Aurel Hermansyah Mengaku Trauma Hamil karena Dibully Netizen

Aurel Hermansyah mengungkapkan trauma hamil gara-gara bullying ini kepada Ustaz Hilman Fauzi. Bullying atau perundungan yang diterima Aurel adalah kata-kata menyakitkan dari warganet di kolom komentar hingga DM media sosialnya.

Kata-kata itu sangat membekas di benak Aurel Hermansyah. Ia bahkan sampai mempertanyakan dirinya sendiri saat itu. Akibatnya, Aurel merasa trauma jika hamil lagi.

"Kenapa saya di-bully ketika sedang hamil? Apa saya salah?" jelas Aurel kepada Ustaz Hilman Fauzi.

Sebagai informasi kalau Aurel Hermansyah sempat buka suara soal kesedihannya saat hamil di tahun 2023 itu. Aurel menyebut kalau ia menjadi korban bullying dari warganet saat itu.

Aurel Hermansyah mengalami bullying dari hamil hingga pasca melahirkan. Saat itu, perempuan kelahiran 1998 ini saat hamil anak pertama memang mengalami kenaikan berat badan sebanyak 25 kg. Lalu saat hamil anak keduanya, Azura juga demikian.

Dari dua kehamilannya itu, Aurel menyebut tidak sekali-dua kali ia mengalami sakit hati. Pasalnya bullying yang dilakukan warganet hampir terus-terusan ia alami.

Bahkan ia sempat sakit hati dengan salah satu komentar warganet yang diterimanya. Putri Anang Hermansyah dan Kris Dayanti ini sempat memutuskan untuk melaporkan kejadian itu ke polisi.

"Aku pernah dulu waktu lagi hamil, sempat ngelaporin orang, sudah ketemu juga. Itu benar-benar sakit hati karena mungkin kan lagi hamil kondisi hati lagi nggak stabil. Aku sampai nangis karena pas aku ngobrol dan pas aku cari tahu ternyata orang tersebut adalah guru bahasa Arab, laki-laki," ungkapnya.

Meski begitu, Aurel dan Atta Halilintar memutuskan untuk mengambil jalur damai dan memaafkan pelaku.

Menghadapi perundungan (bullying) selama kehamilan dapat menjadi tantangan yang memicu stres. Untuk menjaga kesehatan mental dan fisik, ibu hamil dapat menerapkan beberapa strategi berikut:

• Fokus pada kesejahteraan diri dan janin dengan memprioritaskan kesehatan dan melibatkan diri dalam aktivitas yang menyenangkan. Meluangkan waktu untuk diri sendiri dapat membantu mengurangi stres.
• Olahraga ringan, seperti berjalan kaki atau yoga prenatal, dapat meningkatkan produksi endorfin yang membantu meredakan stres dan meningkatkan suasana hati.
• Latihan pernapasan dan relaksasi, ini dapat menenangkan pikiran serta mengurangi kecemasan.
• Berbicara dengan orang terdekat, dengan membagikan perasaan dan pengalaman dengan pasangan, keluarga, atau teman dekat dapat memberikan dukungan emosional yang penting.
• Konsultasi dengan profesional, perundungan berdampak signifikan pada kesehatan mental, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau konselor untuk mendapatkan bantuan profesional.
• Batasi Paparan terhadap sumber negatif, dengan mengurangi interaksi dengan individu atau platform yang menjadi sumber perundungan untuk melindungi kesehatan mental.

Itulah tadi curhat Aurel Hermansyah mengaku trauma hamil karena dibully. Wah, semoga tak ada lagi kejadian seperti ini, ya, Ma.