Mama Harus Tahu, Cek 5 Fakta Mengenai Tiroiditis Pasca Persalinan

Terutama bagi mereka dengan diabetes tipe 1

21 Agustus 2022

Mama Harus Tahu, Cek 5 Fakta Mengenai Tiroiditis Pasca Persalinan
Freepik/katemangostar

Pada beberapa kasus, tiroiditis postpartum adalah kondisi yang relatif jarang. Biasanya sering kali bersifat sementara yang terjadi setelah kehamilan.

Terutama bagi mereka dengan diabetes tipe 1 atau riwayat masalah tiroid. Sedangkan tiroiditis disebabkan oleh antibodi antitiroid yang menyerang tiroid. 

Serangan ini menyebabkan tiroid menjadi meradang. Lebih persisnya mengacu pada radang kelenjar tiroid.

Diyakini, bahwa perempuan bisa mengembangkan kondisi tersebut mungkin memiliki kondisi tiroid autoimun yang mendasarinya.

Nah, berikut Popmama.com berikan ulasan mengenai 5 fakta mengenai tiroiditis pasca persalinan. Yuk, langsung cek informasi selengkapnya!

1. Apa itu tiroiditis pasca persalinan?

1. Apa itu tiroiditis pasca persalinan
Freepik/pressfoto

Tiroiditis postpartum adalah kondisi relatif jarang yang memengaruhi beberapa perempuan setelah kehamilan. Namun biasanya tiroid yang berupa kelenjar endokrin ini terletak di bagian depan bawah leher. 

Dikutip dari Hopkinsmedicine, tiroiditis postpartum terjadi ketika kelenjar tiroid perempuan meradang setelah melahirkan. Saat tiroid tidak menghasilkan jumlah hormon yang tepat, maka merasa tidak enak badan.

Sedangkan tiroiditis postpartum berupa peradangan tiroid setelah melahirkan bayi.

Dimana penyebab tiroiditis postpartum dianggap sebagai penyakit autoimun. Lebih persisnya mirip dengan tiroiditis Hashimoto. 

Editors' Pick

2. Apa saja gejala yang terkait dengan tiroiditis postpartum?

2. Apa saja gejala terkait tiroiditis postpartum
Freepik/DCStudio

Ketahuilah, ketika tiroid menjadi meradang maka mengeluarkan sejumlah besar hormon tiroid ke dalam aliran darah yang menghasilkan hipertiroidisme. 

Selama fase ini, kebanyakan perempuan tidak menyadari gejala apapun. Dimana sering kali ringan dan berumur pendek. 

Namun begitu fase awal berlalu, seseorang bisa pulih sepenuhnya atau mengalami kerusakan pada tiroidnya.  Jika kelenjar tiroid rusak, kerusakan ini-bersama dengan cadangan hormon tiroid yang habis dapat menyebabkan hipotiroidisme (tiroid kurang aktif). Berikut adalah gejala paling umum yang terkait dengan hipotiroidisme yang menyertai tiroiditis postpartum. 

Tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme):

  • Merasa hangat
  • Kelemahan otot
  • Gugup
  • Kecemasan
  • Detak jantung cepat
  • Kehilangan fokus
  • Penurunan berat badan

Tiroid kurang aktif (hipotiroidisme)

  • Kelelahan dan kekurangan energi (kelelahan)
  • Sembelit
  • Hilang ingatan
  • Tidak tahan cuaca dingin
  • Kram otot
  • Kelemahan
  • Penambahan berat badan

Pada fase tersebut, biasanya berlangsung 4-8 bulan pasca persalinan. Kondisinya bertahan selama satu tahun dan kemudian sembuh sendirinya.

 Gejala tiroiditis postpartum mungkin tidak muncul sampai beberapa bulan setelah melahirkan.  

3. Siapa yang berisiko terkena tiroiditis pasca persalinan?

3. Siapa berisiko terkena tiroiditis pasca persalinan
Freepik/jcomp

Siapa yang paling berisiko terkena tiroiditis pasca persalinan?

Ingatlah, sebenarnya faktor risiko tertentu akan membantu memprediksi siapa yang berisiko lebih tinggi terkena tiroiditis pasca melahirkan.

Dilansir dari My.clevelandclinic, perempuan yang memiliki diabetes tipe 1 atau disfungsi tiroid memiliki risiko lebih tinggi untuk tiroiditis pasca persalinan.

Perempuan dengan riwayat keluarga disfungsi tiroid juga berisiko lebih tinggi terkena tiroid postpartum. 

Kehadiran antibodi spesifik tiroid juga membuat seseorang lebih rentan terhadap disfungsi tiroid, termasuk tiroiditis pasca persalinan.

Bahkan kehadiran antibodi antitiroid sebelum kehamilan merupakan faktor risiko utama. Dimana perubahan sistem kekebalan tubuh selama kehamilan dapat membuat gejala tiroiditis lebih parah.

4. Bagaimana tiroiditis pasca persalinan didiagnosis?

4. Bagaimana tiroiditis pasca persalinan didiagnosis
Freepik/DCStudio

Mama perlu tahu, tiroiditis postpartum didiagnosis akan dimulai melalui pemeriksaan dengan riwayat gejalanya. Kemudian dokter akan mengambil sampel darah untuk menguji kadar hormon tiroid dalam darah.

Biasanya tes darah untuk mengukur kadar hormon tiroid (T3 dan T4) dan hormon perangsang tiroid (TSH). Dimana dapat menentukan apakah seseorang menderita hipotiroidisme atau hipertiroidisme. 

Dirilis dari Familydoctor, tes laboratorium sering dapat mendiagnosis tiroiditis. Ini termasuk jenis yang dimiliki. Dokter pun mengukur jumlah hormon tiroid dalam darah. Tujuannya untuk menunjukkan apakah kadar hormon terlalu tinggi atau terlalu rendah.

5. Bagaimana pengobatan untuk tiroiditis pasca persalinan?

5. Bagaimana pengobatan tiroiditis pasca persalinan
Freepik/mdjaff

Secara umum perawatan akan tergantung pada gejala, usia dan kesehatan seseorang.

Bahkan ini juga akan tergantung pada seberapa parah kondisinya. Artinya, pengobatan untuk tiroiditis postpartum akan bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kondisi sang pasien seperti:

  • Perempuan dengan gejala ringan akan diawasi. Tetapi biasanya tidak diresepkan obat apa pun kecuali gejalanya memburuk.
  • Perempuan dengan gejala lebih parah akan diberi resep pengobatan yang bervariasi selama setiap fase kondisi.
  • Perempuan yang mengalami hipertiroidisme akan diobati dengan beta-blocker untuk mengurangi gejalanya.
  • Perempuan dalam fase hipotiroid biasanya diobati dengan terapi penggantian hormon tiroid.
  • Perempuan dengan gejala hipertiroidisme yang signifikan biasanya diobati dengan beta blocker, obat-obatan untuk memperlambat detak jantung dan mengurangi gejala. 
  • Perempuan dengan gejala hipotiroidisme yang signifikan diobati melalui penggantian hormon tiroid. 

Sangat penting memiliki pemantauan tiroid yang berkelanjutan. Dimana pengobatan tiroiditis pasca melahirkan tergantung pada kadar hormon.

Jika memiliki gejala tiroid yang terlalu aktif dan kadar hormon, dokter mungkin memberi obat beta blocker atau steroid prednison untuk membantu peradangan.

Itulah 5 fakta mengenai tiroiditis pasca persalinan. Selalu konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis.

Baca juga:

The Latest