Ia juga menyampaikan kondisi tali pusat bayi melalui kutipan langsung dari unggahannya, “kepala bayi masih di atas dengan kondisi 3 lilitan dan kencang.”
Alasan Kartika Putri Pilih Operasi Caesar di Persalinan Anak Ketiga

- Kondisi medis bayi berisiko karena posisi kepala masih di atas dengan lilitan tali pusat yang kencang
- Gerakan bayi yang menurun membuat Kartika segera menjalani pemeriksaan CTG dan USG
- Operasi caesar dipilih sebagai langkah paling aman demi keselamatan ibu dan bayi
Kartika Putri dikenal sebagai figur publik yang aktif di dunia hiburan dan kerap berbagi cerita seputar kehidupan keluarga melalui media sosial.
Pada Rabu, (3/12/2025), Kartika Putri melahirkan anak ketiganya yang berjenis kelamin laki-laki dan diberi nama Muhammad Ali. Kabar ini disampaikan langsung oleh Kartika melalui unggahan di Instagram Story akun @kartikaputriworld.
Dalam unggahannya, Kartika juga membagikan alasan medis di balik keputusan menjalani operasi caesar pada persalinan kali ini.
Keputusan tersebut diambil setelah melalui pertimbangan kondisi ibu dan bayi, sesuai dengan anjuran tim medis yang menanganinya. Berikut Popmama.com telah merangkum alasan Kartika Putri pilih operasi caesar di persalinan anak ketiga.
Yuk, simak selengkapnya!
1. Posisi kepala bayi dan kondisi lilitan tali pusat

Kartika Putri mengungkapkan bahwa pada usia kehamilan 38 minggu 5 hari, posisi kepala bayi masih berada di atas.
Plasenta juga berada di posisi atas dan dekat dengan kepala bayi, sehingga meningkatkan risiko saat persalinan normal. Kartika menyebutkan bahwa ukuran bayinya tergolong cukup besar untuk usia kehamilan tersebut.
Berdasarkan kondisi ini, dokter menyarankan agar persalinan segera dilakukan melalui operasi caesar.
Kartika pun membagikan kutipan langsung dari penjelasannya, “Disarankan segera operasi krn bahaya klo ga segera operasi.”
2. Gerakan bayi berkurang dan pemantauan medis intensif

Kartika juga mengungkap bahwa gerakan bayi tidak seaktif biasanya menjelang persalinan. Kondisi ini membuatnya langsung menjalani pemeriksaan CTG (Cardiotocography), yaitu alat untuk memantau denyut jantung janin dan kontraksi rahim.
Ia juga menjalani USG untuk melihat kondisi bayi secara menyeluruh.
“Baby gak seaktif biasanya jadi aku lsg CTG dan USG di dokter obgynku,” tulis Kartika.
Pihak rumah sakit terus memantau kondisinya secara berkala. Pemantauan ini menjadi sinyal penting bahwa persalinan harus ditangani dengan cepat dan tepat. Keputusan operasi diambil demi meminimalkan risiko yang bisa terjadi.
3. Mendahulukan keselamatan dan belajar tidak memaksakan keinginan

Kartika juga sempat mempertimbangkan berbagai upaya sebelum persalinan, termasuk akupunktur. Namun, ia menegaskan bahwa kondisi bayi harus benar-benar aman sebelum mencoba metode apa pun.
“Feeling dokter akupuntur sangat kuat kalau kondisi bayi harus oke sulu,” ungkapnya.
Kartika menyampaikan bahwa ia mendapat masukan dari dokter akupunktur yang biasa menanganinya terkait kondisi bayi. Pada akhirnya, keputusan operasi caesar diambil sebagai langkah paling aman.
Ia menyadari bahwa persalinan tidak sekadar soal keinginan pribadi, melainkan soal keselamatan bersama. Kartika menekankan pentingnya tidak bersikap egois atau memaksakan pilihan.
“Ada baiknya kita pertimbangkan keputusan yang bijak demi keselamatan ibu dan baby,” tulisnya.
Alasan Kartika Putri pilih operasi caesar di persalinan anak ketiga didasari oleh kondisi medis bayi, berkurangnya gerakan janin, serta pertimbangan keselamatan ibu dan anak berdasarkan pantauan medis dari dokter.


















