Memanfaatkan sinar matahari pagi: Berjalan santai atau duduk di dekat jendela selama 10–15 menit sudah cukup untuk memberikan stimulasi cahaya alami pada janin.
Hindari cahaya buatan yang terlalu terang: Jangan menyorot lampu senter atau lampu sorot langsung ke perut, karena belum terbukti lebih efektif dan bisa membuat tidak nyaman.
Jika pakai lampu, pilih yang redup dan jaraknya aman: Cahaya lembut sudah cukup untuk merangsang retina janin tanpa risiko berlebihan.
Perhatikan kondisi kehamilan Mama: Konsultasikan dulu dengan dokter bila ingin melakukan stimulasi cahaya rutin, terutama jika ada riwayat komplikasi.
Jaga durasi dan kenyamanan: Cukup beberapa menit sehari dengan cahaya alami, tanpa harus berlama-lama di bawah sinar matahari.
Benarkah Cahaya yang Terpapar ke Perut Bisa Mencegah Kebutaan pada Janin?

Pernah dengar nggak Ma, kalau cahaya yang menembus perut ibu hamil bisa membantu janin melihat lebih jelas setelah lahir? Bahkan, ada yang bilang paparan cahaya ini bisa mencegah kebutaan pada si Kecil, lho. Benarkah hal ini secara ilmiah?
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa janin memang bisa merespons cahaya sejak berada di dalam kandungan. Paparan cahaya alami yang sampai ke perut ibu hamil dapat membantu merangsang perkembangan retina dan saraf mata, yang sangat penting untuk kesehatan penglihatan si Kecil sejak dini.
Lalu, benarkah cahaya yang terpapar ke perut bisa mencegah kebutaan pada janini? Yuk, simak penjelasannya seperti yang sudah Popmama.com rangkum di bawah ini!
Fakta Ilmiah tentang Janin dan Cahaya

Sejak trimester ketiga, janin ternyata sudah bisa merespons cahaya dari luar perut lho, Ma. Beberapa penelitian menemukan bahwa ketika cahaya diarahkan ke perut ibu hamil, janin bisa menoleh atau menggerakkan matanya seolah menyapa cahaya tersebut.
Bahkan, studi yang dipublikasikan di Current Biology oleh Reid dan tim pada 2017 menunjukkan janin lebih tertarik pada pola cahaya berbentuk wajah dibanding pola acak biasa. Fenomena ini terlihat jelas lewat pemantauan USG 4D dan menjadi bukti bahwa organ penglihatan janin mulai aktif sebelum lahir.
Secara biologis, hal ini terjadi karena sel-sel retina janin yang peka cahaya, yang dikenal sebagai ipRGC (intrinsically photosensitive retinal ganglion cells), sudah mulai berfungsi sejak sebelum lahir. Sel-sel ini berperan dalam mengirimkan sinyal cahaya ke otak dan membantu pembentukan ritme sirkadian alami janin. Jadi, meskipun matanya belum terbuka sempurna, si Kecil sudah bisa merasakan cahaya yang menembus perut mama.
Selain itu, penelitian pada hewan yang diterbitkan di jurnal Nature tahun 2013 menunjukkan paparan cahaya selama kehamilan juga berpengaruh pada perkembangan pembuluh darah retina. Pada tikus, cahaya membantu mengatur pertumbuhan pembuluh retina agar tidak berlebihan.
Jika retina terlalu gelap dalam jangka panjang, pertumbuhan pembuluh bisa tak terkendali dan meningkatkan risiko gangguan penglihatan di kemudian hari. Namun, penelitian terbaru bahkan menghitung intensitas cahaya yang mampu menembus jaringan ibu ke janin, dan hasilnya menunjukkan bahwa cahaya alami dengan intensitas rendah saja sudah cukup untuk memberikan stimulasi pada retina janin.
Benarkah Cahaya yang Terpapar ke Perut Bisa Mencegah Kebutaan pada Janin?

Ma, paparan cahaya ke perut ibu hamil memang bisa membantu perkembangan mata janin, tapi tidak bisa dijadikan jaminan mutlak untuk mencegah kebutaan. Karena kebutaan pada bayi umumnya disebabkan oleh beberapa faktor yang lebih kompleks, seperti kelainan genetik, infeksi selama kehamilan, atau komplikasi prematuritas. Jadi, cahaya lebih berperan sebagai stimulasi pendukung dan bukan untuk pengobatan.
Hal ini juga sudah ditekankan oleh para ahli bahwa cahaya hanya berfungsi untuk mendukung proses alami pematangan retina dan saraf mata. Faktor risiko kebutaan pada bayi tetap lebih banyak dipengaruhi oleh kondisi kesehatan ibu dan janin, infeksi seperti rubella atau toksoplasmosis, hingga komplikasi pada persalinan prematur.
Dan pada intinya, cahaya hanya bisa menjadi bantuan kecil dalam proses perkembangan mata janin, bukan untuk mencegah kebutaan, ya, Ma! Dan dengan menjaga kesehatan kehamilan secara menyeluruh, menjadi kunci yang utama untuk mencegah gangguan penglihatan serius pada si Kecil.
Cara Aman Memberikan Stimulasi Cahaya pada Janin

Setelah tahu kalau cahaya bisa mendukung perkembangan mata janin, Mama mungkin penasaran bagaimana cara memberikan stimulasi ini tanpa risiko berlebihan. Tenang, langkahnya cukup sederhana dan bisa dilakukan sehari-hari, Ma.
Berikut cara amannya:
Jadi, paparan cahaya yang terpapar ke perut memang bisa mendukung perkembangan mata janin, tapi tidak bisa dijadikan jaminan mutlak untuk mencegah kebutaan pada si Kecil, Ma.



















