Tim medis memantau kesehatan janin selama kunjungan prenatal. Jika mereka mengenali tanda-tanda gawat janin, intervensi medis yang tepat akan diberikan. Penatalaksanaan bergantung pada usia kehamilan, penyebab gawat janin, dan kondisi ibu hamil.
Tujuan utama pengobatan adalah untuk meningkatkan suplai oksigen ke janin. Biasanya, resusitasi intrauterin digunakan untuk tujuan tersebut.
Selain itu, berikut beberapa penanganan gawat janin:
- Suplementasi oksigen melalui masker sebagai upaya untuk memastikan suplai oksigen yang baik untuk janin.
- Pemberian cairan intravena untuk meningkatkan tingkat hidrasi.
- Mengubah posisi mama selama persalinan atau saat mempersiapkan persalinan, sebaiknya ke sisi kiri, untuk menghilangkan tekanan pada pembuluh darah yang membawa darah ke rahim.
- Tocolysis jika gawat janin disebabkan oleh hiperstimulasi uterus atau kontraksi uterus yang berlebihan.
- Jika intervensi di atas tidak memperbaiki kondisi, penanganan lebih lanjut disarankan tergantung pada tahap persalinan.
Salah satu tanda gawat janin dapat berupa mekonium (feses pertama bayi) dalam cairan ketuban. Namun tidak selalu merupakan tanda gawat karena mekonium sering ke luar pada bayi yang terlambat lahir. Biasanya mekonium yang kental bisa menjadi perhatian karena masuk ke saluran udara bayi.
Meskipun gawat janin serius, hal ini dapat dipantau agar risikonya dapat ditekan. Kondisi ini didasarkan pada perawatan prenatal yang baik dan pemantauan bumil dan janin.
Dokter akan bekerja sama dengan Mama agar janin dalam kondisi sehat . Cobalah untuk tidak panik bahkan jika dokter mendeteksi gawat janin, karena ada cara untuk menanganinya serta menjaga janin dan bumil tetap aman.
Semoga informasi mengenai gawat janin saat proses persalinan ini dapat menambah wawasan, Ma.