

Namun, tak lama sang Suami pergi melakukan perjalanan untuk memulai petualangan seks dengan banyak perempuan. Banyak adegan-adegan panas, telanjang yang sangat vulgar di film ini. 

Tokyo Decadence adalah film erotis yang disutradarai oleh Ryu Murakami. Film ini mengambil latar tahun 1991 dan dirilis pada tahun 1992. 

Namun, ada beberapa adegan dalam film yang terbilang kejam hingga dilarang tayang di beberapa negara seperti Australia dan Korea Selatan. 

Cerita dari film ini cukup menyedihkan, sehingga membuat penonton terbawa perasaan. Kisahnya mengenai seorang pelacur yang tunduk dan mabuk cinta. Ia melakukan hal itu karena kesengsaraan hidup yang dialaminya.

The Lover adalah film asal Perancis yang diambil dari novel berjudul sama terbitan tahun 1984. Film ini mengambil latar di Vietnam pada akhir tahun 1920.

Margeurite masih berumur 15 tahun dan tinggal di sekolah berasrama. Di tengah kekalutan masa remajanya, ia bertemu dengan seorang laki-laki China kaya dan flamboyan berumur 36 tahun.

Lelaki ini yang kemudian mengajari Marguerite menemukan pengalaman sensualitasnya. Namun, cinta mereka tak bisa dipersatukan. Ini merupakan film coming age yang bercerita mengenai seorang gadis remaja yang penuh pergolakan.

Dari judulnya, kita sudah tahu kalau ini termasuk film erotis dan banyak adegan vulgar. Film Keep on Masturbating: Non-Stop Pleasure bercerita mengenai seorang laki-laki dengan masa lalu yang bermasalah termasuk melakukan inses dengan seorang adik perempuan.

Ketika melakukan perjalanan, seorang penduduk menunjukkan kepadanya sebuah tempat bar strip. Narasi di film ini dengan cara alegoris dan terputus-putus dengan referensi konsep Buddhis.

To You from Me (1994) adalah drama erotis dari Korea Selatan. Film ini bercerita mengenai seorang penulis yang terlibat dalam plagiarisme.

Secara romantis ia bertemu dengan seorang perempuan yang terhubung melalui mimpi. Sutradara film ini mengatakan, "Saya menggunakan pornografi dalam film ini sebagai gaya ekspresi dan sebagai suara kritik terhadap film ini. moralitas, rasa nilai-nilai dan akal sehat masyarakat modern yang terputus-putus".

Huntress: Spirit of the Night merupakan film erotis Amerika Serikat yang disutradarai oleh Mark Manos. Selain erotis, film ini juga ada sedikit bumbu horor.

Cerita pada film ini berpusat pada seorang perempuan aristokrat yang mewarisi kastil keluarganya. 

Setelah tinggal di sana ternyata ia memiliki kutukan manusia serigala. Saat ia menjelma menjadi kutukan itu yang membuat hawa nafsunya tidak terbendung.

Film dewasa selanjutnya dari Hongkong berjudul Viva Erotica. Ini merupakan film bergenre komedi erotis tahun 1996. Film ini sendiri ditulis dan disutradarai oleh Derek Yee dan Lo Chi Leung. 

Film Viva Erotica memang diluncukan sebagai film komedi seks. Ini memiliki cerita seorang sutradara yang kesulitan ditawari kesempatan untuk mengarahkan film Cat-III. Ia berusaha untuk mendapatkan pendanaan untuk menghidupkan kembali kariernya.

Terputus antara integritas artistik dan masalah keuangan, ia juga harus berurusan dengan pacarnya yang cemburu dan membuat para pemodal gangsternya senang.

Film ini bercerita mengenai seorang ibu rumah tangga yang bosan dan bermimpi menjadi seorang novelis. Dia mendaftar di kelas menulis dan mulai berselingkuh dengan tutornya.

Banyak adegan erotis dari cinta terlarang mereka Adegan erotis itu bahkan dilakukan di tempat-tempat yang terbilang fasilitas publik.

Film Adultery Diary: One More Time While I'm Still Wet disutradarai oleh Toshiki Sato. Film ini terpilih sebagai Film Terbaik di gelaran Pink Grand Prix (penghargaan film erotis atau pink film di Jepang) tahun tersebut.

Madam Savant adalah film yang menceritakan perjalanan seorang gadis yang terjun ke dunia prostitusi. Ketika dia ingin meningkatkan levelnya menjadi 'madam' agar harganya lebih tinggi, banyak pengorbanan yang harus ia lakukan. 

Film ini disutradarai dan ditulis oleh Mike Marvin. Madam Savant pun dibintangi oleh Kira Reed Lorsch, Nichole McAuley, Jeff Rector dan sebagainya. 

Film An Affair menceritakan sosok Seo-hyun, seorang ibu rumah tangga biasa berusia akhir tiga puluhan yang memiliki putra berusia sepuluh tahun.

Ia memiliki suami yang bekerja sebagai arsitek yang sukses. Bagi Seo-hyun, hidup adalah serangkaian rutinitas, tapi hidupnya sangat nyaman karena berkecukupan.

Rumah tangganya dengan suami tiba-tiba terancam karena adanya U-in, tunangan baru adik perempuannya yang tampan. U-in mendekati Seo-hyun dan membuatnya suka.

Hingga akhirnya terjadilah hubungan terlarang di antara mereka. Malam-malam kebersamaan Seo-hyun dan U-in penuh dengan adegan intim.

Film Playboy: Tales of Erotic Fantasies bisa membangkitkan fantasi yang akan mendorong batas-batas imajinasi penonton. Menurut IMDB, penonton yang menyaksikan ini akan terbakar fantasi seksualnya.

Banyak adegan yang ditunjukkan tanpa sensor dalam film tersebut. Jalan cerita dalam film ini akan membuat penonton terengah-engah.

Film ini merupakan hasil kolaborasi sutradara T. Beck, Steve Conte, dan Bob Michaels. Sementara naskah ceritanya ditulis oleh Manuel Bracamonte, Bill Gleason, Gary Harlan, Marsha Hunt, Suzy Miller, Marta Von Houton, Skip Ward dan John Whitfield.

Lies adalah film drama erotis Korea Selatan yang diadaptasi dari novel terlarang Tell Me a Lie karya Jang Jung-il. Novel itu sendiri menggambarkan hubungan seksual sadomasochistic antara seorang pematung berusia 38 tahun dan seorang siswa SMA berusia 18 tahun.

Di dalam filmnya, sutradara mengambil gaya semi-cinema verite dan menampilkan wawancara dengan penulis dan pemain yang disambung di antara adegan. 

Hal ini dimaksudkan untuk memprovokasi karena film ini sendiri berisi cukup frontal tanpa sensor di setiap adegannya. Banyak adegan seks yang tidak disimulasikan, coprophilia dan sebagainya.

Happy End merupakan film Korea Selatan yang dirilis pada tahun 1999. Ditulis dan disutradarai oleh Jung Ji-woo, film ini bercerita tentang seorang perempuan yang berselingkuh sementara suaminya berjuang untuk mencari pekerjaan.

Laki-laki yang menjadi selingkuhannya merupakan mantan pacar perempuan tersebut. Perempuan bernama Bora itu bersama Il-beom (mantan dan juga selingkuhannya) hanya untuk seks dan gairah. Di mana kedua hal itu tidak didapat Bora dari suaminya.

No Love Juice: Rustling in Bed adalah film erotis Jepang yang bercerita mengenai perjalanan seorang perempuan yang menyembuhkan diri setelah ditinggal pacarnya. Perempuan berusia 28 tahun itu lalu menjalin asmara dengan seorang pria berusia 20 tahun.

Ini merupakan film drama yang penuh emosi tapi diselingi oleh adegan-adegan seks yang tak terkendali. Banyak adegan telanjang tanpa sensor. Karena keualitasnya, film tersebut dinobatkan sebagai Film Terbaik tahun itu di Upacara Pink Grand Prix.

Itulah tadi film dewasa jadul tahun 90-an yang menggairahkan dan banyak adegan panas. Film ini bisa dijadikan pembuka malam romantis dengan pasangan di ranjang.