Seorang perempuan di Hungaria tengah mengandung 15 pekan saat mengalami stroke dan disusul dengan kematian otak.
Namun karena bayi dalam kandungannya masih hidup, dokter mempertahankan peralatan penunjang kehidupannya hingga si Bayi lahir.
Bayi yang dirahasiakan identitasnya, termasuk jenis kelaminnya, itu akhirnya lahir melalui operasi caesar pada usia kandungan 27 pekan.
Selama itu, sang Mama sudah mengalami kematian otak dan hanya mengandalkan alat bantu kehidupan untuk menjaga beberapa fungsi organ tetap berjalan.
Dokter di Hungaria yang menangani kelahiran itu pada bulan Juli 2013 meyakini kasus ini adalah yang satu dari 3 kasus serupa yang pernah dilaporkan di seluruh dunia.
Dengan alasan prifasi, keluarga tidak berkenan mempublikasikan jenis kelamin si Bayi.
Proses kelahiran yang dramatis itu berlangsung 3 bulan setelah sang Mama yang berusia 31 tahun mengalami stroke.
Alat bantu yang menopang kehidupan pasca kematian otak akhirnya dicabut 2 hari setelah operasi caesar, dan akhirnya sang Mama bisa benar-benar meninggal dengan tenang.
"Pada hari kedua saat pemeriksaan dilakukan, kami menemukan bayi di dalam kandungannya hidup dan menendang-nendang dengan baik di dalam tubuh ibunya," ungkap Dr Bela Fulesdi dari University of Debrecen seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (13/11/2013).
Selama kehamilan, Papa dan nenek si Bayi rutin mengunjunginya di rumah sakit dan mengusap-usap perut sang Mama yang secara teknis sudah meninggal.
Pakar terapi musik juga dihadirkan untuk memberikan stimulasi pada janin yang masih sehat di dalam kandungan.
Saat berupaya mempertahankan si bayi selama mungkin di dalam kandungan, sirkulasi darah ibunya mulai tidak stabil pada pekan ke-27.
Dokter pun akhirnya memutuskan untuk mengeluarkannya melalui operasi caesar karena rahim sang Mama sudah tidak aman bagi bayinya.
"Tujuannya tidak hanya melahirkan anak, tetapi melahirkan anak yang sehat," jelas Dr Csilla Molnar,
kepala departemen anestesiologi dan perawatan intensif yang turut menangani kasus ini.