Penyakit Menular, Bisakah Ibu Hamil Positif HIV Melahirkan Normal?

Mama harus merencanakan kehamilan dan persalinan secara matang apabila dinyatakan positif HIV

28 Juni 2021

Penyakit Menular, Bisakah Ibu Hamil Positif HIV Melahirkan Normal
Freepik

Virus HIV adalah virus yang berkembang menjadi AIDS, salah satu penyakit berbahaya di dunia. Pasalnya, AIDS akan menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga bisa meningkatkan risiko terserang komplikasi penyakit. 

Meski begitu, dinyatakan positif HIV bukanlah akhir dari segalanya. Seiring kemajuan ilmu kedokteran, penderita HIV masih diperbolehkan untuk hamil dan menyusui. Dengan perencanaan baik, ibu hamil masih bisa memiliki bayi yang sehat dan bebas dari virus HIV. 

Lantas, bolehkah ibu hamil positif HIV melahirkan normal? Untuk memahami lebih jauh tentang kondisi ibu hamil yang terpapar virus HIV, Popmama.com telah merangkum penjelasannya seperti di bawah ini. 

Perencanaan Matang sebelum Melahirkan

Perencanaan Matang sebelum Melahirkan
Freepik

Telah disinggung di atas bahwa Mama harus merencanakan kehamilan dan persalinan secara matang apabila dinyatakan positif HIV. Persiapan matang itu meliputi persiapan fisik dan mental jelang persalinan yang melibatkan Mama dan pasangan. 

Untuk persiapan fisik, Mama perlu memeriksakan kadar CD4 dan viral load untuk mengetahui sistem imunitas mama dan jumlah virus yang ada dalam tubuh. Mama yang memiliki viral load tinggi biasanya akan diberi infus berisi obat zidovudine untuk tetap melahirkan secara normal. 

Oleh karena itu, Mama harus rutin konsultasi ke dokter untuk memilih jenis persalinan yang tepat. Apabila angka viral load berada di atas 4.000 kopi/ml, dokter akan menyarankan untuk melahirkan secara caesar. 

Sementara itu, persiapan meliputi kesiapan mama dan pasangan soal risiko yang mungkin terjadi apabila Mama melahirkan secara normal. Mama pun harus mengetahui terlebih dahulu risiko dan konsekuensi kehamilan dan persalinan selama positif HIV. 

Editors' Pick

Ibu Hamil Positif HIV Bisa Melahirkan Normal

Ibu Hamil Positif HIV Bisa Melahirkan Normal
Freepik

Kesimpulannya adalah Mama tetap bisa melahirkan normal meski sedang terpapar virus HIV. Persalinan normal umumnya lebih menguntungkan bagi ibu hamil karena Mama hanya membutuhkan waktu pemulihan yang relatif singkat dibanding ibu hamil yang melahirkan secara caesar. 

Risiko komplikasi kehamilan juga lebih rendah apabila melakukan persalinan normal. Mama yang melahirkan secara caesar biasanya membutuhkan perawatan intensif lebih lama di rumah sakit pasca persalinan.

Risiko Bayi Terinfeksi HIV

Risiko Bayi Terinfeksi HIV
Freepik/jcomp

Meski memiliki risiko komplikasi yang rendah, melahirkan secara normal memiliki risiko penularan yang tinggi pada bayi. Persalinan normal memiliki risiko penularan HIV ke bayi mencapai 10-20 persen. 

Angka di atas jauh lebih tinggi dibanding melahirkan bayi secara caesar. Pasalnya, Mama yang memilih melahirkan bayi secara caesar memiliki risiko dua persen untuk menularkan virus HIV kepada bayi. Untuk menentukan jenis persalinan yang tepat, Mama tetap harus konsultasikan ke dokter kandungan. 

Syarat Melahirkan Normal bagi Ibu Hamil Positif HIV

Syarat Melahirkan Normal bagi Ibu Hamil Positif HIV
Unsplash/productive Health Supplies Coalition

Untuk melahirkan secara normal, Mama harus memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Ada dua syarat yang harus dipenuhi oleh ibu hamil yang terpapar virus HIV apabila ingin melahirkan secara normal, yakni:

  • Mendapatkan pengobatan antiretroviral therapy (ART) minimal selama enam bulan selama kehamilan
  • Hasil pemeriksaan viral load pada minggu ke-36 kehamilan menunjukkan kurang dari 1.000 kopi/ml

Apabila Mama memenuhi dua syarat di atas, maka risiko untuk menularkan virus HIV ke bayi juga terbilang kecil. Apabila tidak memenuhi salah satu syarat di atas, maka Mama sebaiknya melakukan persalinan secara caesar. 

Itulah informasi terkait keamanan ibu hamil positif HIV untuk melahirkan normal. Ibu hamil pengidap HIV memang masih bisa hamil dan melahirkan bayi sehat, namun mereka harus melewati tantangan yang lebih berat dibanding ibu hamil normal lainnya. Mereka tetap harus merencanakan kehamilan dan persalinan secara matang agar bayi bisa bebas HIV. 

Pastikan selalu berkonsultasi ke dokter ya, Ma.

Baca juga:

The Latest