Jika kondisi sperma encer berlangsung lebih dari beberapa minggu atau disertai gejala lain seperti nyeri saat buang air kecil, nyeri di testis, atau demam, sebaiknya segera periksa ke dokter.
Dilansir dari Medical News Today, Papa dapat berkonsultasi dengan ahli urologi atau dokter andrologi jika kondisi ini berlangsung lama atau diduga memengaruhi kesuburan.
Pemeriksaan bisa mencakup analisis sperma, pemeriksaan hormon, hingga USG testis untuk mengetahui penyebab pasti.
Langkah medis seperti pemberian antibiotik, terapi hormon, atau operasi minor bisa dilakukan tergantung dari penyebabnya.
Jangan menunda pemeriksaan karena deteksi dini dapat meningkatkan peluang pemulihan fungsi reproduksi. Selain itu, menjaga kesehatan umum dengan tidur cukup dan asupan bergizi tetap menjadi fondasi utama untuk memperbaiki kualitas sperma.
Jadi, pertanyaan mengenai apakah tetap memiliki peluang untuk bisa hamil, jawabannya adalah bisa, selama sperma yang dihasilkan tetap sehat dan jumlahnya cukup.
Konsistensi bukan satu-satunya penentu kesuburan, karena banyak faktor lain seperti pola hidup, hormon, dan kondisi kesehatan. Dengan pemeriksaan yang tepat dan gaya hidup yang sehat, peluang untuk memiliki keturunan tetap terbuka.
Referensi:
"What causes watery semen, and does it affect fertility?". Medical News Today. Diakses November 2025.
"Can Watery Sperm Cause Pregnancy?". Shree IVF Clinic. Diakses November 2025.
"Why Is My Semen Watery? 4 Possible Causes". Healthline. Diakses November 2025.