Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Puting Tidak Terangsang Saat Menyusui.jpg
Popmama.com/Zefanya Aurell.N/AI

Intinya sih...

  • Perubahan hormon prolaktin dan oksitosin memengaruhi sensitivitas puting saat menyusui

  • Prolaktin menekan hormon estrogen, menurunkan gairah seksual, sementara oksitosin merangsang produksi ASI dan memberikan sedikit rangsangan di area payudara dan puting

  • Studi menunjukkan bahwa puting tetap bisa terangsang secara seksual selama menyusui, tergantung ukuran payudara dan pengalaman menyusui Mama

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menyusui adalah salah satu momen paling berharga dalam perjalanan menjadi seorang Mama. Selain memberikan asupan nutrisi terbaik untuk si Kecil, menyusui juga membangun ikatan batin yang kuat antara Mama dan si Kecil. Namun, di balik keindahan momen ini, ada beberapa perubahan yang terjadi pada tubuh Mama, salah satunya pada puting payudara.

Mama, pernah nggak sih terpikir apakah menyusui membuat puting jadi tidak sensitif atau tidak terangsang secara seksual? Pertanyaan ini sangat wajar karena selama masa menyusui, banyak perubahan hormon yang memengaruhi sensasi di payudara, khususnya pada puting.

Popmama.com sudah merangkum informasi seputar sensitivitas puting secara seksual saat menyusui. Yuk, disimak!

1. Perubahan hormon yang mempengaruhi sensitivitas puting

Ilustrasi intensitas menyusui (freepik.com/freepik)

Saat menyusui, tubuh Mama mengalami berbagai perubahan hormon penting yang sangat memengaruhi sensasi di puting dan payudara. Dua hormon utama yang berperan adalah prolaktin dan oksitosin. Prolaktin bertugas merangsang produksi ASI, sekaligus membuat Mama merasa lebih rileks dan bahkan menekan hormon estrogen yang berperan dalam hasrat seksual. Oleh karena itu, selama menyusui, wajar jika ada penurunan gairah seksual akibat hormon ini.

Sementara itu, hormon oksitosin yang dikenal sebagai hormon cinta muncul sebagai respons terhadap isapan bayi pada puting. Oksitosin membantu proses pengeluaran ASI dengan membuat otot di sekitar kelenjar susu berkontraksi. Hormon ini juga memicu perasaan santai dan kedekatan emosional, bahkan bisa menimbulkan sedikit rangsangan di area payudara dan puting.

Sebuah studi dari National Center for Biotechnology Information (NCBI) menyebutkan bahwa oksitosin tidak hanya bekerja dalam aliran darah, tapi juga memengaruhi otak sehingga mendukung ikatan kuat antara Mama dan bayi serta memberikan efek menenangkan yang signifikan selama menyusui.

2. Apakah puting jadi tidak terangsang secara seksual saat menyusui?

ilustrasi setelah hubungan seksual (freepik.com/Freepik)

Ma, masa menyusui memang bikin banyak hal berubah, nggak cuma soal rutinitas dan pola tidur, tapi juga soal tubuh, terutama sensitivitas puting.

Penelitian dari National Center for Biotechnology Information (NCBI) menjelaskan jika sebenarnya puting tetap bisa terangsang secara seksual selama menyusui. Tapi karena hormon prolaktin yang bikin produksi ASI, gairah seksual bisa menjadi menurun karena hormon estrogen yang juga ikut turun.

Selain itu, masih dari penelitian National Center for Biotechnology Information (NCBI) menjelaskan, kalau sensitivitas puting bisa berbeda-beda, tergantung ukuran payudara dan pengalaman menyusui Mama. Puting memang bagian paling sensitif dari payudara.

Stimulasi di area ini nggak cuma penting buat membantu menyusui, tapi juga bisa jadi zona erotis yang membuat banyak perempuan merasa terangsang secara seksual. Meski selama menyusui hormon bisa bikin libido turun, stimulasi puting yang memicu hormon oksitosin tetap bikin beberapa Mama merasakan rangsangan seksual yang alami dan positif. Jadi, ini hal yang wajar terjadi, Ma!

Itulah penjelasan tentang sensitivitas puting saat menyusui dari segi seksual, Ma. Jadi puting tidak otomatis menjadi tidak terangsang secara seksual saat menyusui. Sensitivitas dan respons seksual puting bisa berbeda-beda pada setiap Mama, tergantung perubahan hormon, kenyamanan fisik, dan pengalaman menyusui.

Beberapa Mama tetap merasakan rangsangan seksual alami, sementara yang lain mungkin merasa sensitivitasnya menurun atau berbeda. Semua ini adalah bagian normal dari proses menyusui.

Yang terpenting, selalu jaga komunikasi dengan pasangan dan jangan ragu untuk terus belajar mengenal tubuh sendiri agar masa menyusui tetap menyenangkan dan harmonis. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma!

Editorial Team