Dampak Merokok pada Ibu Menyusui, Berbahaya!

Sudah menjadi hal yang umum bahwa merokok itu dapat membahayakan bagi kesehatan tubuh. Tidak hanya membahayakan kesehatan tubuh ibu menyusui, merokok juga membahayakan kesehatan bayi.
Menyusui memberikan banyak manfaat pada bayi baru lahir, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian ASI sebagai nutrisi paling sehat untuk bayi selama beberapa bulan pertama kehidupannya.
Mengutip Verywell Family, jika Mama merokok sebelum menyusui, maka zat nikotin yang tekandung dalam rokok dapat ditularkan melalui ASI. Merokok juga dapat menghambat produksi ASI, lho. Nikotin akan mengendap pada ASI setidaknya selama tiga jam setelah ibu menyusui merokok.
Berikut Popmama.com berikan informasi selengkapnya mengenai dampak merokok pada ibu menyusui dan bayi.
Simak berikut ini ya, Ma!
1. Ketahui berapa banyak nikotin yang ditularkan melalui ASI

Mengutip Healthline, meskipun beberapa bahan kimia tidak ditularkan melalui ASI, terdapat beberapa bahan kimia lainnya yang ditularkan melalui ASI, contohnya adalah nikotin, salah satu bahan aktif pada rokok.
Jumlah nikotin yang ditransfer melalui ASI adalah dua kali lipat dari jumlah nikotin yang ditransfer melalui plasenta selama kehamilan.
2. Memengaruhi suplai ASI

Dikutip dari Healthline, merokok tidak hanya menularkan bahan kimia berbahaya kepada bayi melalui ASI, tetapi juga bisa memengaruhi suplai ASI pada ibu menyusui. Hal ini menyebabkan produksi ASI menjadi lebih sedikit.
Selain itu, nikotin yang terdapat dalam ASI dapat menyebabkan perubahan perilaku pada bayi seperti menangis lebih dari biasanya.
3. Meningkatkan risiko kematian bayi mendadak

Mengutip Verywell Family, bayi yang terpapar asap rokok dapat meningkatkan risiko bayi meninggal mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS).
Bayi yang terlahir dari orang tua perokok lebih besar memiliki peluang SIDS dibandingkan dengan bayi yang tidak terpapar asap rokok.
4. Peningkatan insiden alergi pernapasan

Melansir Verywell Family, bayi yang terpapar nikotin sering kali mengalami kolik. Mereka juga memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit pernapasan dan pencernaan.
Penelitian juga menunjukkan bahwa bayi dari perokok mungkin mempunyai peningkatan risiko untuk apnea (berhenti bernapas dalam waktu singkat), kerentanan terhadap infeksi, dan lainnya.
Gejala-gejala tersebut akan hilang jika melindungi bayi dari perokok atau asap rokok.
5. Cobalah untuk berhenti merokok

Merokok adalah salah satu kecanduan yang sulit diatasi, namun jutaan orang akhirnya berhasil mengatasi hal tersebut.
Mengutip Verywell Family, untuk mengatasi hal tersebut, cobalah gunakan nikotin patch di siang hari dan melepasnya tiga hingga empat jam sebelum menyusui.
Mengutip Healthline, meskipun ibu menyusui mampu berhenti merokok saat menyusui, penting juga untuk menghindari perokok pasif bila memungkinkan. Perokok pasif dapat meningkatkan risiko bayi terkena infeksi seperti pneumonia. Hal ini juga meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
Nah itulah serangkaian informasi mengenai dampak merokok pada ibu menyusui dan bayi. Semoga bermanfaat ya, Ma!
Baca juga:



















