“Biasanya aku sarankan pause technique atau stop dulu. Kalau sama-sama ngerasa emosi negatif, coba berhenti 20–30 menit untuk calm down. Kalau emosi lagi tidak stabil, jangan menyelesaikan masalah saat itu juga. Setelah tenang baru diomongin,” ungkap Dya Adis Putri Rahmadanti, M.Psi, Psikolog, C.Ht, Psikolog klinis & Hipnoterapis Audentia Mind Medcare, saat diwawancarai dalam sesi Popmama Talk edisi Desember 2025.
Rumah Tangga Tetap Harmonis Meski Ego Sama-sama Tinggi, Ini Caranya

- Menggunakan pause technique untuk menenangkan emosi
- Menerapkan teknik iMessage agar komunikasi lebih sehat
- Membagi tanggung jawab agar konflik tidak penuh emosi
Ketika dua orang dengan karakter kuat hidup bersama, benturan ego sering kali tak terhindarkan. Namun, hal ini bukan berarti hubungan harus dipenuhi pertengkaran.
Justru, dengan pengelolaan emosi yang tepat, pasangan bisa tetap menjaga keharmonisan dan saling memahami satu sama lain.
Kuncinya ada pada kemampuan untuk menahan diri, mengatur waktu berbicara, dan memilih cara komunikasi yang tepat.
Untuk informasi selengkapnya, berikut Popmama.com siap mengulas tentang cara jaga keharmonisan rumah tangga saat ego sama-sama tinggi berdasarkan penjelasan Psikolog.
1. Menggunakan pause technique untuk menenangkan emosi

Langkah pertama yang perlu dilakukan saat emosi kedua belah pihak sedang memuncak adalah memberi jeda. Mama dan Papa dapat menerapkan pause technique, yaitu berhenti sejenak selama 20–30 menit guna menenangkan diri.
Ketika emosi negatif muncul, memaksakan diri untuk menyelesaikan masalah saat itu juga justru bisa memperburuk keadaan. Setelah jeda dan kondisi emosional lebih stabil, barulah pembicaraan bisa dilanjutkan.
Di saat suasana hati sudah lebih tenang, pasangan dapat lebih objektif melihat masalah dan mencari solusi tanpa dorongan amarah. Pendekatan ini tidak hanya meredakan ketegangan, tetapi juga membantu menjaga kualitas komunikasi agar tetap sehat.
“Kalau emosinya sudah stabil, dan sama-sama tenang. Baru boleh diselesaikan dengan baik,” lanjutnya.
2. Menerapkan teknik iMessage agar komunikasi lebih sehat

Teknik iMessage menjadi cara kedua yang disarankan untuk menjaga keharmonisan. iMessage adalah metode komunikasi yang fokus pada penyampaian perasaan dan kebutuhan diri sendiri tanpa menyalahkan atau menyerang orang lain.
Dalam teknik ini, seseorang menggunakan kalimat yang dimulai dengan “Aku…” (I), bukan “Kamu…”, sehingga lawan bicara tidak merasa disudutkan.
“Yang kedua, pakai teknik iMessage. Komunikasinya harus dilakukan secara benar lewat bahasa. Jadi penyelesaian masalahnya tidak dengan cara menyudutkan,” jelas Dya Adis Putri Rahmadanti, M.Psi, Psikolog, C.Ht.
“Bukan: “Kamu tuh harusnya begini.” Tapi: “Aku ngerasa begini. Menurut kamu gimana? Baiknya seperti apa?” Jadi komunikasi secara terbuka dan tidak menyudutkan satu sama lain,” sambungnya.
3. Membagi tanggung jawab agar konflik tidak penuh emosi

Langkah ketiga yang tidak kalah penting adalah memberikan tanggung jawab yang jelas untuk masing-masing pihak. Pembagian tanggung jawab dapat membantu proses penyelesaian konflik menjadi lebih tenang.
Ketika masing-masing pasangan tahu perannya, emosi tidak lagi mendominasi setiap diskusi. Cara ini membuat proses komunikasi berjalan lebih sistematis dan dewasa.
Konflik pun dapat diselesaikan dengan kepala dingin, tanpa harus terbawa emosi berlebihan. Dengan begitu, pasangan bisa belajar melihat masalah sebagai tim yang solid, bukan sebagai dua pihak yang berhadapan.
“Yang ketiga, memberikan responsibility masing-masing supaya penyelesaian konflik lebih calm dan tidak terlalu emosional. Jadi kalau ada suatu konflik, tidak diselesaikan secara emosi terlalu banyak,” pungkasnya.
Itu dia cara jaga keharmonisan rumah tangga saat ego sama-sama tinggi berdasarkan penjelasan Psikolog. Intinya adalah hubungan harmonis tercipta dari dua orang yang mau belajar dan bertumbuh bersama.
POPMAMA TALK Desember 2025 - Dya Adis Putri Rahmadanti, M.Psi, Psikolog, C.Ht
Psikolog klinis & Hipnoterapis Audentia Mind Medcare
Senior Editor - Novy Agrina
Editor - Onic Metheany & Denisa Permataningtias
Content Writer - Putri Syifa Nurfadilah & Sania Chandra Nurfitriana
Script - Sania Chandra Nurfitriana
Social Media - Irma Erdiyanti
Photographer - Hari Firmanto
Videographer - Hari Firmanto
Video Editor - Hari Firmanto
Design - Aristika Medinasari


-mK8CjymsZWs7qkIsDisTIpGRjXh0KRVv.png)














