Bolehkah Berhubungan Seks di Rabu Wekasan? Begini Faktanya!

Berhubungan seks pada Rabu Wekasan diklaim akan mengundang malapetaka, benarkah?

15 Oktober 2023

Bolehkah Berhubungan Seks Rabu Wekasan Begini Faktanya
Freepik/pch.vector

Indonesia memiliki banyak suku bangsa yang beragam dan tradisi yang turun temurun. Hampir semua aspek kehidupan banyak didasari oleh tradisi budaya masing-masing, salah satunya hubungan seksual.

Ada salah satu tradisi di Pulau Jawa yang mengatur tentang hubungan seksual, yaitu Rabu Wekasan. Tidak ada istilah tersebut di dalam Islam. Namun, para leluhur meyakini Rabu Wekasan atau Rabu terakhir di bulan Safar merupakan hari yang penuh kesialan.

Meski bukan syari'at utama dalam Islam, kita tetap menghormati budaya dan tradisi yang ada di suatu daerah. Berikut ini Popmama.com telah merangkum beberapa fakta terkait berhubungan seks di hari Rabu Wekasan.

1. Tradisi Rabu Wekasan sudah turun-temurun sejak zaman dulu

1. Tradisi Rabu Wekasan sudah turun-temurun sejak zaman dulu
Freepik/freepik

Rabu Wekasan dikenal sebagai hari Rabu terakhir di bulan Safar setiap tahunnya. Bulan Safar sendiri disamakan dengan kata Shifr (صفر) yang berarti kosong. Hal ini karena masyarakat Arab zaman dulu mengosongkan rumah-rumah saat pergi ke medan perang.

Tradisi Rabu Wekasan berawal dari kepercayaan orang-orang Islam terdahulu yang menganggap hari Rabu terakhir di bulan Safar mendatangkan kesialan, bahkan banyak muncul penyakit.

Oleh karena itu, banyak orang yang melakukan berbagai kegiatan untuk menolak bala. Mulai dari zikir, mengadakan selamatan dan salat sunah penolak bala.

Editors' Pick

2. Tak ada perkataan Nabi Muhammad SAW mengenai Rabu Wekasan

2. Tak ada perkataan Nabi Muhammad SAW mengenai Rabu Wekasan
Freepik/Tirachardz

Namun, asal usul istilah Rabu Wekasan sendiri bukanlah berasal dari perkataan Nabi Muhammad SAW. Menurut Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah (LPD) Al-Bahjah, Buya Yahya, Rabu Wekasan hanya berupa perkataan dari mulut ke mulut bahwa pada hari itu akan turun banyak bencana.

"Kalau (ajaran) dari nabi tidak ada, cuman kalau udah katanya ulama selagi tidak bertentangan dengan ajaran nabi tidak bisa kita (katakan) langsung murni bid’ah," tuturnya seperti yang dikutip dari kanal YouTube Al-Bahjah TV.

3. Lalu, apa hukumnya berhubungan seks pada Rabu Wekasan?

3. Lalu, apa hukum berhubungan seks Rabu Wekasan
Pexels/Monstera

Beberapa ulama salaf memiliki pendapat berbeda mengenai hubungan seksual yang dilakukan saat hari Rabu Wekasan, tepatnya pada malam awal bulan, pertengahan bulan, dan akhir bulan.

Dalam kitab Ittihaf Sadat al-Muttaqin Syarh Ihya ‘Ulumiddin menyebut hukumnya adalah makruh, yang isinya sebagai berikut:

"Makruh bagi seseorang berhubungan badan di tiga malam tiap bulannya, yaitu awal bulan, pertengahan bulan, dan akhir bulan’, dikatakan bahwa syaitan hadir jimak pada malam-malam ini, dan dikatakan bahwa syaitan-syaitan itu berjimak di malam-malam tersebut."

4. Khawatir bayi akan terlahir dalam kondisi tak normal

4. Khawatir bayi akan terlahir dalam kondisi tak normal
Freepik/Jcomp

Pendapat ini juga didasarkan pada kepercayaan orang-orang terdahulu bahwa hubungan seks pada Rabu Wekasan sebaiknya dihindari. Diyakini berhubungan seks pada hari Rabu Wekasan akan memicu malapetaka.

Jika berhubungan seksual pada hari itu, dikhawatirkan bayi yang akan dikandungnya akan mengalami kondisi yang tak normal saat dilahirkan. Kepercayaan ini sudah melekat secara turun-temurun dalam masyarakat.

5. Pendapat lain berhubungan seks pada Rabu Wekasan tak masalah

5. Pendapat lain berhubungan seks Rabu Wekasan tak masalah
Pexel/August de Richelieu

Namun, pandangan lain seperti pendapat Imam Nawawi yang tertulis dalam kitab Al-Majmu', memperbolehkan berhubungan seksual pada hari tersebut.

"Dalil kami untuk menanggapi argumentasi semua pendapat di atas adalah seperti yang dikemukakan Ibnu al-Mundzir bahwa berhubungan badan hukumnya boleh. Karena itu kita tidak bisa melarang dan memakruhkannya tanpa dalil."

Pandangan ini juga dikuatkan oleh alasan sebelumnya, jika Rabu Wekasan bukanlah syari'at yang dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW. Hal ini dapat diartikan berhubungan seks pada hari tersebut ialah boleh.

Itulah beberapa fakta mengenai hubungan seksual yang dilakukan pada hari Rabu Wekasan. Semoga bisa menjadi sebuah informasi baru, ya. 

Baca juga:

The Latest