Bagi Mama yang memiliki panggul sempit, biasanya memang tidak disarankan untuk menjalani persalinan normal. Ini karena ada risiko cephalopelvic disproportion, atau kondisi ketidaksesuaian antara kepala bayi dan ukuran panggul Mama.
Namun terkait hal ini, dr. Keven menyarankan Mama untuk berkonsultasi lebih lanjut ke dokter. Sebab dokter atau bidan yang memeriksa, biasanya akan mempertimbangkan hal lain seperti ukuran dan kondisi janin, tinggi fundus rahim, jumlah air ketuban serta kondisi panggul. Sehingga nantinya masih ada kemungkinan perempuan dengan panggul sempit untuk melahirkan normal.
"Ketika mama punya panggul sempit tapi masih ingin berusaha atau mencoba lahiran normal, memang sebaiknya langsung dikonsultasikan. Karena dokter atau bidan yang memeriksa yang mengetahui nih besar janinya berapa, tinggi fundus rahimnya berapa, jumlah air ketubannya berapa, kondisi janinnya seperti apa dan kondisi panggulnya," ungkap dr. Keven.
Tapi dr. Keven juga menegaskan bahwa, ini bukan berarti Mama bisa memaksakan diri untuk melahirkan normal ya.
Karena apabila sudah ada indikasi melahirkan caesar, namun Mama tetap memaksakan untuk normal, tentu ada risiko yang akan dihadapi nantinya. Antara lain janin mengalami kekurangan nutrisi dan oksigen (hipoksia), robekan jalan lahir yang terlalu besar, atau kepala bayi sudah keluar tapi bahunya masih terhalang.
Jadi terkait apakah panggul sempit bisa melahirkan normal, akan lebih baik jika Mama berkonsultasi ke dokter jelang persalinan ya. Karena biasanya dokter akan merekomendasikan yang terbaik, sesuai dengan kondisi tubuh Mama dan bayi. Semoga bermanfaat ya!