Menikah dan punya anak adalah langkah besar. Beberapa siap menjalaninya di usia muda, sementara yang lainnya tidak.
Ada banyak alasan yang membuat seseorang menunda, atau bahkan tidak menikah dan memiliki anak.
Jika kamu salah satu yang ingin menunda pernikahan dan memiliki anak, kamu sebaiknya tahu tentang geriatric pregnancy. Informasi di bawah ini mungkin akan membuka pikiranmu, sehingga kamu bisa mencari solusi terbaik untuk pilihan menunda kehamilan.
Geriatric pregnancy adalah istilah untuk mereka yang hamil di atas usia 35 tahun. Kamu mungkin sudah tahu tentang kejadian seperti ini, karena memang istilah tersebut masih sangat jarang digunakan.
Percayalah bahwa sebagian besar perempuan sehat yang hamil setelah usia 35 tahun, bahkan di atas 40 tahun, berhasil melahirkan bayi-bayi yang sehat. Namun, bukan berarti kamu bisa mengabaikan geriatric pregnancy, apalagi jika usiamu sudah menginjak kepala tiga.
Di bawah ini Popmama.comtelah merangkum mengenai geriatric pregnancy untuk Mama. Mulai dari manfaat, risiko, dan apa saja yang harus dilakukan. Yuk, kita simak bersama!
Manfaat Hamil di Atas Usia 35 Tahun
Pexels/freestocks.org
Hamil saat berusia di atas 35 tahun memang punya manfaat tersendiri, jadi wajar jika kamu mungkin sedang memertimbangkannya. Penelitian bahkan menunjukkan tiga manfaat seperti di bawah ini:
Kamu akan lebih teredukasi dan memiliki pendapatan yang lebih tinggi. Ini artinya kamu punya sumber daya yang cukup untuk membesarkan seorang bayi.
Perempuan yang menjadi Mama di usia matang cenderung punya umur lebih panjang.
Anak-anak bisa tumbuh lebih sehat, bisa menyesuaikan diri dengan baik, dan lebih teredukasi.
Nah, setelah mengetahui apa saja manfaatnya, kamu juga harus memertimbangkan risiko yang mungkin muncul, ya.
Editors' Pick
Risiko Kehamilan di Atas Usia 35 Tahun
Freepik/Dragana_Gordic
Ibu hamil lebih rentan mengalami stres dan depresi selama pandemi COVID-19.
Risiko akan selalu ada di setiap kehamilan, berapapun usia kamu. Tapi, kalau sedang hamil saat berusia di atas 35 tahun, kamu mungkin akan menemui risiko-risiko di bawah ini:
Tekanan darah tinggi yang bisa mengarah ke preeklamsia (tekanan darah tinggi yang berbahaya dan kerusakan organ).
Diabetes selama kehamilan.
Keguguran atau kematian bayi saat di dalam kandungan.
Permasalahan saat proses melahirkan yang memaksa kamu melakukan operasi cesar.
Kelahiran prematur.
Bayi lahir dengan berat badan rendah.
Kelainan kromosom pada bayi, seperti misalnya down syndrome.
Apakah kamu sudah siap menghadapi risiko-risiko di atas? Jika belum, maka kamu wajib menyimak cara meningkatkan punya peluang bayi sehat dan bagaimana menekan risiko-risiko di atas.
Bagaimana Cara Meningkatkan Peluang Punya Bayi Sehat?
Unsplash/Juan Encalada
Jika sudah berusia di atas 35 tahun dan ingin hamil, kamu bisa berkunjung ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan konsultasi terkait kondisi kesehatanmu saat ini. Kunjungan ini bisa membuatmu siap secara fisik dan emosional.
Setelah hamil, kamu harus memeriksakan kandungan secara rutin sesuai anjuran dokter, apalagi di dua bulan pertama kehamilan.
Pemeriksaan dini dan rutin bisa meningkatkan peluang memiliki bayi sehat. Pemeriksaan ini meliputi screening, pemeriksaan rutin, edukasi kehamilan dan melahirkan, serta konsultasi.
Perawatan prenatal bisa jadi solusi untuk perlindungan ekstra, sehingga dokter memahami kondisi kesehatan kamu.
Misalnya, kamu berisiko terkena diabetes atau preeklamsia, dokter akan memeriksa tekanan darah, menguji protein dan gula dalam urin, serta melakukan tes untuk melihat kadar glukosa dalam darah.
Dengan mengetahui risikonya lebih awal, kamu bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Jangan lupa untuk rutin mengonsumsi vitamin, khususnya asam folat dengan dosis 400-1.000 mikrogram.
Asam folat yang dikonsumsi rutin selama tiga bulan pertama akan membantu mencegah kerusakan pada otak dan sumsum tulang belakang bayi.
Bagaimana Cara Menekan Risiko Kehamilan Usia Lanjut?
Shutterstock/Tirachard Kumtanom
Di samping memerhatikan kesehatan janin, kamu juga harus mementingkan tubuhmu. Agar kondisi tubuh dan janinmu semakin sehat, kamu bisa mengikuti beberapa tips di bawah ini:
Jangan melewatkan jadwal ke dokter.
Jika kamu memiliki masalah kesehatan kronis seperti diabetes dan tekanan darah tinggi, pastikan untuk mendapatkan penanganan secepat mungkin.
Periksakan gigimu secara rutin. Memiliki gigi dan gusi yang sehat bisa menurunkan risiko melahirkan bayi prematur atau dengan berat badan lahir rendah.
Makan makanan bergizi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Makan banyak buah dan sayur, biji-bijian, kacang-kacangan, daging tanpa lemak, dan susu rendah lemak.
Capai berat badan ideal untuk ibu hamil. Dengan mencapai berat badan ideal sesuai anjuran dokter kandungan, janinmu tidak akan tumbuh dengan lambat. Ini juga mengurangi risiko kamu memiliki masalah kehamilan seperti diabetes atau tekanan darah tinggi.
Olahraga secara rutin dan pilih jenisnya sesuai dengan anjuran dokter. Sebab, tidak semua jenis olahraga aman untuk ibu hamil.
Berhenti merokok dan mengonsumsi alkohol. Merokok bisa menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah dan preeklampsia, sementara alkohol meningkatkan risiko cacat fisik dan mental pada calon buah hatimu.
Tanyakan pada dokter tentang perawatan apa yang tepat untuk setiap kondisi kesehatanmu. Dapatkan resep obat yang sesuai untukmu selama masa kehamilan dan menyusui.
Nah, sekarang kamu sudah semakin tahu tentang geriatric pregnancy, kan? Jika kamu masih memutuskan untuk memiliki anak setelah usia 35 tahun, pastikan untuk mendapatkan perawatan yang tepat, ya.