Mengapa Ibu Hamil Tidak Menstruasi? Ini Penjelasannya!

Yuk, cek faktanya di sini, Ma!

23 Mei 2023

Mengapa Ibu Hamil Tidak Menstruasi Ini Penjelasannya
Freepik

Perempuan yang telah memasuki masa puber biasanya mengalami menstruasi.

Menstruasi adalah keluarnya darah dari vagina yang terjadi sebagai dampak dari siklus bulanan. Siklus ini menjadi bagian dari proses organ reproduksi perempuan dalam mempersiapkan kehamilan.

Bila hamil, Mama tidak akan mengalami menstruasi. Hal ini mungkin membuat Mama bertanya-tanya, kenapa perempuan yang sedang hamil tidak mengalami menstruasi.

Untuk menambah wawasan, Popmama.com sudah merangkum ulasan mengenai mengapa ibu yang sedang hamil tidak mengalami menstruasi?

Editors' Pick

Mengapa Ibu yang Sedang Hamil tidak Mengalami Menstruasi?

Mengapa Ibu Sedang Hamil tidak Mengalami Menstruasi
Freepik/Drobotdean

Menstruasi umumnya terjadi ketika endometrium atau lapisan dinding rahim luruh dan menyebabkan keluarnya darah menstruasi melalui vagina. Hal ini terjadi akibat tidak adanya pembuahan sel telur oleh sperma.

Pada Mama yang sedang hamil, telah terjadi pembuahan dan menempelnya calon janin pada dinding rahim sehingga dinding rahim tidak akan mengalami peluruhan kecuali jika terjadi keguguran. Hal inilah yang menyebabkan mengapa ibu hamil tidak akan mengalami menstruasi.

Perdarahan Implantasi di Awal Kehamilan

Perdarahan Implantasi Awal Kehamilan
Freepik/Freepik

Proses terjadinya menstruasi terjadi setiap bulan atau lebih sebagai pengganti sel telur yang dibuahi. Sel telur dilepaskan sebulan sekali dari ovarium. Karena tidak dibuahi, sel telur keluar dari rahim kemudian keluar melalui vagina.

Perdarahan selama periode yang normal seringkali dimulai dari perdarahan yang ringan, kemudian menjadi lebih banyak dan warna menjadi lebih pekat, lalu dilanjutkan menjadi lebih ringan dan kuantitas lebih sedikit menjelang akhir siklus

Setelah hamil, Mama tidak mendapatkan menstruasi lagi sementara, namun beberapa orang mengklaim mereka mengalami menstruasi saat hamil sehingga tidak mengetahui dirinya sedang hamil.

Perdarahan saat hamil adalah tanda peringatan, tetapi bukan menjadi sesuatu yang selalu buruk. Banyak perempuan yang memiliki bayi sehat setelah mengalami bercak selama trimester pertama mereka.

Jika Mama mengalami perdarahan selama kehamilan, itu terkait dengan hal lain yang bukan merupakan menstruasi. Bagaimanapun, menstruasi terjadi ketika perempuan sedang tidak hamil.

Perdarahan implantasi biasanya terjadi pada tahap awal kehamilan. Pada titik ini, mungkin kamu belum menggunakan tes kehamilan, jenis pendarahan ini terjadi ketika sel telur yang dibuahi ditanamkan ke dalam rahim, biasanya muncul pada sekitar waktu menstruasi normal.

Perdarahan ini sering disalahartikan sebagai menstruasi normal, meskipun perdarahan biasanya ringan atau hanya bercak saja.

Tidak lama selama kehamilan kamu juga dapat mengalami bercak karena perubahan serviks. Kecuali jika ada infeksi, pendarahan ini tidak perlu dikhawatirkan.

Perdarahan saat Hamil Bisa Jadi Gejala Komplikasi

Perdarahan saat Hamil Bisa Jadi Gejala Komplikasi
Freepik/Freepik

Bila Mama mengalami perdarahan di tengah-tengah kehamilan, misalnya saat usia kehamilan 20 minggu, ini perlu diwaspadai.

Perdarahan saat usia kehamilan telah lanjut bisa menjadi gejala komplikasi kehamilan atau efek pemeriksaan kehamilan, seperti:

  • Plasenta previa: Ini adalah suatu kondisi yang terjadi ketika implan plasenta perempuan dekat atau pada pembukaan serviks.
  • Persalinan prematur: Selama persalinan, serviks akan melebar, dan rahim akan berkontraksi untuk membantu menggerakkan janin ke bawah. Ini dapat menyebabkan beberapa perdarahan.
  • Hubungan seksual: Kebanyakan perempuan memang dapat terus berhubungan seks saat hamil, namun ada pengecualian jika dokter menyarankan sebaliknya. Ini sebabkan jika ibu hamil mengalami bercak dan perdarahan karena peningkatan sensitivitas jaringan vagina dan serviks.
  • Pemeriksaan serviks: Saat Mama melakukan prosedur pemeriksaan serviks, tujuan dokter kandungan melakukan pemeriksaan ini untuk mengecek adanya kelainan atau tidak. Seringnya prosedur ini bisa menyebabkan beberapa perdarahan kecil pada ibu hamil. 
  • Ruptur uteri: Ini adalah saat rahim robek selama persalinan yang merupakan keadaan darurat medis. Kondisi ini jarang terjadi tetapi lebih mungkin terjadi jika seorang perempuan sebelumnya pernah menjalani operasi caesar atau operasi pada rahim.
  • Solusio plasenta: Ini adalah kondisi di mana plasenta mulai terpisah dari rahim sebelum bayi lahir. Ini juga merupakan keadaan darurat medis.

Jika Mama mengalami perdarahan pada setiap tahap kehamilan, disarankan untuk mencatat warna, volume darah, dan konsistensi perdarahan sebelum melakukan pemeriksaan ke dokter.

Jika menyadari munculnya pendarahan selama trimester pertama, sebaiknya hubungi dokter secepatnya. Kenakan pembalut agar dapat melacak seberapa banyak kamu mengalami pendarahan dan catat bagaimana jenis darahnya seperti warna, gumpalan, banyak atau sedikit.

Hindari menggunakan tampon atau berhubungan seks saat masih ada pendarahan. Untuk perawatan yang lebih mendalam, dokter dapat menyarankan USG untuk mengidentifikasi apa penyebab pendarahan. USG vagina dan perut sering dilakukan bersamaan sebagai bagian dari evaluasi penuh.

Jika masih mengalami pendarahan di trimester kedua atau ketiga, beri tahu dokter segera untuk perawatan medis darurat.

Menstruasi saat hamil adalah suatu kondisi yang secara medis tidak mungkin terjadi. Oleh karena itu, setiap ibu hamil harus waspada jika mengalami perdarahan, karena bisa menjadi tanda adanya masalah pada kehamilan.

Itu penjelasan tentang mengapa ibu yang sedang hamil tidak mengalami menstruasi? Semoga informasi ini bisa menambah wawasan, Ma.

Baca juga:

Topic:

The Latest