Minim Sarana Transportasi, Ibu Muda Melahirkan di Pinggir Jalan Rusak

Reni terpaksa ditandu oleh warga menuju Puskesmas terdekat

29 November 2023

Minim Sarana Transportasi, Ibu Muda Melahirkan Pinggir Jalan Rusak
Freepik.com

Kabar persalinan Reni, warga Jorong Rurapatontang, Pasaman Barat, Sumatera Barat menuai perhatian publik. Ibu berusia 25 tahun tersebut terpaksa melahirkan bayinya di pinggir jalanan rusak pada Sabtu (25/11/2023), akibat keterbatasan sarana transportasi di wilayahnya.

Awalnya, Reni hendak dibawa ke Puskemas oleh warga menggunakan tandu darurat. Hal ini lantaran, medan jalan di wilayah tempat tinggal Reni rusak parah dan tak bisa dilalui mobil ambulans. Namun setelah berjalan sejauh 3 kilometer, Reni rupanya tak bisa menahan kontraksi dan terpaksa melahirkan di jalan dengan peralatan seadanya.

Seperti apa kronologinya? Berikut Popmama.com rangkum berita selengkapnya untuk Mama.

1. Ibu muda terpaksa melahirkan di pinggir jalan rusak

1. Ibu muda terpaksa melahirkan pinggir jalan rusak
Dok. Istimewa

Belum lama ini pada Senin (27/11/2023) viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan Ibu muda ditandu menuju Puskemas untuk melahirkan. Ia adalah Reni, perempuan berusia 25 tahun warga Jorong Rurapatontang, Pasaman Barat, Sumatera Barat.

Reni terpaksa dibawa menggunakan tandu darurat yang terbuat dari kayu, tikar, dan sarung. Hal ini lantaran, daerah tempat tinggalnya memiliki akses jalan yang buruk dan minim sarana transportasi.

Menurut penuturan saksi, diperkirakan jarak dari rumah Reni ke Puskesmas Koto Balingka mencapai puluhan kilometer. Sayangnya, setelah ditandu sejauh 3 kilometer, Reni semakin tak kuat menahan kontraksi. Hingga akhirnya, Reni melahirkan bayinya tepat pukul 13.00 WIB, di pinggir jalan dengan peralatan seadanya.

Kabar ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat, Hajran Huda.

“Benar, memang ada seorang warga kami melahirkan anaknya di jalan. Itu dia melahirkan pada Sabtu lalu (25/11). Saat melahirkan itu juga ada bidan desa yang mendampingi,” ungkapnya kepada awak media.

2. Reni sudah disarankan ke Puskesmas satu hari sebelum persalinan

2. Reni sudah disarankan ke Puskesmas satu hari sebelum persalinan
Pexels.com/MartProduction

Menurut penuturan Huda, satu hari sebelum persalinan, bidan desa sudah datang mengunjungi Reni. Di mana saat itu, Reni diminta segera ke Puskesmas Koto Balingka untuk melahirkan bayinya. Mengingat, akses jalan yang akan ditempuh Reni menuju Puskemas terdekat tak bisa dilalui mobil ambulans.

“Jalanan di sana memang tidak bisa ditempuh dengan mobil. Kalau berjalan kaki ke daerah terdekat yang bisa dilalui kendaraan, mereka bisa menempuh perjalanan 1 jam lebih dari desanya,” ungkap Huda.

Di sisi lain, Reni sempat menjelaskan kepada bidan desa kalau dirinya dan keluarga memiliki masalah terkait biaya persalinan. Kondisi ini yang turut mengurungkan niat Reni untuk pergi ke Puskemas lebih cepat.

3. Ibu dan bayi dalam kondisi sehat

3. Ibu bayi dalam kondisi sehat
Freepik/pvproductions

Menurut penuturan Huda, Reni berhasil melahirkan bayinya dengan sehat dan selamat, meski proses persalinan dilakukan di pinggir jalanan rusak. Sebab, seorang bidan desa diketahui turut mendampingi rombongan yang membawa Reni menggunakan tandu.

Usai persalinan darurat di jalan, Reni dan bayinya tetap melanjutkan perjalanan ke Puskemas. Di Puskesmas, keduanya  mendapat perawatan intensif sambil terus diawasi oleh bidan desa.

“Alhamdulillah Ibu dan bayinya sampai saat ini selamat. Ibu dan bayi sehat-sehat, sudah melahirkan,” tambahnya.

Kini warga Jorong Rurapatontang, Pasaman Barat, Sumatera Barat berharap pemerintah bisa segera memperbaiki akses jalan rusak yang ada di sana. Tujuannya, supaya peristiwa memilukan serupa tidak sampai terulang kembali.

Baca juga:

The Latest