Apa yang Terjadi dengan Tubuh setelah Keguguran?
Setelah keguguran, Mama lebih fokus pada psikis dibandingkan fisik
17 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Keguguran tidak hanya berefek pada psikis namun juga fisik. Misalnya saat Mama kehilangan janin pada usia kehamilan 22 minggu, ASI bisa jadi sudah keluar. Mungkin Mama merasa aneh ketika ada cairan yang keluar dari tubuh namun tidak ada bayi yang disusui.
Setelah mengalami keguguran, lebih banyak orang yang memerhatikan kesehatan mental dan bagaimana keluar dari perasaan sedih. Dan kenyataannya, tidak terlalu banyak orang yang membicarakan apa yang terjadi pada tubuh setelah keguguran.
Chrissy Teigen yang dengan berani membagikan di Instagram setelah mengalami keguguran sekitar 20 minggu, tubuh pasca keguguran adalah bukti menyakitkan dari apa yang telah hilang.
"Meskipun saya tidak lagi hamil, setiap pandangan di cermin mengingatkan saya pada apa yang bisa terjadi," tulisnya dengan menyertakan foto benjolannya yang perlahan mengecil.
Lalu apa yang terjadi pada tubuh setelah mengalami keguguran? Serta apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya? Temukan jawabannya pada ulasan Popmama.com berikut ini ya, Ma.
Perubahan Fisik setelah Mengalami Keguguran
Saat berduka karena keguguran, fase postpartum yang tidak nyaman bisa terasa sangat mustahil untuk ditanggung, terutama karena perubahan tubuh ini tidak sering dibahas.
Seperti yang dikatakan Megan Gray, M.D., OB-GYN dari Orlando Health Physician Associates, "Semakin lama keguguran terjadi dalam kehamilan, semakin signifikan gejalanya."
Selain perubahan payudara dan penambahan berat badan, Mama juga mungkin memiliki stretch mark, perut kembung, nyeri vagina (jika persalinan memerlukan episiotomi), serta rambut rontok.
Ada beberapa perubahan tubuh yang khas yang terjadi setelah keguguran seperti kontraksi uterus, perdarahan vagina yang bisa seperti menstruasi ringan hingga berat, dan mengeluarkan gumpalan kecil.
Diperlukan waktu berhari-hari hingga berminggu-minggu untuk menyelesaikan perubahan ini, biasanya tergantung pada seberapa lama seseorang dalam kehamilan mereka.
"Seorang perempuan yang mengalami keguguran pada usia kehamilan enam minggu biasanya mengalami pendarahan yang lebih pendek dan ringan dibandingkan perempuan yang mengalami keguguran pada usia kehamilan 16 minggu," jelas Dr. Gray.
Editors' Pick
Dampak Emosional Keguguran
Bagi mereka yang pernah mengalami keguguran, perubahan fisik selalu dibayangi oleh dampak emosional. "Pasien sering kali kurang siap untuk perjalanan emosional daripada fisik," kata Danielle Jones, M.D., seorang OB-GYN bersertifikat yang dikenal di media sosial sebagai Mama Doctor Jones. Beberapa orang mengalami perjalanan yang sangat emosional yang penuh dengan kesedihan.
Dr Gray mengakui bahwa kehilangan adalah pengalaman emosional tidak peduli kapan dalam kehamilan itu terjadi dan menunjukkan bahwa perubahan hormon turut memengaruhi.
Dengan keguguran, kadar estrogen dan progesteron turun dengan cepat. Tingkat hCG (human chorionic gonadotropin) perlahan-lahan akan turun ke nol selama beberapa minggu, tergantung pada seberapa jauh kehamilan saat kehilangan.
Bagian terpenting dari perjalanan emosional setelah keguguran adalah menormalkan bahwa berbagai perasaan bisa menjadi normal dan tidak ada rasa bersalah dalam keguguran.
Bagaimana Menemukan Kenyamanan setelah Mengalami Keguguran?
Mendapatkan dukungan sangat disarankan bagi mereka yang mengalami keguguran. Dokter dapat merujuk Mama ke kelompok pendukung. Jika Mama mengalami depresi atau gangguan kecemasan, psikolog perinatal, psikiater, atau terapis kesehatan mental berlisensi dapat membantu.
Mungkin juga bermanfaat untuk terbuka dengan teman karena hingga 20 persen kehamilan yang diketahui berakhir dengan keguguran, ada kemungkinan besar seseorang yang Mama kenal pernah mengalaminya.
Tapi, seperti yang dijelaskan Dr. Gray, "Rasa malu, bersalah, kecewa, dan gagal adalah emosi negatif yang dapat menyebabkan perilaku mengisolasi diri dan menarik diri dari hubungan sosial." Jadi, Mama mungkin tidak tahu tentang pengalaman orang lain sampai Mama membagikan pengalaman sendiri.
Ini juga akan memakan waktu. Tubuh tidak kembali "normal" untuk sementara waktu. "Secara mengejutkan, dampak fisik dapat bertahan selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah kehilangan," Laxmi Kondapalli, MD, MSCE, seorang ahli endokrinologi reproduksi bersertifikat dan pemenang penghargaan di CCRM Fertility di Colorado. Bahkan banyak pasiennya yang merasa “hamil” setelah mengalami keguguran.
Tips untuk Memulihkan Diri setelah Mengalami Keguguran
Beri waktu pada diri sendiri untuk berduka setelah keguguran. Setelah itu, kamu harus berusaha untuk pulih seperti sedia kala. Berikut beberapa tips untuk membantu kamu dalam pemulihan:
- Mulailah dengan keputusan yang tepat mengenai sampai kapan kamu akan berduka. Semua ini sepenuhnya keputusan kamu, bukan anggota keluarga lainnya.
- Kenang bayi dengan cara yang spesial.
- Kembali merawat diri.
- Berbicara dengan pasangan.
- Menulis jurnal.
Keguguran hal yang umum terjadi. Bila kamu mengalaminya, kamu harus memahami bahwa ini bukan kesalahan kamu dan tidak berarti kamu gagal.
Jangan ragu untuk mencari bantuan atau konseling jika kamu membutuhkannya. Semoga informasi mengenai perubahan tubuh pasca keguguran ini bermanfaat dan kamu segera pulih kembali, ya.
Baca juga:
- Alami Perdarahan Hebat, Chrissy Teigen Alami Keguguran
- 4 Kelompok Makanan yang Baik untuk Dikonsumsi setelah Keguguran
- Bumil Tidak Alami Mual dan Muntah, Apakah ini Gejala Keguguran?