7 Pemeriksaan yang Perlu Dilakukan Selama Trimester Pertama

Jangan lupa tanyakan pada dokter kandungan Mama soal pemeriksaan ini ya!

19 Februari 2019

7 Pemeriksaan Perlu Dilakukan Selama Trimester Pertama
2article.com

Selamat atas kehamilan Mama! Bagi Mama yang baru saja mendapat kabar gembira soal kehamilan, terutama jika ini kehamilan pertama, ada beberapa hal yang perlu Mama periksakan ke dokter mulai dari awal kehamilan.

Apa saja sih pemeriksaan yang perlu Mama tanyakan pada dokter kandungan di awal-awal? Lihat di bawah ini ya, Ma.

1. Pemeriksaan dalam

1. Pemeriksaan dalam
fthmb.tqn.com

Pada awal kehamilan, untuk mengetahui perkembangan bayi, biasanya dokter tidak akan langsung melakukan USG lewat perut, melainkan lewat vagina. Ini dilakukan karena ukuran janin yang belum tertangkap oleh alat USG.

Pemeriksaan ini, selain untuk melihat keberadaan janin, juga berfungsi untuk melihat adakah tumor atau kista pada rahim, ukuran rongga panggul, dan kondisi rahim yang akan dijelaskan pada dokter di awal-awal kehamilan.

2. Tes darah atau hematologi lengkap

2. Tes darah atau hematologi lengkap
babycenter.com

Setelah Mama mengetahui kehamilan, hal yang perlu ditanyakan pada dokter kandungan adalah tes darah atau hematologi lengkap.

Tes ini berguna untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan adanya kelainan pada komponen darah.

Dengan melakukan tes ini Mama dapat mengetahui apabila ada gangguan hati, ginjal, pembekuan darah atau penyakit keturunan lainnya.

Editors' Pick

3. TORCH

3. TORCH
healthline.com

TORCH merupakan singkatan dari Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes. Keempat jenis penyakit tersebut sangat berbahaya karena dapat menyebabkan cacat janin.

Dengan melakukan tes TORCH Mama dapat di periksa apakah memiliki kemungkinan atau malah sedang mengidap penyakit tersebut.

Karena apabila virus tersebut ditemukan pada awal kehamilan, penyakit tersebut masih bisa disembuhkan, dan mengurangi resiko yang bisa terjadi pada janin.

4. Tes Urin

4. Tes Urin
guardian.ng

Tidak semua dokter kandungan akan meminta Mama untuk melakukan tes urin. Tapi Mama dapat menanyakannya apakah tes ini diperlukan atau cukup hanya dengan tes darah saja.

Tes urin ini guna mengetahui kadar glukosa dan kemungkinan diabetes ataupun penyakit preeklampsia.

5. Papsmear

5. Papsmear
doctorzara.com

Pemeriksaan papsmear biasa dilakukan oleh perempuan yang sudah pernah melakukan hubungan fisik.

Gunanya untuk melihat kemungkinan terjadi penyakit kelamin yang disebarkan lewat hubungan seksual, ataupun yang terparah kanker serviks.

Tanyakan pada dokter kandungan, apakah Mama perlu melakukan pemeriksaan ini, terlebih bagi Mama yang sebelumnya belum pernah melakukan tes ini.

6. Tes Hepatitis

6. Tes Hepatitis
thesun.co.uk

Pemeriksaan virus hepatitis juga perlu dilakukan oleh Mama di awal kehamilan. Pasalnya, jika Mama mengidap hepatitis, kemungkinan cacat janin semenjak di kandungan akan lebih besar.

Hal ini dikarenakan hepatitis menular langsung pada janin. Konsultasikan ke dokter untuk melakukan tes ini dan pengobatannya jika memang sudah terjadi.

7. Tes Rhesus

7. Tes Rhesus
healthline.com

Tes Rhesus seringkali diabaikan, karena beberapa dokter menyatakan jika orang Indonesia sebagian besar lahir dengan rhesus positif.

Rhesus yang berbahaya adalah jika rhesus ibu dan anak berbeda, misal sang ibu positif sedangkan anak negatif.

Hal tersebut dapat berdampak pada sel-sel merah janin dapat rusak oleh antibodinya sendiri, dan dapat menyebabkan kematian.

Jika Mama menikah dengan pasangan beda negara, lebih baik minta lakukan tes ini pada dokter kandungan, supaya pencegahannya dapat dilakukan mulai dari awal kehamilan.

Tujuh pemeriksaan pada awal kehamilan memang terdengar merepotkan. Namun, kesehatan Mama dan janin diatas segalanya. Pemeriksaan ini sangat berguna untuk  meminimalisir hal yang tak diinginkan. 

Jadi, jangan malas ya untuk bolak-balik bertemu dokter kandungan!

Baca juga:

Topic:

The Latest