Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
nirina_popmama_talk_Agustus2025-15501.jpg
Popmama.com/Hari Firmanto

Intinya sih...

  • Sang Mama meninggal saat sedang tertidur, membuat Nirina mengalami duka yang mendalam.

  • Tidak sempat menangis karena tengah disibukkan dengan proyek, membuatnya menyadari pentingnya mengeluarkan emosi.

  • Beri waktu ke diri sendiri untuk berduka, namun tetap memberi batas waktu agar tidak terjebak dalam keterpurukan yang sulit untuk bangkit kembali.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Nirina Zubir pernah mengalami fase terberat di dalam hidupnya, yaitu ditinggalkan oleh kedua orangtuanya. Sang Mama meninggal saat sedang tertidur pada tahun 2019. Lalu, menyusul dua tahun berselang, papa dari Nirina Zubir meninggal di tahun 2021. 

Ditinggalkan dua orang tersayang membuat Nirina Zubir mengalami duka yang mendalam. Meski awalnya tidak mudah, namun ia berusaha bangkit agar dirinya tidak terpuruk secara terus-terusan. 

Berikut Popmama.com siap mengulas informasi seputar Nirina Zubir ungkap cara menghadapi fase berduka. 

1. Sang Mama meninggal saat sedang tertidur

Popmama.com/Hari Firmanto

Nirina Zubir mengenang masa paling berat dalam hidupnya saat harus menghadapi kehilangan kedua orangtuanya dalam waktu yang berdekatan. Bermula ditinggalkan oleh sang Mama, lalu disusul oleh sang Papa. 

Rasa kehilangan semakin menyakitkan karena kepergian sang Mama terjadi begitu mendadak saat sedang tidur. Ia mengaku tidak sempat mengucapkan selamat tinggal atau mempersiapkan diri menghadapi kepergian mama tercinta. 

“Saya pernah menghadapi kejadian bertubi-tubi ditinggalkan orangtua, pertama kehilangan mama, kemudian ditinggalkan papa. Apalagi saat ditinggalkan mama ya, soalnya mama meninggalnya itu dalam tidur. Itu adalah meninggal yang sangat peaceful bagi seorang mama, tapi sangat berantakan bagi kita yang ditinggalkan karena kita nggak lihat tanda-tandanya. Nggak sempat say good bye,” cerita Nirina Zubir dalam sesi Popmama Talk edisi Agustus 2025

2. Tidak sempat menangis karena tengah disibukkan dengan proyek

Popmama.com/Hari Firmanto

Saat ditinggalkan orang yang tersayang, kebetulan kala itu Nirina sedang disibukkan mengerjakan sebuah proyek. Kesibukan tersebut membuatnya seolah menunda rasa duka yang seharusnya ia rasakan. 

Ia tak sempat menangis atau benar-benar merasakan kesedihan karena harus tetap profesional menjalani tanggung jawabnya. Namun seiring berjalannya waktu, Nirina menyadari bahwa menyimpan emosi terlalu lama justru bisa membebani diri sendiri.

“Waktu itu saya lagi ada proyek, jadi nggak sempat buat menangis. Tapi setelah menjalani itu semua untuk menangisi situasi di awal awal baiknya dikeluarkan saja. Karena kadang kita pikir kita sekuat itu, tapi setelah dijalani ya nggak papa kalau memang butuh menangis,” ujar Nirina Zubir. 

3. Beri waktu ke diri sendiri untuk berduka

Instagram.com/nirinazubir_

Bagi Nirina Zubir, menangis adalah langkah awal yang penting dalam menghadapi kehilangan. Dirinya percaya bahwa semua emosi perlu dikeluarkan terlebih dahulu agar tidak menumpuk di dalam hati. 

Namun, ia juga menekankan pentingnya memberi batas waktu untuk bersedih. Jika duka dibiarkan berlarut-larut tanpa terkendali, seseorang bisa terjebak dalam keterpurukan yang justru menyulitkan proses untuk bangkit kembali. 

“Nangis aja dulu setidaknya sampai semuanya keluar, tapi dikasih batasan waktu juga, karena kalau tidak, nanti akan terpuruk terus dan bangkitnya lagi susah. Habis itu harus belajar menerima kehilangan seseorang. Ingat, dia nggak akan kembali, tapi kamu harus tetap menjalani hidup, jadi yang harus kita lakukan adalah lanjutkan hidup dengan baik,” lanjutnya. 

“Aku rasa orang yang meninggal itu juga maunya kita terus melanjutkan hidup dengan baik, sehingga kita bisa mendoakan mereka yang sudah berada di sana,” lanjutnya. 

4. Bersyukur dikelilingi orang-orang tercinta yang bantu sembuh dari duka

instagram.com/nirinazubir_

Nirina Zubir mengungkapkan hal yang membuatnya bisa bangkit dari keterpurukan di tengah duka adalah kehadiran anak-anak. Saat anak-anaknya berduka karena kehilangan nenek dan kakek mereka, Nirina mengatakan tidak masalah jika ingin menangis. 

“Anak-anak, mereka menjadi pegangan saya ketika saya mengalami duka, karena saya kasih tau ke mereka bahwa nggak papa kalau mau menangis, tapi perlu diingat juga kalau kita masih punya satu sama lain,” cerita Nirina Zubir. 

Sebagai seorang mama, Nirina juga terbuka pada anak-anaknya soal betapa besar rasa kehilangan yang dirasakannya setelah ditinggalkan dua orang tersayang. Istri dari Ernest Fardiyan Syarif ini merasa bersyukur karena anaknya dapat memahami perasaan duka yang dialaminya. 

“Saya juga ngomong ke anak-anak kalau saya merasa kehilangan sekali ditinggal oleh kakek dan nenek mereka. Kadang ada lagu tertentu yang keputar dan ngingetin saya ke mereka, di situ anak datang dan nanya keadaan saya, terus mereka peluk dan saya merasa berterima kasih,” sambungya. 

Meski kehilangan, ia masih dikelilingi oleh keluarga kecil yang mencintainya sepenuh hati. Kini, fokus hidupnya adalah mensyukuri keberadaan orang-orang terdekat yang masih bersamanya. 

“Setidaknya, saya merasa masih ada anak-anak dan keluarga kecil yang menemani, jadi sekarang fokus saya merasa bersyukur karena masih memiliki orang-orang tercinta dan terdekat,” pungkasnya. 

Demikian ulasan mengenai Nirina Zubir ungkap cara menghadapi fase berduka. Apakah Mama pernah merasakan apa yang dilalui aktris satu ini? 

POPMAMA TALK Agustus 2025 - Nirina Zubir

Aktris

Senior Editor - Novy Agrina   

Editor - Onic Metheany & Denisa Permataningtias  

Content Writer - Putri Syifa Nurfadilah & Sania Chandra Nurfitriana    

Script - Sania Chandra Nurfitriana   

Social Media - Irma Erdiyanti 

Photographer - Hari Firmanto 

Videographer - Hari Firmanto

Editorial Team