Bagaimana Pemberian ASI pada Bayi Lahir Kurang Bulan?
Bayi lahir kurang bulan atau bayi prematur terdapat cara yang khusus untuk memberikan ASI
31 Oktober 2022

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pemberian ASI sangat penting bagi semua anak demi pertumbuhannya. Demikian juga bagi bayi yang lahir kurang bulan atau sering disebut sebagai bayi prematur.
Dilansir dari idai.or.id, World Health Organization (WHO) memberikan rekomendasi bahwa pemberian ASI kepada bayi baiknya atau sekurangnya selama usia 6 bulan pertama secara eksklusif. Hal itu pun juga didukung oleh American Academy of Pediatrics (AAP), Academy of Breastfeeding Medicine, dan juga Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Dilansir dari idai.or.id, seorang bayi dapat dikatakan prematur jika lahir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan dapat dikelompokkan berdasarkan berat lahirnya, yaitu sebagai berikut:
- Bayi berat lahir rendah (BBLR), yaitu berat lahir -- < 2500 gram.
- Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), yaitu berat lahir 1000- < 1500 gram.
- Bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR), yaitu berat lahir < 1000 gram.
Namun, bagi orangtua yang memiliki bayi prematur mungkin merasa kesulitan dalam memberikan ASI karena bayi prematur memiliki berat lahir yang rendah dan juga gangguan medis akibat fungsi pernafasan, jantung, saluran cerna, dan fungsi organ lainnya belum matang sempurna.
Bahkan, biasanya bayi prematur membutuhkan perawatan di ruang intensif. Dengan berat lahir yang berbeda dari yang lainnya, terdapat kekhususan dalam pemberian minum karena berkaitan dengan kematangan perkembangan fungsi oral motor.
Lalu, bagaimana cara memberikan ASI agar efektif bagi bayi prematur? Berikut, rangkuman Popmama.com mengenai 5 cara pemberian ASI pada bayi lahir kurang.
1. Menggunakan cangkir
Dilansir dari idai.or.id, Cara untuk memberikan ASI pada bayi prematur yang sehat dapat menggunakan metode cangkir dan metode ini juga didukung oleh Baby Friendly Hospital Initiative.
Meskipun menggunakan cangkir atau botol dapat menyebabkan bayi tersedak namun penggunaan metode ini cukup aman.
Keuntungan yang diperoleh dari metode ini adalah bayi dapat melakukan strategi pengaturan atas kebutuhan minumnya yang sesuai dengan perkembangan neurologis bayi prematur, sehingga tidak menyebabkan bayi merasa dipaksa ketika minum.
Editors' Pick
2. Memompa ASI lebih sering dan rutin
Pada bayi prematur, ASI merupakan makanan yang utama dan penting bagi pertumbuhannya. Mama dapat memompa ASI lebih awal untuk melancarkan ASI sesaat setelah melahirkan dan sesegera mungkin ketika ASI masih berupa kolostrum.
Kolostrum adalah cairan yang pertama dikeluarkan oleh kelenjar payudara pada hari pertama hingga hari ke 3-5 setelah persalinan, biasanya cairan ini berwarna kuning keemasan.
Mama memerlukan 8 kali dalam sehari secara konsisten untuk memompa ASI sekalipun ASI yang dihasilkan hanya sedikit. Mama disarankan untuk memompa ASI setiap 2 hingga 3 jam sekali di siang hari dan 3-4 jam sekali di malam hari.
Tentunya, hal ini harus dibarengi dengan sikap yang tenang dan tidak cemas karena kondisi Mama sangat berpengaruh pada jumlah ASI yang dihasilkan.