Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
ilustrasi merokok (pexels.com/Onur AK)
ilustrasi merokok (pexels.com/Onur AK)

Intinya sih...

  • Merokok dapat mengganggu kesuburan Papa dan Mama, baik pada perempuan maupun laki-laki.

  • Bikin program hamil jadi gagal, terutama jika menggunakan IVF atau inseminasi buatan.

  • Meningkatkan risiko keguguran dan bayi lahir tidak sehat, serta meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Merencanakan kehamilan adalah perjalanan yang penuh harapan dan persiapan. Mulai dari menjaga pola makan, rutin berolahraga, hingga memperhatikan kondisi kesehatan secara menyeluruh. Namun, ada satu kebiasaan yang seringkali terlupakan padahal sangat berpengaruh terhadap keberhasilan program hamil, yaitu kebiasaan merokok.

Tak hanya berdampak pada kesehatan paru-paru, merokok ternyata bisa mengganggu sistem reproduksi baik pada perempuan maupun laki-laki. Jika Mama dan Papa sedang merencanakan kehamilan, penting untuk mempertimbangkan berhenti merokok sejak dini. Yuk, simak alasan dan dampak serius rokok terhadap kesuburan yang sudah dirangkum oleh popmama.com berikut ini!

1. Merokok dapat mengganggu kesuburan Papa dan Mama

freepik/freepik

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), merokok bisa memengaruhi keseimbangan hormon reproduksi pada perempuan. Kandungan zat beracun dalam rokok, seperti nikotin dan karbon monoksida, dapat merusak kualitas sel telur dan mengganggu proses ovulasi. Akibatnya, peluang untuk hamil jadi jauh lebih kecil. Bahkan, perempuan perokok cenderung mengalami menopause lebih cepat dibandingkan perempuan yang tidak merokok.

Nggak cuma perempuan, laki-laki juga bisa terkena dampaknya. Merokok dapat menurunkan kualitas sperma, baik dari segi jumlah, bentuk, maupun pergerakannya. Padahal, kualitas sperma yang baik sangat dibutuhkan agar proses pembuahan bisa berhasil. Jadi kalau Mama dan Papa sedang dalam program hamil, penting banget untuk berhenti merokok bersama.

2. Bikin program hamil jadi gagal

freepik/freepik

Kalau Mama dan Papa sedang merencanakan kehamilan lewat program seperti IVF atau inseminasi buatan, kebiasaan merokok bisa jadi penghambat utama yang bikin usaha jadi sia-sia.

Dilansir dari American Society for Reproductive Medicine (ASRM), perempuan yang merokok memiliki tingkat keberhasilan IVF yang jauh lebih rendah, bahkan bisa menurun hingga 34 persen dibanding perempuan yang tidak merokok. Hal ini terjadi karena zat-zat berbahaya dalam rokok dapat mengganggu proses pematangan sel telur, memengaruhi lapisan rahim, dan mengurangi kemungkinan embrio bisa menempel dengan baik. Nggak cuma itu, risiko keguguran juga meningkat lebih tinggi pada perempuan perokok yang menjalani program hamil.

Bagi laki-laki, kualitas sperma yang menurun akibat rokok juga berdampak besar pada keberhasilan program. Sperma yang lemah atau cacat bisa menyebabkan kegagalan pembuahan, bahkan jika prosedur medis sudah dilakukan dengan benar.

Jadi, kalau Mama dan Papa sedang atau akan menjalani program kehamilan, berhenti merokok secepat mungkin adalah langkah yang sangat penting. Ini bukan hanya soal peluang keberhasilan yang lebih besar, tapi juga demi kesehatan calon bayi yang akan tumbuh dari proses panjang ini.

3. Meningkatkan risiko keguguran dan bayi lahir tidak sehat

freepik/freepik

Mama dan Papa harus tahu, merokok bukan hanya berdampak pada kesuburan, tapi juga bisa menimbulkan risiko serius saat Mama sudah hamil. Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), merokok selama program hamil atau setelah dinyatakan hamil bisa meningkatkan risiko terjadinya keguguran, kehamilan ektopik, serta komplikasi kehamilan lainnya.

Zat beracun dalam rokok seperti nikotin, karbon monoksida, dan tar dapat menghambat aliran oksigen dan nutrisi ke janin. Akibatnya, bayi bisa lahir prematur, mengalami berat badan lahir rendah, bahkan cacat lahir. Tak hanya itu, bayi dari Mama yang merokok juga berisiko lebih tinggi mengalami sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), yaitu kondisi di mana bayi meninggal secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas, biasanya saat tidur.

Rokok juga bisa menyebabkan gangguan pada perkembangan plasenta. Salah satunya adalah abrupsio plasenta, yaitu kondisi ketika plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum waktunya. Ini bisa sangat berbahaya dan mengancam nyawa baik Mama maupun janin.

Jadi, kalau Mama dan Papa sedang merencanakan program hamil dan ingin menjalani kehamilan yang sehat serta meminimalkan risiko untuk si Kecil, berhenti merokok adalah langkah terbaik yang bisa diambil dari sekarang. Lebih cepat berhenti, lebih besar pula peluang untuk masa depan keluarga yang lebih baik.

Mulailah dari sekarang, karena setiap langkah kecil menuju hidup sehat bisa membawa dampak besar untuk peluang kehamilan yang sukses dan bayi yang lahir dengan kondisi optimal Yuk, sayangi tubuh dan calon buah hati dengan berhenti merokok sejak dini, Ma dan Pa!

Editorial Team