Pompa ASI: Fungsi, Jenis, Kelebihan-Kekurangan dan Cara Menggunakan

Ada yang manual dan ada yang elektrik

10 November 2022

Pompa ASI Fungsi, Jenis, Kelebihan-Kekurangan Cara Menggunakan
Freepik/Freepik

Terkadang aktivitas ataupun kesibukan membuat ibu kesulitan mencari waktu untuk menyusui. Bahkan, tidak sedikit ibu yang merasakan dilema. Di satu sisi harus memenuhi kebutuhan bayi, tapi di sisi lain juga terhimpit tanggung jawab menyelesaikan pekerjaan.

Hal dilematis ini sering dialami oleh para ibu pekerja yang mempunyai bayi. Apakah Mama juga termasuk ibu pekerja yang sedang menjalani masa menyusui?

Kini, Mama tidak perlu khawatir lagi karena proses menyusui tetap bisa berjalan lancar meski Mama sedang bekerja.

Solusinya adalah dengan menggunakan pompa ASI. Dengan alat tersebut, Mama bisa memerah dan menyimpan susu. Lalu, Mama dapat meletakkan persediaan ASI di lemari pendingin. 

Sehingga, si Kecil tetap bisa minum ASI meski terpisah jarak dengan Mama. Bahkan, ketika Mama sedang bepergian, pemberian ASI tetap bisa dilakukan. 

Makin ke sini, pompa ASI pun makin beragam. Nah, apa saja jenis-jenis pompa ASI dan bagaimana cara menggunakannya?

Simak ulasan Popmama.com berikut, yuk!

1. Fungsi pompa ASI

1. Fungsi pompa ASI
Freepik/Erstudio

Ternyata, bukan hanya ibu pekerja yang membutuhkan pompa ASI. Ibu dengan bayi prematur ataupun ibu dengan masalah menyusui bisa menggunakan pompa tersebut. Pasalnya, ASI yang dibiarkan menumpuk dalam payudara dapat menyebabkan pembengkakan. 

Apabila bayi yang masih kesulitan menyusu, ada baiknya perah dan simpan ASI sebagai persediaan. Mama bisa memberikan ASI tanpa proses menyusui secara langsung. Gunakan botol susu untuk memberikan ASI.

Dilansir Baby Center, berikut fungsi pompa ASI lain:

  • Merangsang produksi ASI.
  • Meningkatkan suplai ASI.
  • Mengumpulkan susu untuk memberi makan bayi prematur atau bayi yang tidak dapat menyusu ke payudara.
  • Mendapatkan lebih banyak tidur. Mama dapat memompa ASI, lalu tidur lebih awal, dan meminta bantuan orang lain untuk memberikan ASI pada bayi.
  • Meringankan rasa sakit dan tekanan dari payudara yang membesar.
  • Menjaga persediaan ASI jika dokter menyarankan Mama untuk berhenti menyusui sementara karena sedang minum obat yang mungkin berbahaya bagi bayi.
  • Mengumpulkan susu ekstra untuk disumbangkan ke bayi lain.

Editors' Pick

2. Jenis-jenis pompa ASI

2. Jenis-jenis pompa ASI
Freepik/Senivpetro

Selama ini, ada dua jenis pompa ASI yang paling umum diketahui, yakni pompa ASI elektrik dan pompa ASI manual.

Dilansir What to Expect, ternyata ada satu lagi jenis pompa ASI, yakni pompa ASI dengan baterai. Namun, jenis pompa ASI tersebut kurang familier.

Lantas, apa perbedaan pompa ASI elektrik dan pompa ASI manual? 

Pompa ASI elektrik adalah pompa yang membutuhkan daya listrik untuk bekerja. Biasanya, pompa perlu dialiri listrik atau diisi baterainya terlebih dulu. Makanya, jenis pompa ASI dengan baterai bisa masuk kategori pompa ASI elektrik.

Sementara itu, pompa ASI manual menggunakan kekuatan tangan untuk memerah susu. Namun, bukan dengan tangan secara langsung, ya. Mama menggunakan pompa, lalu menekan bagian alat tertentu agar ASI bisa keluar untuk ditampung dalam botol.

3. Kelebihan dan kekurangan pompa ASI manual

3. Kelebihan kekurangan pompa ASI manual
Freepik/Napatacha

Pompa ASI manual maupun pompa ASI elektrik memiliki keunggulan dan kekurangan. Untuk itu, Mama harus bisa memilih jenis pompa ASI sesuai kebutuhan. 

Apabila dibandingkan dengan pompa ASI elektrik, maka pompa ASI manual lebih terjangkau. Harganya terbilang lebih ramah di kantong.

Selain itu, pompa ASI manual tidak memiliki komponen alat yang banyak. Penggunaannya cenderung lebih simpel, apalagi tidak membutuhkan listrik.

Ukurannya pun lebih sederhana. Namun, Mama perlu menggunakan tangan untuk mengatur daya isap pompa. Kecepatan dan daya isap pompa tergantung kekuatan tangan. Jadi, kecepatannya lambat bila dibandingkan dengan pompa ASI elektrik.

Lantaran harus mengeluarkan tenaga ekstra, Mama rentan mengalami kelelahan. Apalagi, bila Mama belum terbiasa dengan pompa manual. Mama kemungkinan sulit menemukan ritme memompa yang tepat.

4. Kelebihan dan kekurangan pompa ASI elektrik

4. Kelebihan kekurangan pompa ASI elektrik
Freepik/Rawpixel.com

Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan pompa ASI manual, akhirnya sebagian besar Mama beralih ke pompa ASI elektrik. Jenis pompa ini dinilai lebih praktis dan mudah. 

Berikut beberapa kelebihan pompa ASI elektrik:

  • Banyak model pompa dengan beragam komponen yang memudahkan proses memompa ASI.
  • Ada fitur pengaturan yang memudahkan Mama untuk memompa ASI.
  • Tidak menimbulkan kelelahan.
  • Memperpendek waktu memompa, sehingga lebih efisien.

Kendati demikian, pompa ASI elektrik tetap memiliki kekurangan. Harganya cukup mahal, bisa mencapai ratusan ribu rupiah.

Biasanya, harga makin mahal bila komponen dan fitur pengaturannya makin canggih. Ada beberapa pompa ASI yang mengeluarkan suara berisik. 

Bukan hanya itu, pompa ASI elektrik umumnya memiliki banyak komponen alat, jadi sulit dibawa bepergian. Mama juga perlu menemukan sumber aliran listrik bila menggunakan pompa ASI elektrik tanpa baterai.

Kekurangan lainnya, pompa ASI elektrik cukup sulit dibersihkan daripada pompa ASI manual.

5. Cara menggunakan pompa ASI manual dan elektrik

5. Cara menggunakan pompa ASI manual elektrik
Freepik/Freepik

Memiliki komponen alat yang berbeda, cara menggunakan pompa ASI manual dan pompa ASI elektrik pun tak sama.

Namun, pada dasarnya awali dengan mencuci tangan terlebih dulu. Pastikan tangan bersih agar ASI tidak terkontaminasi bakteri.

Cara menggunakan pompa ASI manual:

  1. Siapkan alat pompa manual terlebih dulu.
  2. Pasang masing-masing alat sesuai tempatnya.
  3. Mulai letakkan pompa ASI ke puting payudara. Pastikan terasa nyaman dan tidak nyeri.
  4. Gunakan satu tangan untuk memompa, sedangkan tangan satunya lagi untuk menopang payudara.
  5. Mulailah menggerakan tuas pompa sesuai ritme. 
  6. Lakukan gerakan tersebut sampai botol ASI terisi.
  7. Jangan lupa bersihkan tangan dan semua peralatan pompa bila sudah digunakan.

Sementara itu, berikut cara menggunakan pompa ASI elektrik:

  1. Pastikan tangan Mama sudah bersih.
  2. Mulai siapkan alat pompa.
  3. Pasang semua bagian sesuai fungsi dan tempatnya.
  4. Letakkan alat di bagian puting payudara. Pastikan peletakannya cukup nyaman, tidak perih, dan tidak nyeri.
  5. Colokkan pompa ke lubang sumber listrik, lalu tekan tombol "On".
  6. Jangan lupa atur intensitas memompa sesuai kenyamanan dan kebutuhan Mama.
  7. Ulangi cara di atas sekali lagi bila hanya ada satu pompa. Namun, biasanya ada dua pompa ganda yang bisa digunakan untuk dua payudara sekaligus.
  8. Setelah pompa terisi penuh, simpan ASI. 
  9. Cuci bersih semua peralatan pompa dan tangan Mama.

Itulah fakta seputar pompa ASI, mulai dari fungsi, jenis, sampai cara menggunakannya. 

Sebelum menggunakan pompa tersebut, pilih jenis pompa yang paling sesuai dengan kebutuhan ya, Ma. Pertimbangkan kelebihan dan kekurangannya terlebih dulu.

Baca Juga:

The Latest