Meskipun mewarnai rambut selama menyusui tidak memengaruhi bayi, ada baiknya untuk memerhatikan tindakan pencegahan berikut:
1. Pilih pewarna rambut sementara
Pewarna rambut sementara tetap berada di permukaan rambut dan tidak masuk ke batang rambut. Pewarna ini bisa lebih aman jika dibandingkan dengan pewarna rambut semi permanen dan permanen, yang dapat masuk ke batang rambut dan mencapai aliran darah.
2. Gunakan warna yang lebih lembut
Warna yang lebih gelap mungkin mengandung lebih banyak zat pewarna dan senyawa pengikat warna lainnya yang mungkin berbahaya.
Mama dapat memilih warna pewarna rambut yang lebih terang atau lebih lembut yang mungkin mengandung lebih sedikit senyawa kimia yang masuk ke aliran darah.
3. Periksa bahan yang berpotensi berbahaya
Periksa kandungan pewarna rambut terlepas dari pewarnaan rambut di rumah atau di salon. Pewarna rambut permanen kemungkinan besar mengandung senyawa yang berpotensi berbahaya, seperti fenol, amina aromatik, dan hidrogen peroksida.
Di bawah ini adalah beberapa senyawa yang berpotensi berbahaya yang dapat ditemukan dalam berbagai jenis pewarna:
- Senyawa amino aromatic,
- naftilamin,
- fenilendiamina,
- toluena,
- amonia,
- perak,
- air raksa,
- arsenik,
- bismut,
- pirogalol,
- alkohol dan senyawanya.
4. Lakukan tes warna
Oleskan sedikit pewarna rambut pada sehelai rambut dan sepetak kecil kulit kepala untuk memeriksa kesesuaiannya. Alergi pewarna rambut tidak jarang terjadi. Risikonya mungkin lebih tinggi jika Mama memilih pewarna rambut permanen, yang mungkin mengandung paraphenylenediamine (PPD), yang dapat menyebabkan alergi pada beberapa orang. Ruam kulit, iritasi, dan gatal-gatal adalah gejala umum dari reaksi alergi.
5. Mewarnai rambut saat jauh dari bayi
Warnai rambut di area yang berventilasi baik dan jauh dari bayi. Bahkan pewarna rambut yang paling aman pun mungkin mengandung senyawa yang mudah menguap, yang dapat mengiritasi saluran udara bayi. Pastikan Mama mandi dan membilas pewarna yang digunakan sebelum memegang bayi lagi.