Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Habib Jafar Ungkap Menyusui Bukan Hanya Tugas Istri, Ini Peran Suami
Instagram.com/husein_hadar

Intinya sih...

  • ASI lahir dari ketulusan, bukan kewajiban ibu

  • Suami wajib jadi support system utama

  • Nafkah lahir dan batin sebagai kewajiban dasar suami

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menyusui sering kali dianggap sebagai tanggung jawab utama seorang ibu, padahal sebenarnya peran suami juga tidak kalah penting. Kehadiran dan dukungan suami sangat dibutuhkan agar proses menyusui berjalan lebih lancar, baik dari sisi fisik, emosional, maupun finansial.

Menyusui bukan hanya soal memberi nutrisi pada bayi, tetapi juga soal bagaimana pasangan saling berbagi peran dan mendukung satu sama lain dalam rumah tangga. Suami yang hadir aktif akan membuat istri merasa lebih dihargai, tenang, dan tidak terbebani sendiri.

Pandangan ini juga disampaikan oleh Habib Jafar dalam salah satu podcast YouTube Mom Uung. Beliau menekankan bahwa menyusui lahir dari kesadaran dan ketulusan seorang ibu, sementara kewajiban suami adalah memberikan dukungan penuh. Pesan tersebut menegaskan bahwa peran suami juga sama pentingnya dalam proses menyusui.

Untuk itu, Popmama.com merangkum poin-poin penting dari Habib Jafar ungkap menyusui bukan hanya tugas istri agar dapat jadi pengingat bersama bagi pasangan yang sedang menjalani peran menjadi orangtua. Simak baik-baik, ya, Pa!

1. ASI lahir dari ketulusan, bukan kewajiban ibu

Freepik/fabrikasimf

Habib Jafar menyatakan bahwa memberi ASI itu bukan sebuah kewajiban, melainkan wujud ketulusan seorang ibu. “Air susu itu bukan kewajiban ibu, tapi kesadaran dan ketulusan seorang ibu,” begitu katanya dalam podcast. Artinya, menyusui tidak boleh dipandang sebagai beban yang otomatis harus dipikul istri seorang diri.

Justru penghargaan terhadap ketulusan ini harus dijaga dengan hadirnya suami sebagai penopang. Suami dapat menunjukkan apresiasi lewat hal sederhana, seperti mendengarkan keluh kesah istri atau memastikan ia cukup istirahat. Dengan perhatian kecil tersebut akan membuat proses menyusui lebih tenang, penuh cinta, dan bernilai ibadah.

2. Suami wajib jadi support system utama

Freepik/v.ivash

Peran suami saat istri menyusui itu sangat penting. Bukan hanya sekadar melihat dari jauh, tapi benar-benar ikut mendukung dengan tindakan nyata. Contohnya dengan melakukan hal-hal seperti ikut bangun malam, menemani, bahkan menyiapkan apa yang dibutuhkan istri.

Kehadiran suami yang aktif menunjukkan bahwa proses menyusui adalah perjuangan bersama. Dengan begitu, istri menjadi tidak merasa sendirian dan lebih semangat menjalani masa menyusui. Dukungan ini juga mempererat ikatan keluarga, Pa.

3. Nafkah lahir dan batin sebagai kewajiban dasar suami

Popmama.com/Syabita Salma/Ai

Habib Jafar menekankan kembali bahwa tugas utama suami adalah memberi nafkah lahir dan batin. Nafkah lahir mencakup kebutuhan dasar seperti makan, minum, pakaian, tempat tinggal, hingga pembantu rumah tangga bila dibutuhkan. Jika suami belum mampu menyediakannya, maka suami berkewajibab penuh untuk ikut membantu pekerjaan rumah tangga.

Hal ini bukan berarti semua beban otomatis berada di istri, tetapi menjadi tanggung jawab bersama. Sedangkan nafkah batin berarti perhatian, kasih sayang, dan hadir secara emosional untuk istri. Dukungan lahir dan batin ini akan menciptakan suasana nyaman sehingga istri merasa lebih tidak terbebani dan dapat menyusui dengan ikhlas.

4. Rumah tangga adalah kerja sama

Popmama.com/Syabita Salma/Ai

Pekerjaan rumah tangga bukan hanya tugas tunggal istri, melainkan tanggung jawab bersama. Suami istri adalah tim yang harus saling menopang agar rumah tangga berjalan seimbang. Maka, menyapu, mencuci, atau mengurus bayi bukan hal yang tabu untuk dilakukan suami. Justru ketika suami turun tangan, istri merasa lebih ringan dan dihargai.

Prinsipnya, pernikahan adalah ruang berbagi, bukan meletakkan beban ke salah satu pihak. Ketika suami dan istri bersama-sama menjalani peran ini, rumah tangga menjadi lebih harmonis. Hal ini juga termasuk pada proses menyusui yang akan membuat terasa lebih tenang karena semua kebutuhan istri ikut dijaga.


5. Pentingnya memilih pasangan sejak awal

Freepik/freepic.diller

Di akhir pesannya, Habib Jafar menyinggung pentingnya memilih pasangan hidup yang tepat sejak awal. Beliau mengutip sabda Nabi, “Jangan paksa anak perempuanmu untuk menikahi seseorang yang kamu suka, kamu anggap baik padahal dia tidak suka dan tidak dianggap baik oleh dia.”

Pesan ini mengingatkan bahwa pernikahan harus dibangun atas dasar pilihan dan kerelaan, bukan paksaan. Dengan memilih pasangan yang tepat, dalam membangun rumah tangga akan lebih mudah karena ada keselarasan visi dan karakter. Dukungan saat menyusui pun akan hadir secara alami, tanpa harus dipaksa.

Maka suami dan istri perlu menyadari bahwa keharmonisan rumah tangga dimulai dari keputusan pernikahan yang penuh kesadaran. Dengan begitu, peran menyusui bisa dijalani bersama penuh cinta.

Habib Jafar ungkap menyusui bukan hanya tugas istri dengan menekankan bahwa kewajiban utama ada pada suami untuk memberi nafkah lahir dan batin, serta menjadi support system terbaik bagi istri. Menyusui adalah perjalanan bersama yang harus dilandasi kerja sama, ketulusan, dan saling menghargai.

Editorial Team