8 Mitos Kehamilan yang Harus Ibu Hamil Berhenti Percayai
Mitos kehamilan ini harus berhenti dipercayai karena keliru
26 Oktober 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak lama setelah seorang perempuan dinyatakan hamil, biasanya orang-orang terdekat akan mulai memberikan banyak informasi seputar kehamilan
Informasi yeng diberikan tersebut umumnya merupakan kepercayaan turun temurun mengenai beragam hal yang sebaiknya dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil.
Beberapa informasi yang disampaikan memang terkadang benar adanya, namun sayangnya ada banyak juga informasi yang keliru dan harusnya tidak lagi dipercaya oleh ibu hamil.
Di bawah ini Popmama.comtelah merangkum mitos kehamilan yang harus ibu hamil berhenti percayai. Apa saja?
1. Berolahraga dapat menyakiti bayi dalam kandungan
Di masa kehamilan, tidak sedikit ibu hamil yang menghindari aktivitas olahraga karena mereka percaya bahwa berolahraga dapat menyakiti janin di dalam kandungan.
Nah, anggapan bahwa berolahraga dapat menyakiti janin di dalam kandungan itu sebetulnya keliru, Ma. Olahraga selama kehamilan justru baik dan penting untuk kesehatan ibu hamil dan janin.
Olahraga yang dilakukan secara rutin saat hamil bisa menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh mama, dan dapat membantu tidur mama menjadi lebih nyenyak. Selain itu, risiko komplikasi selama kehamilan pun dapat dihindari jika Mama olahraga secara teratur.
Dr. Anna Shope, seorang dokter kandungan-ginekolog di UW Neighborhood Shoreline Clinic, Amerika Serikat, merekomendasikan ibu hamil untuk berolahraga antara 20 hingga 30 menit dengan intensitas sebanyak empat atau lima kali dalam seminggu.
Jika Mama ingin berolahraga selama kehamilan, Mama bisa melakukan olahraga renang, jalan kaki, atau yoga.
2. Ibu hamil perlu makan dua porsi
Salah satu mitos kehamilan yang mungkin sering Mama pernah dengar adalah bahwa ibu hamil perlu makan sebanyak dua porsi, satu porsi untuk dirinya sendiri dan satu porsi untuk janin di dalam kandungan.
Sebaiknya jangan memercayai mitos ini, Ma. Pada kenyataanya, ibu hamil hanya membutuhkan tambahan kalori sekitar 300 hingga 350 kalori, dan kalori harian yang direkomendasikan adalah sebesar 2.000 kalori.
Daripada hanya fokus pada jumlah porsi dan kalori saja, ada baiknya Mama lebih memperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsi saat hamil.
3. Ibu hamil tidak boleh mewarnai rambut
Adanya bahan kimia yang terkandung dalam pewarna rambut membuat banyak orang percaya bahwa mewarnai rambut saat hamil dapat membahayakan janin di dalam kandungan.
Namun nyatanya terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa kandungan bahan kimia di dalam pewarna rambut hanya akan membahayakan janin jika digunakan secara berlebihan. Sehingga jika digunakan dalam jumlah kecil, pewarna rambut ini tidak akan berbahaya.
Editors' Pick
4. Ibu hamil tidak boleh memelihara kucing
Mama perlu berhenti percaya pada mitos yang mengatakan bahwa kucing dapat berbahaya bagi kesehatan mama dan janin. Memelihara kucing saat hamil nyatanya tidak akan membahayakan kesehatan mama dan janin.
Hal yang berbahaya dan dapat menyebabkan penyakit toksoplasmosis itu kotoran kucing, bukan kucingnya itu sendiri. Sehingga Mama boleh dan aman memelihara kucing saat hamil selama tidak bersentuhan dengan kotoran kucing secara langsung.
Jika Mama di rumah memelihara kucing, ada baiknya mintalah orang lain untuk membersihkan kotoran tersebut.
Jadi bagi Mama pecinta kucing, mulai sekarang jangan takut lagi untuk bermain dengan kucing peliharaan, ya!
5. Kopi tidak aman dikonsumsi ibu hamil
Saat seorang perempuan mengetahui bahwa dirinya sedang hamil, tidak sedikit yang kemudian akhirnya berhenti minum kopi karena percaya pada mitos yang mengatakan bahwa kopi tidak aman dikonsumsi oleh ibu hamil.
Nah, mitos tersebut merupakan kepercayaan lama yang harus Mama berhenti percayai. Dikutip dari What to Expect, di zaman sekarang ini para ahli percaya bahwa ibu hamil boleh mengonsumsi kopi apabila dalam jumlah yang rendah.
Berdasarkan pedoman dari American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), batas maksimal kopi yang aman dikonsumsi bagi ibu hamil perharinya adalah 200 miligram atau setara dengan satu cangkir kopi per hari.
6. Tidak aman makan ikan saat hamil
Mama mungkin pernah mendengar mitos yang menyebutkan bahwa ibu hamil dilarang makan ikan karena dapat berbahaya bagi kesehatan janin. Tapi sebetulnya ibu hamil justru disarankan untuk mengonsumsi makanan laut seperti ikan.
Ada banyak jenis ikan yang aman dikonsumsi dan juga baik untuk perkembangan janin di dalam kandungan. Jenis ikan yang aman dan baik dikonsumsi ibu hamil di antaranya ikan kerapu, ikan kakap, tuna, salmon, ikan lele, nila, dan ikan kod.
Dr. Anna Shope merekomendasikan ibu hamil makan dua hingga tiga ikan per minggunya untuk membantu tumbuh kembang bayi dan mencegah kelahiran prematur.
7. Melakukan hubungan seks saat hamil bisa berbahaya bagi janin
Beberapa orang percaya bahwa melakukan hubungan seksual saat hamil dapat berbahaya bagi janin dan menyebabkan bayi lahir prematur, namun kenyataannya melakukan hubungan sekual tidak berpengaruh pada janin dalam kandungan.
Janin di dalam kandungan dilindungi oleh otot rahim yang kuat dan oleh cairan ketuban, sehingga melakukan hubungan seksual tidak akan berbahaya bagi janin.
Namun apabila dokter kandungan atau bidan menyarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual, maka baiknya hindari hal tersebut dan hal apapun yang dapat meningkatkan gairah seksual.
8. Melakukan perjalanan udara bisa menyebabkan keguguran
Saat akan berpergian jarak jauh, banyak ibu hamil akan menghindari melakukan perjalanan udara karena percaya dapat mengakibatkan keguguran.
Secara umum, perjalanan udara aman dilakukan oleh ibu hamil, tetapi memang ada ada beberapa hal yang perlu diingat.
Pertama, ibu hamil akan berisiko mengalami pembekuan darah jika duduk dalam waktu yang lama. Untuk mencegah hal ini terjadi, Mama bisa menggunakan stoking kompresi untuk membantu menjaga aliran darah dan perlu sering mengubah posisi tubuh.
Kedua, disarankan untuk tidak melakukan perjalanan udara di trimester pertama dan saat kehamilan menginjak usia 36 minggu ke atas.
Hal ini karena di trimester pertama risiko keguguran masih tinggi, sementara itu melakukan perjalanan di akhir kehamilan akan ada risiko melahirkan di pesawat.
Itu tadi mitos kehamilan yang harus ibu hamil berhenti percayai. Jika Mama sebelumnya pernah percaya pada mitos tersebut tidak apa-apa, namun setelah mengetahui informasi ini Mama perlu berhenti mempercayainya.
Apabila kemudian Mama mendengar mitos lainnya dan ingin memastikan kebenarannya, ada baiknya segera tanyakan pada dokter. Semoga bermanfaat!
Baca juga:
- Posisi Seks Bisa Tentukan Jenis Kelamin Bayi, Mitos atau Fakta?
- 7 Mitos Kehamilan yang Berkaitan dengan Gerhana Bulan
- 10 Mitos Kesuburan yang Masih Dipercaya Generasi Milenial