Eksklusif: Bolehkah Menyusui saat Hamil? Apa Risikonya? Ini Penjelasan Dokter Laktasi

Tidak jarang kehamilan kerap terjadi ketika ibu menyusui, ketahui fakta selengkapnya!

5 Agustus 2023

Eksklusif Bolehkah Menyusui saat Hamil Apa Risiko Ini Penjelasan Dokter Laktasi
Popmama.com/Mitchelle Aura Alridzk

Setelah mengandung selama sembilan bulan dan melewati persalinan, setiap Mama akan memasuki fase menyusui yang begitu berharga. Masa menyusui menjadi salah satu momen yang tidak kalah membahagiakan dari fase kehamilan.

Tak hanya bermanfaat untuk bayi, menyusui juga berguna untuk seorang Mama. Salah satunya adalah dapat membantu Mama mencegah kehamilan selanjutnya. Namun, bagaimana jika Mama kembali hamil saat masih harus bertanggung jawab menyusui si Kecil?

Bolehkah menyusui saat hamil? Adakah risiko yang mengintai jika menyusui sedang hamil? Yuk, simak penjelasannya dalam sesi Popdcast Popmama Talk bersama dr. Ameetha Drupadi, CIMI selaku Dokter Laktasi yang telah Popmama.com rangkum.

1. Menyusui kerap dianggap sebagai KB alami

1. Menyusui kerap dianggap sebagai KB alami
Popmama.com/Mitchelle Aura Alridzk

Banyak orang percaya menyusui merupakan KB alami yang dianugerahkan Tuhan untuk perempuan. Namun, perlu diketahui persentasenya tersebut hanya berkisar 70-85 persen saja. Selebihnya, ibu menyusui tetap bisa kebobolan alias hamil anak selanjutnya.

“Kalau menyusui termasuk KB alami itu memang ada benarnya, tetapi persentasenya hanya 70-85 persen. Ada syaratnya juga, syaratnya itu 6 bulan pertama bayi harus menyusui secara langsung (direct breastfeeding). Jadi, Mama harus menyusui langsung, bukan dengan cara dipompa,” kata dr. Ameetha Drupadi.

Editors' Pick

2. Peluang tidak hamil saat menyusui sebanyak 70-85 persen

2. Peluang tidak hamil saat menyusui sebanyak 70-85 persen
Popmama.com/Mitchelle Aura Alridzk

Rangsangan yang diberikan antara bayi menyusui secara langsung dengan proses pumping jelas berbeda. Selama bayi masih menyusui secara langsung dan Mama belum melewati fase menstruasi, maka kemungkinan hamil masih terbilang kecil.

Namun, tetap saja KB alami tersebut hanya berkisar antara 70-85 persen saja. Tetap masih ada 15 persen lainnya yang meningkatkan peluang hamil saat ibu masih menyusui.

“Rangsangannya kan berbeda kalau bayi menyusui langsung dibanding dipompa. Selama ASI eksklusif, Mama masih menyusui langsung dan belum melewati menstruasi, kemungkinan 70-85 persen itu masih bisa dibilang KB alami. Tapi ingat, tetap ada 15 persen lainnya untuk terjadinya kehamilan,” jelas dr. Ameetha Drupadi.

3. Bolehkan menyusui dalam kondisi hamil? Ini penjelasannya!

3. Bolehkan menyusui dalam kondisi hamil Ini penjelasannya
Popmama.com/Mitchelle Aura Alridzk

Tidak jarang kehamilan tetap terjadi ketika ibu menyusui. Kondisi ini tentu dapat memicu rasa khawatir dan cemas terhadap proses menyusui yang sedang dijalankan. Apabila sudah terlanjur hamil, maka Mama harus mengecek kondisi kesehatan ke dokter.

“Kalau sudah terlanjur hamil sebenarnya kita harus cek lagi. Sebenarnya, menyusui ketika hamil selama tidak ada risiko kesehatan, seperti tidak keluar flek, mules, atau konstraksi, itu tetap boleh saja, itu namanya tandem nursing,” ungkap dr. Ameetha Drupadi.

Tandem nursing merupakan istilah untuk ibu yang menyusui bayi baru lahir dan tetap menyusui kakaknya yang masih berusia balita. Kegiatan menyusui bisa dilakukan bersamaan maupun sendiri-sendiri.

4. Kesehatan kehamilan memengaruhi boleh atau tidaknya menyusui

4. Kesehatan kehamilan memengaruhi boleh atau tidak menyusui
Popmama.com/Mitchelle Aura Alridzk

Ketika dinyatakan hamil dalam kondisi masih menyusui, Mama harus segera konsultasikan ke dokter kandungan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk melakukan pengecekan lebih lanjut terkait kesehatan kandungan mama, apalagi jika masih berada di trimester awal kehamilan.

“Tentunya mama harus konsultasikan ke dokter kandungan dulu untuk dilihat kondisi kehamilannya. Apalagi di trimester awal yang baru ada kantung kehamilan saja. Itu penting banget harus konsultasi ke obgyn untuk dilihat letaknya. Kalau kehamilannya sehat dan tidak ada tandatabda aneh, maka boleh menyusui,” ujar dr. Ameetha Drupadi.

5. Bayi yang baru lahir harus tetap diutamakan untuk memperoleh ASI eksklusif

5. Bayi baru lahir harus tetap diutamakan memperoleh ASI eksklusif
Popmama.com/Mitchelle Aura Alridzk

Beberapa dari Mama mungkin ada yang mengalami kondisi baru saja melahirkan, sedangkan usia anak pertama belum mencapai dua tahun. dr. Ameetha Drupadi menjelaskan boleh saja memberikan ASI kepada anak pertama dan kedua.

Namun, dengan catatan Mama harus lebih memprioritaskan bayinya yang baru lahir. Apalagi, asupan nutrisi bayi baru lahir benar-benar hanya bisa didapatkan dari ASI eksklusif saja.

“Ketika bayi baru lahir dan kakaknya belum mencapai 2 tahun, si kakak tetep boleh menyusui langsung ke mama. Tapi syaratnya harus tetap utamain adeknya dulu. Ketika adeknya sudah kenyang, adeknya tidur, baru boleh menyusui kakaknya,” pungkas dr. Ameetha Drupadi.

Nah, jadi itu dia penjelasan dr. Ameetha Drupadi tentang risiko menyusui saat hamil. Penting bagi Mama untuk mencari informasi akurat dan benar dari sumber terpercaya.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tentang mitos dan fakta seputar menyusui agar tidak termakan hoaks. Cari tahu penjelasan selengkapnya lewat video Podcast Popmama Talk:

Baca juga:

Popmama Star

Podcast Popmama Talk: dr. Ameetha Drupadi, CIMI
Popmama Star

Podcast Popmama Talk: dr. Ameetha Drupadi, CIMI

Pekan ASI Sedunia 2023: Mitos dan Fakta Menyusui

The Latest