Jangan Lakukan 11 Hal Ini jika Ingin Cepat Hamil

Berhubungan intim secara rutin saja tidak cukup untuk bisa segera hamil, lho!

21 Mei 2022

Jangan Lakukan 11 Hal Ini jika Ingin Cepat Hamil
Freepik/cookie_studio

Apakah kamu sekarang sedang menanti buah hati? Sudah berapa banyak cara yang kamu dan pasangan lakukan untuk mendapatkan momongan?

Kamu mungkin sudah banyak membaca artikel tentang tips dan trik untuk bisa hamil. Atau bisa jadi, kamu sudah memiliki nama untuk bayimu nanti.

Nah, jika sudah siap secara mental, kini waktunya kamu memersiapkan tubuhmu agar sehat dan mampu membawa bayi di dalamnya.

Selain harus memerhatikan apa yang harus dilakukan, kamu juga sebaiknya paham bahwa ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari.

Apa saja ya? Berikut Popmama.com rangkumkan untukmu.

1. Perubahan berat badan yang drastis

1. Perubahan berat badan drastis
Pexels/SHVETS production

Saat kamu mengalami penurunan atau kenaikan berat badan yang drastis, biasanya akan diikuti dengan siklus menstruasi yang tidak teratur.

Menstruasi yang tidak rutin menyebabkan ovarium tidak akan melepas sel telurnya atau berovulasi. Jika hal ini terjadi, peluang untuk hamil pun akan semakin kecil.

Berat badan yang terlalu tinggi, parahnya obesitas, bisa membuat kamu mengalami beberapa hal berikut:

  • Keguguran
  • Diabetes gestasional, tipe yang hanya terjadi selama kehamilan
  • Preeklamsia
  • Bayi dengan berat badan lahir tinggi dan cacat lahir

Tujuan kamu saat ini adalah memiliki berat badan yang sehat baik sebelum atau selama kehamilan. Para ahli menyarankan untuk calon Mama memiliki indeks massa tubuh antara 18.5-27.

2. Olahraga yang berlebihan

2. Olahraga berlebihan
Pexels/Ketut Subiyanto

Bermalas-malasan sambil menumpuk lemak memang tidak sehat. Tapi jika kamu sedang berusaha untuk hamil, melakukan olahraga yang berlebihan juga tidak baik.

Olahraga yang berlebihan bisa memicu perubahan hormon dan membuat ovarium sulit untuk memroduksi atau bahkan melepas sel telurnya.

Berlari, aerobik, berenang, atau bersepeda terlalu intens akan membuat kamu sulit untuk hamil, meskipun kamu sudah ada di berat badan yang sehat.

Namun jika kamu ternyata kelebihan berat badan, olahraga bisa membantumu mengurangi beberapa kilogram menuju berat badan sehat dan meningkatkan peluang untuk hamil.

3. Menunda hamil terlalu lama

3. Menunda hamil terlalu lama
Freepik/wayhomestudio

Jika sudah berada di usia akhir kepala tiga, tingkat kesuburan kamu sudah setengah dari saat berusia 20-an. Jadi, tanyakan kepada dokter mengenai peluang dan cara untuk hamil di usiamu saat ini.

Tak hanya perempuan, laki-laki pun memiliki perbedaan tingkat kesuburan berdasarkan usia. Namun, laki-laki memiliki waktu subur yang panjang, yakni hingga usia 50 tahun.

4. Menunggu sampai terlambat menstruasi untuk berhenti minum alkohol

4. Menunggu sampai terlambat menstruasi berhenti minum alkohol
Freepik

Jika kamu penikmat alkohol yang sedang menanti buah hati, maka sebaiknya kamu berhenti menikmati minuman tersebut.

Cobalah untuk memertimbangkan hal ini: "Setengah dari kehamilan terjadi di luar rencana, jadi bisa saja suatu saat kamu sedang asik menikmati alkohol dan tidak menyadari bahwa sedang hamil."

Saat hamil, apa yang kamu makan dan minum akan menjadi konsumsi janinmu juga. Kamu mungkin saja menikmati alkohol, tapi janinmu tidak. 

Alkohol berbahaya untuk otak dan sistem saraf janin. Alkohol juga memengaruhi perkembangan bayi di setiap trimesternya. Masih perlu alasan yang lebih kuat untuk tidak minum alkohol?

  • Tidak ada level aman untuk meminum alkohol di masa kehamilan, meskipun hanya minum sedikit saja.
  • Saat kamu program hamil, seperti IVF, minum alkohol akan menurunkan peluang keberhasilan program tersebut.
  • Bukan hanya kamu, pasangan juga harus segera berhenti minum alkohol, karena bisa menurunkan level hormon testosteronnya dan mengakibatkan disfungsi ereksi.

Editors' Pick

5. Kebiasaan merokok yang berlebihan

5. Kebiasaan merokok berlebihan
Freepik

Tembakau itu tidak sehat. Pernyataan tersebut tidak bisa ditawar lagi, apalagi jika kamu sedang berusaha untuk punya momongan.

Jadi, baik sedang berusaha hamil atau tidak, kamu sebaiknya mulai berhenti merokok. Semoga alasan ini bisa membantumu berhenti dari kebiasaan buruk tersebut:

  • Merokok lebih dari 10 batang per hari bisa menurunkan peluangmu untuk hamil.
  • Merokok memberikan perubahan pada tuba falopi dan rahim, serta bisa mengakibatkan terjadinya keguguran.
  • Merokok bisa menyebabkan kehamilan di luar rahim atau biasa disebut kehamilan ektopik.
  • Merokok bisa merusak ovarium sehingga kamu hanya memroduksi sel telur dalam jumlah sedikit. Semakin sedikit sel telur, semakin kecil peluang untuk hamil.
  • Beri tahu pasanganmu untuk berhenti merokok juga. Kebiasaan merokok bisa membuat jumlah spermanya sedikit dan tidak bisa bergerak cepat.

6. Berlebihan saat minum vitamin

6. Berlebihan saat minum vitamin
Dok. Jovee

Saat sedang ingin hamil, kamu bisa mengonsumsi vitamin kehamilan dengan 400 mikrogram asam folat setiap hari. Ini akan membantu pencegahan cacat lahir yang disebut cacat tabung saraf.

Tapi, jangan konsumsi vitamin yang berlebihan, ya. Minum vitamin A, misalnya, jika terlalu banyak akan memengaruhi perkembangan janin.

7. Meningkatkan konsumsi minuman berenergi atau espresso

7. Meningkatkan konsumsi minuman berenergi atau espresso
Unsplash/Jarosław Ceborski

Santai dan beristirahatlah. Ingat, kamu akan bangun tengah malam berhari-hari setelah bayi lahir.

Minumlah kopi sewajarnya saja. Dua gelas kopi sehari tidak akan memengaruhi peluang kamu untuk hamil.

Ingat ya, sewajarnya saja. Jangan sampai kamu mengonsumsi espresso double shot, tiga kaleng soda, dan sebatang coklat selama satu hari. Itu namanya berlebihan, harus segera dikurangi.

8. Jarang melakukan hubungan seks dengan pasangan

8. Jarang melakukan hubungan seks pasangan
Freepik/Lookstudio

Kalau ingin segera hamil, lakukan hubungan intim sesering mungkin bersama pasangan, khususnya saat sedang masa subur.

Pasangan yang melakukan banyak hubungan intim akan berpeluang besar bisa hamil.

Jangan lupa lakukan foreplay dan beberapa variasi hubungan intim agar tidak bosan, sehingga kalian lebih bisa menikmatinya, ya.

9. Mengonsumsi banyak obat-obatan harian

9. Mengonsumsi banyak obat-obatan harian
forskning.no

Ini bukan berarti kamu menyetop semua obat yang biasa dikonsumsi sehari-hari, ya. Cukup kurangi beberapa yang dirasa tidak perlu saja.

Kalau kamu bingung obat mana yang harus dikurangi, cobalah berkonsultasi dengan dokter.

Sebab, kamu harus berada di kondisi kesehatan terbaik agar siap menerima janin dalam kandunganmu.

Berkonsultasi dengan dokter sangat penting ya, apalagi kalau kamu sedang dalam pengobatan karena kondisi medis tertentu, seperti kejang, depresi, atau memiliki tekanan darah tinggi.

Jika mengetahui kamu sedang berencana hamil, dokter kemungkinan akan mengubah obat atau hanya mengurangi dosisnya.

Jika sudah menemukan solusi yang tepat, kamu bisa meneruskannya meski saat sedang hamil nanti.

10. Menggunakan obat-obatan terlarang

10. Menggunakan obat-obatan terlarang
Freepik

Obat yang tidak dibeli di apotek atau dari resep dokter bisa membahayakan kamu dan janin. Jika kamu sedang mengonsumsinya, segera hentikan sebelum kamu benar-benar hamil.

Akan butuh waktu bagi tubuhmu untuk benar-benar bersih dari obat tersebut.

Ajak pasanganmu untuk menjadi bersih juga. Sebab, butuh pasangan yang sehat untuk bisa mendapatkan buah hati.

11. Melewatkan jadwalvaksin

11. Melewatkan jadwalvaksin
Shutterstock/New Africa

Saat sedang berencana untuk hamil, pastikan kamu sudah melakukan vaksin lengkap. Jika belum, segera lakukan, ya.

Karena butuh waktu lebih dari sebulan setelahnya untuk bisa memulai program hamilmu.

Beberapa vaksin yang perlu diperhatikan adalah Rubella, Varicella, dan Hepatitis.

Penyakit-penyakit tersebut bisa menimbulkan masalah atau cacat lahir pada bayi jika kamu sampai mengidapnya saat hamil.

Nah, sekarang kamu lebih paham kan dengan persiapan apa saja yang perlu dilakukan sebelum program hamil?

Semoga informasinya bermanfaat dan kamu bisa segera dikaruniai momongan yang menggemaskan, ya!

Baca juga:

The Latest