Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Main Film Legenda Kelam Malin Kundang, Faradina Ungkap Sisi Emosional
Dok. Film Legenda Kelam Malin Kundang

Intinya sih...

  • Faradina Mufti mendalami peran sebagai istri dan mama dalam film Legenda Kelam Malin Kundang dengan pendekatan personal, membangun empati terhadap karakternya.

  • Faradina Mufti ikut merasakan dilema batin saat membaca naskah film yang penuh misteri dan konflik, menunjukkan kedalaman proses kreatif yang ia jalani.

  • Film Legenda Kelam Malin Kundang memberikan pelajaran berharga tentang arti keluarga, membuat Faradina Mufti banyak merenung tentang peran dan tanggung jawab dalam keluarga.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pemeran berbakat Faradina Mufti kembali menunjukkan kepiawaiannya dalam memerankan karakter yang penuh emosi dan kedalaman makna. Kali ini, ia hadir lewat film Legenda Kelam Malin Kundang, sebuah adaptasi modern dari kisah klasik yang sarat pesan moral tentang keluarga, penyesalan, dan cinta yang tak sempat terucap.

Penampilan Faradina disebut-sebut menjadi salah satu elemen yang memperkuat nuansa emosional film ini.

Pada acara peluncuran trailer resmi dan konferensi pers yang digelar di RM Padang Merdeka, Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (1/10/2025), Faradina turut hadir bersama jajaran pemain dan tim produksi Legenda Kelam Malin Kundang.

Di kesempatan tersebut, ia berbagi cerita tentang proses mendalami karakter istri dari Alif sekaligus perjalanan batin yang membuatnya lebih memahami arti kehilangan serta keikhlasan.

Nah, berikut Popmama.com telah merangkum bagaimana Faradina Mufti ungkap sisi emosional saat main di Legenda Kelam Malin Kundang.

Yuk, kita simak!

1. Mendalami peran sebagai istri dan mama

Dok. Film Legenda Kelam Malin Kundang

Sebagai pemeran istri dan mama dalam Legenda Kelam Malin Kundang, Faradina Mufti mengaku bahwa ia tidak sekadar memerankan karakter, melainkan berusaha merasakan peran tersebut dari dalam.

Faradina menyebut bahwa untuk bisa menghadirkan karakter yang hidup, tim produksi memberi ruang bagi aktor untuk mendalami latar belakang karakter yang detail, termasuk sisi emosional, relasi keluarga hingga konflik internalnya.

“Karena yang berlaku di sini sama seperti aku sebagai ibu rumah tangga gitu, jadi sebenarnya aku melihat ada sisi aku di dalam cerita ini,” ungkap Faradina.

Pendekatan personal itu membuat Faradina lebih mudah membangun empati terhadap karakternya. Ia tidak hanya menjiwai naskah, tetapi juga menempatkan diri sebagai perempuan yang memahami kompleksitas cinta dan tanggung jawab dalam keluarga.

2. Ikut merasakan dilema batin

Dok. Film Legenda Kelam Malin Kundang

Mendalami karakter dalam Legenda Kelam Malin Kundang bukan hal yang mudah bagi Faradina Mufti.

Faradina mengaku ikut terbawa secara emosional saat membaca naskah, terutama karena jalan cerita yang penuh misteri dan konflik batin. Proses ini membuatnya harus menanggalkan bayangan kisah klasik Malin Kundang yang selama ini dikenal masyarakat.

“Pas aku baca aku cukup depresi untuk membacanya. Sejujurnya karena kita benar-benar nggak akan tahu ending-nya itu akan bagaimana di film ini,” ujar Faradina.

Pengalaman itu memperlihatkan kedalaman proses kreatif yang ia jalani. Bagi Faradina, memahami dilema tokoh bukan sekadar soal akting, tetapi juga soal ikut merasakan luka, ketakutan, dan pilihan sulit yang dihadapi seorang perempuan di tengah konflik keluarga.

3. Pelajaran berharga tentang keluarga

Dok. Film Legenda Kelam Malin Kundang

Bagi Faradina Mufti, film Legenda Kelam Malin Kundang bukan hanya proyek akting, tetapi juga pengalaman reflektif tentang arti keluarga.

Dalam diskusi, ia menyinggung bagaimana karakternya sebagai seorang mama dan istri membuatnya banyak merenung tentang peran serta tanggung jawab dalam keluarga. Fardina melihat ada sisi dirinya yang tercermin dalam tokoh yang diperankannya, terutama saat menghadapi dinamika rumah tangga dan hubungan antara anak dan orangtua.

“Aku melihat ada sisi aku di dalam cerita ini. Jadi lebih nyebelin lagi gimana sih ibu sebagai seorang ibu anak satu, sebagai istri seniman. Lebih banyak ngobrol dan belajar ke teman-teman kayak gitu,” kata Faradina.

Lewat proses tersebut, Faradina mengaku belajar banyak hal baru tentang kesabaran dan keikhlasan dalam berperan sebagai seorang mama.

Ia juga merasakan bahwa film ini membawa pesan mendalam tentang hubungan keluarga, bahwa di balik luka dan konflik, selalu ada ruang untuk memahami dan menghargai satu sama lain.

Nah, itulah rangkuman bagaimana Faradina Mufti ungkap sisi emosional saat main di Legenda Kelam Malin Kundang. Banyak pelajaran berharga yang akan tercermin di film Legenda Kelam Malin Kundang nanti. Jangan lupa nonton film ini, ya!

Editorial Team